
moms-life
Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Antara Anxiety Attack dan Panic Attack
HaiBunda
Rabu, 17 May 2023 20:10 WIB

Istilah anxiety attack dan panic attack kerap dipakai secara bergantian. Keduanya menyebabkan detak jantung yang cepat, pernapasan pendek, dan rasa tertekan. Akan tetapi, dua istilah tersebut memiliki perbedaan dalam tingkat keparahan dan penyebabnya, Bunda.
Serangan rasa cemas yang berlebihan atau anxiety attack merupakan respons terhadap ancaman yang dirasakan. Sedangkan serangan panik atau panic attack seringkali lebih intens dan dapat terjadi dengan atau tanpa pemicu.
Dua jenis serangan ini memiliki intensitas dan durasi yang berbeda. Gejala anxiety berhubungan dengan kondisi kesehatan mental, termasuk gangguan obsesif-kompulsif dan trauma, sedangkan panic attack terutama menyerang mereka yang mengalami gangguan panik.
Perbedaan gejala anxiety attack dan panic attack
Melansir dari laman Medical News Today, kedua serangan ini memiliki gejala yang sangat mirip. Oleh karena itu, terkadang memang agak sulit untuk membedakannya.
Gejala anxiety attack
Gejala anxiety mengikuti periode kekhawatiran yang berlebihan. Gejala ini dapat menjadi lebih jelas selama beberapa menit atau jam. Biasanya, serangan ini kurang intens dibandingkan dengan panic attack.
Serangan ini bukanlah kondisi yang dapat didiagnosis. Akan tetapi, gejala gangguan anxiety secara umum, meliputi:
- Terlalu gugup
- Cepat marah
- Detak jantung yang meningkat
- Pernapasan lebih cepat
- Gemetaran
- Berkeringat
- Merasa akan ada bahaya yang datang
- Sulit konsentrasi
- Mengalami insomnia
Gejala anxiety seringkali bertahan lebih lama daripada gejala panic attack. Mereka mungkin bertahan selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau berbulan-bulan.
Gejala panic attack
Serangan ini bisa datang kapan saja dan secara tiba-tiba. Tak hanya itu, panic attack bisa terjadi dengan atau tanpa pemicu yang dapat diidentifikasi, Bunda. Gejala umumnya, meliputi:
- Detak jantung yang cepat
- Nyeri dada
- Pusing atau sakit kepala ringan
- Rasa panas atau menggigil
- Mual
- Mati rasa atau kesemutan
- Gemetaran
- Sesak napas
- Sakit perut
Serangan ini cenderung berlangsung selama 5-20 menit. Akan tetapi, dalam beberapa kasus, panic attack bisa terjadi secara berturut-turut dan berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
Penyebab anxiety attack dan panic attack
Penyebab pasti gangguan anxiety dan panik, masih belum jelas. Seseorang diyakini mengembangkan gangguan tersebut karena kombinasi faktor genetik, medis, dan eksternal.
Seseorang mungkin bisa mengalami anxiety attack atau panic attack karena ada ancaman yang dapat diprediksi atau tidak dapat diprediksi. Ancaman ini mungkin nyata atau dirasakan.
Seseorang mungkin mengalami dua kondisi tersebut karena beberapa hal berikut ini:
- Situasi di lingkungan sekitarnya
- Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu
- Kondisi atau nyeri kronis
- Fobia, yakni ketakutan berlebihan terhadap objek atau situasi
- Paparan pemicu trauma
- Terlalu sering menggunakan stimulan seperti kafein.
5 Tips sederhana menghadapi anxiety attack atau panic attack
Bunda perlu berbicara dengan dokter atau ahli kesehatan mental untuk mengetahui apa yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengobati gejala yang berhubungan dengan anxiety attack atau panic attack.
Memiliki rencana perawatan yang tepat saat serangan itu muncul, bisa membantu Bunda merasa lebih baik.
Meski begitu, ada beberapa cara sederhana yang bisa Bunda lakukan di rumah ketika mengalami dua serangan tersebut, di antaranya:
1. Mengambil napas dalam-dalam
Saat merasakan napas semakin cepat, fokuskan semua perhatian pada setiap tarikan dan hembusan napas. Rasakan perut Bunda terisi udara saat menarik napas. Kemudian, hitung mundur saat mengeluarkan napas. Ulangi kegiatan ini sampai pernapasan melambat dan mulai tenang.
2. Kenali dan terima apa yang sedang dialami
Melansir dari laman Healthline, jika pernah mengalami anxiety attack atau panic attack, Bunda tahu bahwa itu menjadi kondisi yang sangat menantang. Maka dari itu, ingatkan diri Bunda bahwa gejalanya akan berlalu dan akan baik-baik saja.
3. Mindfulness
Intervensi berbasis kesadaran semakin banyak digunakan untuk mengobati anxiety dan panic disorder, mindfulness adalah teknik yang dapat membantu Bunda mendasarkan pikiran pada saat ini.
Bunda bisa melatih kewaspadaan dengan secara aktif mengamati pikiran dan sensasi tanpa bereaksi terhadapnya.
4. Gunakan teknik relaksasi
Teknik relaksasi meliputi aromaterapi dan relaksasi otot. Jika mengalami gejala anxiety atau panik, cobalah untuk melakukan hal-hal yang menurut Bunda bisa menenangkan hati dan pikiran.
Tak ada salahnya Bunda manfaatkan diffuser dan aromaterapi yang dapat menenangkan. Coba beli di sini, ya.
5. Merubah gaya hidup
Perubahan gaya hidup seperti mengelola stres, olahraga secara teratur, hingga makan makanan yang seimbang juga dapat membantu Bunda mencegah terjadinya dua serangan tersebut, serta mengurangi tingkat keparahan gejala.
Nah, itulah perbedaan dari anxiety attack dan panic attack yang perlu Bunda tahu. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video mengenal istilah BPD dan bipolar, serta cara mengatasinya yang ada di bawah ini, ya, Bunda.
(asa)ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Penyebab Munculnya Daddy Issues Pada Seseorang dan Cara Mengatasinya

Mom's Life
Homesick Berlebihan Ganggu Produktivitas, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Mom's Life
Kenali Gejala Postpartum Depression, Yuk Jadi Bunda yang Sehat Mental!

Mom's Life
Tetap Mindful di Lingkungan Toxic, Begini Caranya Bun

Mom's Life
40 Persen Wanita Ternyata Idap Gangguan Kecemasan, Kenali Gejalanya Bun
