Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Haid 2 Kali Sebulan karena Apa? Ini 5 Penyebab yang Perlu Bunda Waspadai

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Sabtu, 18 Feb 2023 17:21 WIB

ilustrasi pembalut
Penyebab haid 2 kali sebulan/Foto: iStock
Jakarta -

Mendapatkan haid 2 kali sebulan paling sering disebabkan oleh sesuatu yang sederhana dan tidak berbahaya. Meski begitu, dalam beberapa kasus ini dapat mengindikasi masalah kesehatan mendasar yang membutuhkan perawatan, Bunda.

Mengalami periode haid lebih dari sekali dalam sebulan mungkin merupakan hal normal selama masa remaja. Saat seorang anak perempuan mengalami haid tidak teratur, itu bisa datang lebih dari sekali dalam sebulan atau hanya datang beberapa bulan sekali.

Beberapa dari mereka menemukan bahwa menstruasi mereka lebih dari sekali dalam beberapa bulan, kemudian mereka mungkin tidak mengalami periode haid lagi selama beberapa bulan. Ini adalah cara alami tubuh untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi seiring bertambahnya usia.

Tanda anak autisme

Ini bukan kejadian yang tidak biasa, tetapi memiliki periode yang sering secara konsisten perlu selalu dicari tahu apa penyebabnya.

5 Penyebab haid 2 kali dalam sebulan

Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab seorang wanita mengalami dua periode dalam sebulan:

1. Usia muda

Siklus menstruasi yang tidak teratur sering terjadi pada perempuan dengan usia yang masih muda yang baru mulai menstruasi.

Orang cenderung memiliki siklus menstruasi yang lebih pendek atau terkadang lebih lama selama masa pubertas, yang dapat menyebabkan mereka mengalami dua kali haid dalam sebulan.

Tingkat hormon berfluktuasi secara signifikan selama masa pubertas. Penelitian menunjukkan bahwa siklus menstruasi anak muda membutuhkan waktu sekitar 6 tahun untuk menjadi teratur sejak mereka mengalami menstruasi.

2. Endometriosis

Melansir dari laman Medical News Today, endometriosis adalah suatu kondisi dimana jaringan yang mirip dengan jaringan rahim tumbuh di area lain di tubuh.

Endometriosis dapat menyebabkan sakit perut, kram yang tidak normal, dan pendarahan yang tidak teratur. Terkadang, pendarahan bisa cukup berat sehingga tampak seperti haid lagi.

3. Perimenopause

Perimenopause mengacu pada tahun-tahun menjelang menopause ketika hormon seseorang mulai berubah.

Perimenopause dapat bertahan sampai 10 tahun. Selama itu, orang sering mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur, termasuk memiliki siklus yang lebih pendek atau lebih panjang, melewatkan satu periode, atau mengalami pendarahan yang lebih banyak atau lebih sedikit.

4. Masalah tiroid

Tiroid adalah pengatur proses hormonal dalam tubuh. Kelenjar kecil berbentuk kupu-kupu ini berada tepat di depan tenggorokan dan mengontrol fungsi, seperti suhu tubuh dan metabolisme.

Siklus menstruasi yang tidak teratur adalah gejala umum yang berkaitan dengan masalah tiroid. Hal ini berlaku pada tiroid yang kurang aktif atau hipotiroidisme dan tiroid yang terlalu aktif atau hipertiroidisme.

5. Fibroid rahim

Fibroid rahim adalah pertumbuhan yang terjadi di dalam rahim. Fibroid biasanya tidak bersifat kanker, tetapi dapat menyebabkan pendarahan, terutama pendarahan menstruasi yang berat.

7 Cara mengatasi menstruasi yang tidak teratur

Menstruasi tidak teratur adalah ketika pendarahan menstruasi tidak dapat diprediksi atau terjadi lebih sering atau lebih jarang daripada rata-rata orang yang normal. Berikut ini beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

1. Mengurangi stres

Menemukan cara untuk mengurangi stres dapat membantu seseorang mengatur siklus menstruasinya. Menghindari situasi stres dan mengelola harapan keluarga atau tempat kerja dapat membantu Bunda mengatasi masalah ini.

2. Meditasi

Meditasi adalah cara sederhana dan gratis untuk mengurangi stres di rumah atau tempat kerja. Karena stres dan menstruasi tidak teratur itu berkaitan satu sama lain, mengurangi stres dapat membuat menstruasi lebih teratur.

3. Menurunkan atau menambah berat badan

Perubahan berat badan dapat mempengaruhi siklus menstruasi seseorang. Memiliki berat badan yang rendah dapat berarti menstruasi seseorang menjadi tidak teratur atau bahkan berhenti. Tubuh membutuhkan sejumlah lemak untuk menghasilkan hormon siklus menstruasi, sehingga penambahan berat badan dapat membantu mengatur menstruasi.

4. Olahraga

Olahraga sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik seseorang. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa latihan aerobik secara teratur dapat memperbaiki kram menstruasi.

Olahraga adalah cara yang efektif untuk mempertahankan berat badan yang sehat. Karena kelebihan berat badan dapat menyebabkan haid tidak teratur, mengurangi berat badan dapat membuat haid lebih teratur.

5. Menambahkan vitamin D

Vitamin D dapat membantu penyerapan kalsium di usus, yang penting untuk kesehatan tulang. Penelitian menunjukkan bahwa vitamin ini dapat membantu mengatur ovulasi. Studi pada 2015 menemukan hubungan antara kadar vitamin D yang rendah dan menstruasi yang tidak teratur.

6. Makan nanas

Melansir dari laman Healthline, nanas adalah buah yang populer untuk mengatasi masalah menstruasi. Ini mengandung bromelain, enzim yang diklaim dapat melembutkan lapisan rahim dan mengatur menstruasi Bunda.

7. Mengonsumsi jahe

Jahe digunakan sebagai pengobatan rumahan untuk mengobati menstruasi yang tidak teratur, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa jahe bisa bekerja mengatasi hal tersebut. Meski demikian, ternyata jahe memiliki manfaat lain terkait menstruasi, terutama meredakan nyeri saat haid.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda tahu seputar penyebab mengapa seseorang bisa mengalami haid dua kali dalam sebulan hingga cara mengatasi menstruasi yang tidak teratur. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bunda, yuk, download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video 5 tanda Bunda memasuki masa subur yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

(asa)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda