HaiBunda

MOM'S LIFE

WHO Resmi Cabut Status Darurat COVID-19, Bagaimana dengan Kemenkes RI?

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Selasa, 09 May 2023 16:18 WIB
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/oatawa
Jakarta -

Belum lama ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah resmi mencabut status kedaruratan internasional (PHEIC) COVID-19. Hal ini dilakukan pada Jumat (5/5/2023).

WHO mengungkapkan bahwa masyarakat sudah bisa kembali beraktivitas secara normal seperti sebelum COVID-19 menyerang, Bunda. Lantas, apa tanggapan Kementerian Kesehatan?

Sebelumnya, Indonesia dikabarkan memiliki peningkatan jumlah kasus COVID-19 dan penambahan kasus. Meski begitu, Indonesia masih bisa mengendalikan hal tersebut.


Subvarian dari Omicron, Arcturus, diketahui terus bermutasi secara masif dan menghadirkan subrarian baru. Namun, varian ini disebut tidak menimbulkan gejala yang berat, Bunda.

Salah satu gejala yang dialami sejumlah pasien adalah adanya gejala konjungtivitas alias mata merah. Dalam beberapa kasus di India, ada pula laporan di mana pasien mengalami penumpukan kotoran di mata atau belekan.

Pemerintah RI telah berkomunikasi dengan WHO

Kepala Biro Komunikasi & Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa pemerintah RI akan terus berkomunikasi dengan WHO terkait perkembangan COVID-19 di Tanah Air.

Nadia menyebut, dalam 10 bulan terakhir kasus COVID-19 di RI sudah sangat terkendali. Dengan begitu sudah sesuai dengan pencabutan Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau status kedaruratan COVID-19.

"Jauh sebelum WHO mengumumkan tentang adanya pencabutan PHEIC, Indonesia sudah sejak akhir G20 sudah berkomunikasi dengan WHO mengenai situasi kita," kata Nadia dalam Profit Indonesia, Senin (8/5/2023).

Lebih lanjut, Nadia mengatakan pemerintah telah melakukan komunikasi dengan pihak WHO untuk memastikan Indonesia mengambil langkah yang tepat dalam melakukan pencabutan status kedaruratan kesehatan.

"Sesuai rekomendasi yang diberikan WHO, setiap negara berhak untuk menyiapkan strategi kesiapsiagaan respons Covid mulai 2023-2025," ujar dia.

Kesiapsiagaan itu antara lain surveilans COVID-19 atau penemuan kasus di dalam masyarakat harus tetap berjalan. Tak hanya itu, COVID-19 juga masih bisa dideteksi dan dicegah agar tidak ada peningkatan kasus yang berdampak pada vitalitas.

Selain itu, tata kelola dan kesiapsiagaan seperti apa lagi yang akan dilakukan? TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Jangan lupa saksikan juga video vaksin Pfizer sudah bisa untuk anak 6 bulan berikut ini:

(mua/mua)

Simak video di bawah ini, Bun:

Vaksin COVID-19 Pfizer Sudah Boleh untuk Anak 6 Bulan, Ini Kemungkinan Efek Sampingnya Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Super Cute! 5 Potret Kamari Anak Jennifer Coppen Makin Pandai Berpose

Parenting Nadhifa Fitrina

Tak Hanya Faktor Ekonomi, Ini 6 Penyebab Perceraian di Indonesia

Mom's Life Arina Yulistara

3 Resep Wedang Ronde, Hangat Diminum saat Hujan dan Tingkatkan Imun

Mom's Life Amira Salsabila

Ramalan Shio Macan Tahun 2026: Karier Melonjak & Keuangan Makin Kuat

Mom's Life Amira Salsabila

Momen Manis Oki Setiana Dewi Nikmati Suasana Malam di Kairo Bareng Tiga Anak, Termasuk Sulaiman

Parenting Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

9 Th Menikah, Fairuz A Rafiq Ungkap Selalu Bareng Sonny Septian, Hampir Tak Terpisahkan

Super Cute! 5 Potret Kamari Anak Jennifer Coppen Makin Pandai Berpose

Tak Hanya Faktor Ekonomi, Ini 6 Penyebab Perceraian di Indonesia

3 Resep Wedang Ronde, Hangat Diminum saat Hujan dan Tingkatkan Imun

18 Film Bioskop Terbaru Januari 2026 dari Indonesia hingga Hollywood

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK