HaiBunda

MOM'S LIFE

7 Hal yang Perlu Dipersiapkan Bunda Sebelum Kembali Bekerja Usai Melahirkan

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Senin, 19 Jun 2023 18:25 WIB
7 Hal yang Perlu Dipersiapkan Ibu Baru untuk Kembali Kerja Usai Melahirkan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Prostock-Studio

Kembali bekerja setelah melahirkan seringkali memicu Bunda stres, terutama para new-mom. Tidak hanya berurusan dengan rasa bersalah karena meninggalkan bayi untuk kembali ke pekerjaan sehari-hari tapi ada juga pikiran yang mengganggu terus-menerus muncul di benak Bunda.

Salah satunya mungkin tentang kemampuan menangani transisi kembali ke kantor. Dengan perubahan dunia Bunda, bisa saja muncul perasaan ragu dapat mengerjakan pekerjaan dengan sempurna. 

Ada juga kekhawatiran karyawan yang menggantikan Bunda sementara bisa bekerja lebih baik. Tentu butuh waktu untuk kembali ke alurnya tapi menyesuaikan diri dengan kehidupan kerja Bunda dengan tanggung jawab sebagai Bunda baru tetap bisa dilakukan.


“Semuanya berubah, dari jadwal sehari-hari hingga tanggung jawab baru sebagai orangtua. Menambah stres, Anda melakukan transisi ini sambil merawat manusia kecil yang mungkin tidak bisa tidur nyenyak. Ini adalah penyesuaian fisik dan psikologis yang intens," papar Denise Rousseau, selaku profesor perilaku organisasi dan kebijakan publik di Universitas Carnegie Mellon, dilansir dari Harvard Business Review.

Mengutip dari UNICEF, konsultan dan pelatih karier Mary Beth Ferrante membagikan tipsnya untuk Bunda baru yang berencana kembali bekerja.

Persiapan Bunda baru kembali kerja setelah melahirkan

1. Komunikasi dengan atasan sebelum kembali kerja

Sebelum Bunda mengambil cuti sebagai orangtua, mungkin memberikan telah perkiraan kasar kapan akan kembali. Saat tanggal itu semakin dekat, hubungi atasan untuk memastikannya.

Pastikan Bunda berdua berada di halaman yang sama ketika datang kembali ke kantor sehingga dapat menyelesaikan tugas apa pun yang diperlukan. Ini bisa membuat hari pertama Bunda kembali bekerja berjalan mulus.

2. Buat prioritas baru

Seorang bayi hadir dengan kebutuhan baru yang perlu menyesuaikan jadwal kerja Bunda. Di masa lalu, Bunda mungkin adalah karyawan yang dapat diandalkan untuk lembur atau bertugas akhir pekan, namun sekarang perlu batasan pada hal tersebut.

Tanyakan pada diri sendiri, apa yang berubah? Apakah Bunda sekarang harus keluar kantor tepat waktu untuk menjemput anak? Apakah memerlukan lebih banyak pemberitahuan untuk menghadiri acara setelah bekerja atau bepergian? 

Lakukan secara terbuka dengan rekan kerja tentang apa yang berubah. Semakin banyak orang tahu maka akan menghormati prioritas Bunda.

3. Temukan pengasuh yang Bunda percaya

Ketika mencari seseorang untuk merawat anak Bunda saat bekerja, sangat penting agar merasa nyaman dengan keputusan tersebut. Jika Bunda khawatir tentang kesejahteraan anak, tidak mungkin bisa fokus di tempat kerja.

Temukan pengasuh anak yang membuat Bunda merasa yakin bahwa anak aman, dicintai, dan diperhatikan. Luangkan waktu untuk melakukan riset, mewawancarai pengasuh, dan berbicara dengan orangtua lainnya.

Jika memungkinkan, luangkan waktu seminggu untuk melakukan transisi perlahan (berguna bagi Bunda dan bayi) sebelum kembali bekerja. Antarkan anak selama setengah hari di rumah nenek, pergi bersama mereka ke tempat penitipan selama sekitar satu hari, atau minta pengasuh  mulai bekerja satu atau dua minggu sebelum kembali bekerja. 

4. Siapkan makan untuk bayi

Jika berencana untuk terus menyusui, buat strategi pemompaan. Tanyakan pada Bunda yang bekerja dan kemungkinan besar mereka akan memberi tahu Bunda bahwa memompa di tempat kerja menjadi pekerjaan lain.

Itu satu hal lagi yang perlu Bunda persiapkan dan kelola sepanjang hari selama bekerja. Sebelum kembali bekerja, pastikan Bunda telah membiasakan diri dengan pompa dan merasa nyaman menggunakannya.

Siapkan makanan bayi berupa ASIP jika ingin memberikan ASI eksklusif. Jika tidak, pastikan pengasuh anak sudah memahami cara menyeduh susu yang pas dan sesuai takaran.

Jika Bunda menyusui secara eksklusif maka harus memompa setidaknya sesering bayi makan. Namun tidak apa-apa jika Bunda perlu memompa lebih awal atau sedikit terlambat karena masalah di tempat kerja. 

5. Biasakan diri minum air putih secara rutin

Banyak Bunda mengalami penurunan produksi ASI ketika mereka kembali bekerja. Kalau itu terjadi pada Bunda, mulailah dengan memastikan minum cukup air!

Ketika Bunda fokus pada pekerjaan, penting untuk memastikan tetap minum cukup air dan makan cukup untuk menjaga suplai ASI. Lakukan kebiasaan ini di rumah sebelum kembali bekerja.

Jika Bunda masih kesulitan, pertimbangkan untuk bertemu dengan konsultan laktasi. Mengenakan pakaian busui friendly sangat ideal dan akan membuat setiap sesi sedikit lebih lancar dan cepat!

6. Bersabarlah dengan diri sendiri

Ya, Bunda tahu bagaimana melakukan pekerjaan dan sekarang mungkin merasa telah menguasai pengasuhan anak. Namun Bunda tidak pernah bisa melakukan keduanya sekaligus. 

Memikirkan pekerjaan dan anak sekaligus bisa membuat Bunda stres. Sangat penting untuk bersikap baik kepada diri sendiri dan tahu bahwa Bunda telah melakukan apa yang bisa dengan apa yang dimiliki saat ini.

Tidak apa-apa menikmati perjalanan ke tempat kerja karena sekarang ini satu-satunya momen damai yang Bunda miliki. Atau bergegas pulang segera setelah rapat untuk memeluk bayi.

Ingat, stres hanya akan membuat keduanya berantakan. 

7. Carilah dukungan

Jangan melakukannya sendiri saat menjalani transisi dari sepenuhnya menjadi Bunda dan kini sudah harus bekerja. Carilah dukungan dari orang terdekat, terutama pasangan. 

Bunda juga bisa bergabung dengan komunitas para Bunda baru yang juga bekerja. Ini bisa meningkatkan motivasi dalam menjalani peran keduanya.

“Cari komunitas dukungan online. Bangun koneksi dengan orang-orang di lingkungan yang juga memiliki anak kecil, mintalah saran dari kolega yang telah melalui proses tersebut,” ujar Daisy Wademan Dowling, pendiri dan CEO Workparent, sebuah perusahaan konsultan untuk orangtua pekerja dan pemberi kerja.

Diskusikan ini dengan suami baik sebelum maupun setelah melahirkan sebelum kembali bekerja ya, Bunda. Temukan support system yang tepat dan percayalah Bunda pasti bisa!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(fia/fia)

Simak video di bawah ini, Bun:

8 Pekerjaan yang Rawan Perselingkuhan, Ada Pilot hingga Pengusaha

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ibu dan Anak Ini Tinggal di Rumah Penuh Sampah Bertahun-tahun Meski Dapat Uang Sewa Rp43,8 Juta per Bulan

Mom's Life Amira Salsabila

Adakah Jam Tidur Terbaik agar Tinggi Badan Anak Bertambah? Ini Faktanya

Parenting Azhar Hanifah

Kenali Breast Crawl, Refleks Alami Bayi Baru Lahir agar Proses Menyusui Sukses

Menyusui Dwi Indah Nurcahyani

Cara Membedakan Cairan Keputihan, Air Ketuban Merembes & Air Kencing saat Hamil

Kehamilan Annisa Karnesyia

9 Potret Artis Korea Terkaya 2025, Song Hye Kyo Peringkat Tiga

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Romantis Nycta Gina dan Rizky Kinos Travelling Rayakan 10 Th Pernikahan

Adakah Jam Tidur Terbaik agar Tinggi Badan Anak Bertambah? Ini Faktanya

Kenali Breast Crawl, Refleks Alami Bayi Baru Lahir agar Proses Menyusui Sukses

Cara Membedakan Cairan Keputihan, Air Ketuban Merembes & Air Kencing saat Hamil

Ibu dan Anak Ini Tinggal di Rumah Penuh Sampah Bertahun-tahun Meski Dapat Uang Sewa Rp43,8 Juta per Bulan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK