Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Keluar Cairan seperti Kencing pada Wanita, Kenali Penyebab & Cara Mengatasinya

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Sabtu, 16 Dec 2023 21:50 WIB

ilustrasi selangkangan/vagina
Keluar Cairan seperti Kencing pada Wanita, Kenali Penyebab & Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Nitcharee Sukhontapirom
Daftar Isi

Mungkin Bunda khawatir karena belakangan ini beberapa kali keluar cairan seperti kencing. Namun Bunda belum punya waktu untuk memeriksakannya ke dokter. 

Mengutip dari Verywell Health, salah satu kondisi yang dapat menyebabkan keluarnya cairan seperti kencing pada wanita adalah keputihan. Keputihan yang bening seperti air merupakan kondisi normal, terutama jika tidak disertai gejala lain seperti nyeri, gatal, atau bau.

Keputihan merupakan cairan yang dihasilkan oleh kelenjar di dalam vagina. Cairan ini berfungsi untuk menjaga kebersihan dan kesehatan vagina.

Banner Hari Ibu 2023

Jika cairan yang keluar dari vagina memiliki warna, tekstur, atau bau yang tidak normal, maka hal tersebut dapat menjadi tanda dari kondisi medis yang serius. Mari memahami lebih lanjut mengenai penyebab keluarnya cairan seperti kencing pada wanita dan cara mengatasinya.

Penyebab keluar cairan seperti kencing yang normal

1. Keputihan normal

Keputihan normal adalah cairan bening atau putih susu yang keluar dari vagina. Cairan ini dihasilkan oleh kelenjar di dalam vagina dan serviks. Keputihan normal biasanya tidak berbau dan tidak gatal.

2. Mau haid

Keputihan dapat keluar sepanjang siklus menstruasi. Ini mungkin terlihat bening, putih atau agak kuning. Warnanya tampak lebih gelap saat dikeringkan pada pakaian dalam.

Jumlah debit dapat berubah tergantung pada waktu siklus. Debit mungkin menjadi lebih kental atau encer sepanjang siklus. Menjelang menstruasi, cairan yang keluar mungkin berubah dari bening menjadi coklat atau merah muda. Hal ini dikenal sebagai bercak dan cairan normal.

3. Masa ovulasi

Ovulasi biasanya terjadi di pertengahan siklus menstruasi, kira-kira 14 hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya. Menjelang ovulasi, cairan yang keluar mungkin terlihat mirip dengan putih telur.

Menjelang ovulasi, tubuh memproduksi lendir 30 kali lebih banyak dibandingkan setelahnya. Keputihan ini lebih elastis dan encer dibandingkan waktu lain selama siklus menstruasi. 

4. Kehamilan

Saat seorang wanita hamil, leher rahim dan dinding vagina melunak. Untuk melindungi rahim, tubuh meningkatkan produksi keputihan untuk membantu menghentikan infeksi agar tidak berpindah melalui vagina ke rahim.

Oleh karena itu, beberapa dari Bunda mungkin mengalami keputihan yang lebih bening selama kehamilan, dan ini normal.

5. Gairah seks

Selama gairah seksual, kelenjar di vagina menghasilkan cairan bening dan encer untuk melumasi vagina. Keluar cairan seperti kencing ini demi mempersiapkannya untuk melakukan hubungan seks. Keputihan ini normal dan biasanya hilang dalam waktu satu jam.

6. Menopause

Ketika kadar estrogen menurun selama menopause, vagina menghasilkan lebih sedikit cairan. Cairan yang keluar cenderung encer.

Penyebab keluar cairan seperti kencing yang tidak normal

Cairan seperti kencing yang tidak normal pada wanita biasanya berbau busuk dan disertai dengan gejala lain, seperti gatal, nyeri, atau rasa terbakar saat buang air kecil. Berikut beberapa penyebab keluarnya cairan seperti kencing pada wanita yang tidak normal:

  • Infeksi menular seksual (IMS), seperti gonore, klamidia, herpes, dan trikomoniasis.
  • Infeksi jamur, seperti kandidiasis vagina.
  • Infeksi bakteri, seperti vaginosis bakterialis.
  • Infeksi saluran kemih (ISK).
  • Penyakit radang panggul (PID).
  • Tumor di area vagina atau serviks.
  • Efek samping obat-obatan tertentu, seperti antibiotik atau kontrasepsi hormonal.
  • Iritasi pada vagina.

Cara mengatasi keluar cairan seperti kencing pada wanita

Berikut beberapa cara yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi keluar cairan seperti kencing:

  • Cucilah area vagina dengan sabun dan air hangat setiap hari.
  • Ganti pakaian dalam Bunda secara rutin, terutama jika banyak berkeringat.
  • Hindari menggunakan celana dalam yang terlalu ketat.
  • Antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri
  • Antijamur untuk mengobati infeksi jamur
  • Gunakan produk pembersih vagina yang tidak mengandung pewangi atau bahan kimia yang dapat mengiritasi vagina.

Jika keluar cairan seperti kencing yang Bunda alami disertai dengan gejala lain, seperti nyeri, gatal, atau demam, segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti tes laboratorium atau pemeriksaan mikroskopis.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda