Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Efek Kesepian Terhadap Kesehatan Mental, Ganggu Tidur hingga Mempersingkat Hidup

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Sabtu, 17 Jun 2023 15:52 WIB

Thoughtful woman at home - copyspace
Merasa Kesepian Ternyata Berdampak Buruk bagi Kesehatan Mental/Foto: Istock
Jakarta -

Merasa kesepian, terisolasi, dan tanpa rasa memiliki atau koneksi dengan siapapun bisa menjadi pengalaman yang buruk bagi seseorang. Pasalnya, merasa kesepian kerap dikaitkan dengan dampak buruk bagi kesehatan mental.

Saat pandemi pertama kali, banyak ahli yang khawatir bahwa orang yang berhasil menghindari virus pun akan menderita tingkat kesepian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Hal ini karena mereka perlu melakukan hubungan jarak jauh dengan teman, rekan kerja, hingga keluarga untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.

Dua tahun kemudian, para ahli menemukan bahwa pandemi memang membuat orang-orang sedikit lebih kesepian, tetapi tingkat kesepian sudah cukup parah untuk mengancam kesehatan mental dan fisik mereka, Bunda.

Banner Malaria

Penelitian lain selama pandemi menemukan peningkatan yang signifikan dalam kesepian di antara kelompok yang sudah berisiko lebih tinggi, termasuk orang yang berpenghasilan rendah dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan mental.

Orang-orang yang lebih muda juga cenderung lebih kesepian daripada mereka yang berusia paruh baya, juga menjadi lebih kesepian.

Dampak kesepian bagi kesehatan mental

Sementara hampir setiap orang mengalami kesepian pada suatu saat, tingkat kesepian yang tinggi dapat merusak kesehatan mereka, baik fisik maupun mental. Berikut adalah tujuh cara kesepian mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan setiap orang:

1. Menyebabkan kesehatan yang buruk

Melansir dari laman Everyday Health, bukti menunjukkan bahwa orang yang merasa lebih kesepian mungkin akan terlibat dalam perilaku yang lebih tidak sehat dibandingkan dengan mereka yang merasa lebih unggul secara sosial.

Sebuah laporan Kaiser Family Foundation yang diterbitkan pada 2018 menemukan bahwa kesepian membuat orang berperilaku buruk.

2. Mengganggu tidur

Kesepian telah dikaitkan dengan kurang tidur di antara orang dewasa yang lebih tua. Kesepian juga dikaitkan dengan tidur yang lebih terganggu. Para peneliti telah menyarankan bahwa Bunda perlu merasa aman di sekitar untuk malam yang benar-benar nyenyak.

3. Meningkatkan risiko depresi

Kesepian adalah faktor risiko utama berkembangnya depresi, dengan banyak gejala yang tumpang tindih, seperti mengalami perasaan sakit dan tidak berdaya.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada Januari 2021 dalam laporan The Lancet Psychiatry, para peneliti menyimpulkan bahwa kesepian meningkatkan risiko depresi, tetapi depresi tidak serta merta meningkatkan kesepian.

4. Memicu peradangan kronis

Peradangan adalah bagian dari bagaimana sistem kekebalan bekerja untuk melindungi dari bahaya atau penyakit, atau menyembuhkan. Tubuh terus mengirimkan sinyal marabahaya meski tidak ada cedera atau bahaya.

Jenis peradangan kronis ini menyebabkan masalah kesehatan kronis, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, rheumatoid arthritis, dan kanker.

5. Meningkatkan risiko demensia

Orang dewasa yang melaporkan perasaan kesepian yang lebih besar berisiko 40 persen lebih tinggi terkena demensia dan gangguan kognitif lainnya, menurut sebuah penelitian yang dipimpin oleh Dr. Sutin yang diterbitkan pada 2018.

Sutin mengatakan bahwa orang yang kesepian memiliki faktor risiko diabetes, hipertensi, depresi, dan kekhawatiran lainnya, tetapi bahkan setelah disesuaikan dengan risiko bersama tersebut, kesepian masih memprediksi peningkatan risiko demensia.

6. Risiko serangan jantung

Kesepian telah dikaitkan dengan 29 persen peningkatan risiko serangan jantung dan 32 persen peningkatan risiko terkena stroke, menurut meta-analisis yang diterbitkan pada April 2016 di jurnal Heart.

Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa orang yang berusia 45 tahun ke atas yang tinggal sendiri memiliki 24 persen peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung.

7. Kesepian bisa mempersingkat hidup

Pada akhirnya, kesepian berdampak buruk pada kesehatan dengan penelitian menunjukkan bahwa hidup sendiri dan merasakan kesepian subjektif meningkatkan risiko kematian dini sebesar 29 dan 26 persen.

Temuan ini berasal dari meta-analisis yang melibatkan lebih dari 3,4 juta peserta, yang dipimpin oleh Holt-Lunstad dan diterbitkan pada Maret 2015.

5 Cara mengatasi kesepian

Penting untuk menemukan solusi sesuai dengan individu masing-masing untuk mengatasi kesepian. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Menjadi sukarelawan

Menjadi sukarelawan untuk tujuan yang Bunda yakini dapat memberikan manfaat yang sama seperti mengikuti kelas atau bergabung dengan suatu komunitas. Itu juga membawa manfaat altruisme dan dapat membantu Bunda menemukan lebih banyak makna dalam hidup.

2. Temukan dukungan

Kesepian adalah masalah yang tersebar luas, ada banyak orang secara online yang mencari orang lain untuk berteman. Temukan orang lain untuk menjalin koneksi dengan minat yang sama, seperti bergabung dengan Facebook atau grup.

3. Memperkuat hubungan

Jika sulit menemukan motivasi untuk menjangkau orang yang dicintai, mungkin akan membantu Bunda jika memulainya secara perlahan. Datang dengan hanya satu teman atau anggota keluarga yang mendukung yang dapat Bunda bayangkan untuk dihubungi.

4. Mengadopsi hewan peliharaan

Hewan peliharaan seperti kucing, menawarkan begitu banyak manfaat, dan mencegah kesepian adalah salah satunya. Menyelamatkan hewan peliharaan menggabungkan manfaat dari altruisme dan persahabatan, serta melawan kesepian dengan beberapa cara.

5. Merawat diri

Pastikan Bunda telah melakukan apa yang Bunda bisa untuk menjaga diri sendiri dengan cara lain. Perawatan diri selalu merupakan ide yang bagus, tetapi terutama saat Bunda sedih.

Makan makanan bergizi, berolahraga, dan cukup tidur hanya akan membuat Bunda merasa lebih baik dalam jangka panjang. Ikuti kelas olahraga atau bergabung dengan klub olahraga yang mungkin Bunda suka.

Nah, itulah beberapa dampak yang perlu Bunda ketahui tentang merasa kesepian ternyata berdampak buruk bagi kesehatan mental. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video mengenal istilah BPD dan bipolar yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

(asa)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda