Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Penyakit yang Perlu Diwaspadai Jamaah Usai Musim Haji, Pantau Gejelanya ya!

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Selasa, 27 Jun 2023 22:20 WIB

Mecca Kaaba
5 Penyakit yang Perlu Diwaspadai Jamaah Usai Musim Haji/Foto: Getty Images/iStockphoto/prmustafa

Bepergian ke luar daerah dengan perbedaan iklim tentu memiliki risiko kesehatan, tak terkecuali bagi para jamaah yang berangkat ke Tanah Suci untuk ibadah haji. Ada beberapa penyakit yang perlu diwaspadai jamaah haji.

Penyelenggaraan haji pertama setelah pandemi COVID-19 dimulai tahun ini. Setelah 2 tahun tidak ada penyelenggaraan haji, tahun ini banyak peserta dengan lanjut usia (lansia) yang melakukan ibadah haji. 

Peserta lansia tentu lebih rentan terhadap penyakit, terutama karena adanya perubahan cuaca di Indonesia dan Arab Saudi. Tidak hanya terhadap lansia, beberapa penyakit juga bisa mengintai jemaah haji Indonesia berusia lebih muda. 

Banner Ciri Hamil Muda

Untuk itu, Bunda perlu memahami penyakit yang perlu diwaspadai jemaah haji Indonesia jika sedang menunaikan ibadah tahun ini atau ada keluarga maupun orangtua yang turut melaksanakannya.

Berikut lima penyakit yang perlu diwaspadai jemaah haji Indonesia.

Penyakit yang perlu diwaspadai jemaah haji Indonesia

1. Infeksi paru

Infeksi paru termasuk salah satu penyakit yang perlu diwaspadai jemaah haji Indonesia, terutama jika sudah masuk kategori lansia. dr. Arfik Setyaningsih Sp.PD mengatakan bahwa saat ini infeksi paru menjadi penyakit yang banyak menyerang jemaah haji Indonesia terutama lansia.

“Penanganan infeksi paru pada Lansia, dokter geriatri akan berkolaborasi dengan dokter spesialis paru, dan dokter spesialis lainnya  jika ada penyakit kronis lain untuk menetapkan tujuan terapi kepada pasien tersebut. Contohnya saat terjadi infeksi paru-paru maka akan kami berikan antibiotik, obat batuk, oksigenasi dan lain-lain,” ujar dr. Arif, dilansir dari laman Kementerian Kesehatan.

Gejala:

Penurunan nafsu makan, lemas, kurang energik, sering menyendiri, sering jatuh, tubuh dingin, serta adanya gangguan kencing.

2. Penurunan daya ingat

dr. Arif mengatakan bahwa penurunan daya ingat atau demensia juga menjadi penyakit yang mengintai lansia di Tanah Suci. Penyakit ini terjadi karena faktor usia tapi bisa semakin buruk saat berada di Arab Saudi.

Penyebabnya bisa karena perbedaan cuaca yang ekstrem, perjalanan udara, suasana di hotel, masjid, dan lingkungan berbeda. Belum lagi adanya masalah kesehatan lain yang menyertai, termasuk gangguan elektrolit, dehidrasi, infeksi, hingga banyak konsumsi obat yang tidak tepat bisa menjadi pemicunya.

Gejala:

Gelisah, sering marah atau mengamuk, suka tersesat, mengalami gangguan tidur, dan kebingungan.

3. Penyakit kencing manis

Kepala Pusat Kesehatan Haji, Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, mengatakan penyakit kencing manis termasuk salah satu penyakit yang perlu diwaspadai jemaah haji Indonesia. 

Gejala:

Lemas, mata kunang-kunang, sering mengantuk, keringat dingin, banyak makan, dan sering buang air kecil.

4. Darah tinggi

Darah tinggi atau hipertensi juga menjadi penyakit yang perlu diwaspadai jemaah haji Indonesia. “Salah satu pemicu terjadinya hipertensi adalah kurangnya istirahat atau kurang tidur," kata dr. Eka.

Gejala:

Pada sebagian orang, penyakit darah tinggi sering tidak bergejala. Namun secara umum, gejala penyakit hipertensi termausk sakit kepala di bagian tengkuk, telinga berdengung, dan jantung berdebar-debar.

5. Stres

Gangguan stres ternyata banyak dialami jemaah haji Indonesia. Pemicu stres bagi jemaah haji Indonesia di Arab Saudi, seperti beradaptasi dengan lingkungan baru, lautan manusia, beda budaya, perbedaan cuaca ekstrem, hingga kegiatan fisik yang padat.

Gejala:

Cemas, takut, sedih, bingung, berdebar-debar, sulit tidur, tidak semangat, mudah tersinggung, gampang marah, kecewa, jengkel, merasa tidak berdaya, dan suka menyendiri.

"Jamaah Haji yang mengalami gangguan stress umumnya mengalami perubahan perilaku," ujar dr. Eka.

Cara mencegah risiko penyakit semakin parah

1. Beristirahat yang cukup

Jemaah haji Indonesia diimbau oleh dr. Arfik agar beristirahat minimal 8 sampai 9 jam sehari. Sebaiknya tidak berlebihan dalam menjalani kegiatan fisik di Tanah Suci.

2. Konsumsi banyak cairan

Ini bisa membantu mencegah dehidrasi. Dianjurkan mengonsumsi minimal 3 liter sehari atau minum setiap 15 menit yang juga bisa membantu menyesuaikan tubuh pada perubahan cuaca ekstrem.

“Saat jemaah haji berada di Masjid Nabawi ataupun di Masjidilharam dan hendak minum air zam-zam, kami sarankan untuk minum air zam-zam yang tidak dingin. Untuk menghindarkan perubahan suhu di tubuh yang ekstrim,” jelas dr Arfik.

3. Sering buang air kecil

Jemaah diimbau untuk sering buang air kecil dan jangan menunda atau takut batal wudhu. Ini bisa membantu jemaah haji agar tetap bugar selama menjalani kegiatan di Arab Saudi.

4. Konsumsi makanan sehat

Cukupi nutrisi harian Bunda, termasuk protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin. Hindari banyak mengonsumsi makanan cepat saji. Hindari pula makanan tinggi gula, termasuk tak berlebihan saat makan kurma.

“Asupan nutriasi jemaah haji tidak hanya dari kurma yang penting adalah makan 3 kali sehari. Kecukupan kalori, protein, karbohidrat, lemak dan vitamin. Penderita diabetes melitus tidak bisa mengkonsumsi banyak kurma,” ujar dr. Arfik.

Yuk jaga kesehatan Bunda atau keluarga di Tanah Suci dengan mewaspadai penyakit yang mungkin menyerang jemaah haji Indonesia.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda