HaiBunda

MOM'S LIFE

Mengenal Diet Eliminasi dari Manfaat hingga Efek Samping, Bunda Perlu Tahu

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Kamis, 29 Jun 2023 07:05 WIB
Mengenal Diet Eliminasi dari Manfaat hingga Efek Samping, Bunda Perlu Tahu/Foto: Getty Images/iStockphoto/kupicoo
Jakarta -

Sebagian orang mungkin memulai diet eliminasi karena beberapa alasan, yang umum adalah mencoba dan menunjukkan intoleransi makanan dan kepekaan yang menyebabkan masalah pencernaan seperti gas, kembung, atau sakit perut.

Intoleransi makanan adalah kondisi saat tubuh memproses makanan tertentu dengan cara yang berbeda dari yang lain, yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan gastrointestinal atau gejala lainnya.

Intoleransi makanan berbeda dengan alergi makanan, yang terakhir melibatkan respons imun yang bisa sangat berbahaya. Jika mencurigai adanya alergi makanan yang sebenarnya, Bunda.


Apa itu diet eliminasi?

Melansir dari laman Healthline, diet eliminasi melibatkan menghilangkan makanan dari diet yang Bunda curigai tidak dapat ditoleransi dengan baik oleh tubuh. Diet eliminasi makanan dapat dilakukan dengan berbagai bentuk.

Diet ini digunakan untuk membantu mengidentifikasi dan mengobati intoleransi, sera sensitivitas makanan, tetapi terkadang juga digunakan untuk mengidentifikasi alergi makanan. Selama diet eliminasi, Bunda akan berhenti makan makanan tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Melakukan diet ini memungkinkan Bunda mengidentifikasi pemicu makanan yang mungkin menyebabkan gejala pencernaan dan masalah kesehatan lainnya.

Penting sekali untuk dicatat bahwa diet eliminasi bukanlah diet penurunan berat badan. Sebaliknya, itu digunakan sebagai alat untuk mengungkap intoleransi makanan, kepekaan dan alergi.

5 Manfaat diet eliminasi

Diet eliminasi dapat membantu seseorang mengidentifikasi makanan atau kelompok makanan yang menyebabkan gejala kesehatan. Di luar alergi dan intoleransi, diet ini dapat membantu mengelola beberapa gejala, meliputi:

1. Dapat mengurangi gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS)

Irritable Bowel Syndrome (IBS) adalah gangguan usus yang sangat umum yang mempengaruhi antara 10-15 persen orang di seluruh dunia.

Orang yang mengikuti diet eliminasi ini sebenarnya mengurangi gejala IBS hingga 10 persen dan mereka yang paling baik mengikuti diet ini juga mengurangi gejala sampai 26 persen.

2. Dapat membantu orang dengan esofagitis eosinofilik

Esofagitis eosinofilik (EE) adalah kondisi kronis di mana alergi memicu radang kerongkongan, saluran yang mengantarkan makanan dari mulut ke perut. Banyak penelitian yang telah menunjukkan bahwa diet eliminasi efektif untuk memperbaiki gejala kondisi ini.

3. Mengurangi gejala ADHD

ADHD (attention-deficit/hyperactivity disorder) adalah gangguan perilaku yang mempengaruhi 3-5 persen dari semua anak-anak dan orang dewasa. Studi telah menunjukkan diet eliminasi dapat mengurangi gejala ADHD.

4. Memperbaiki kondisi kulit seperti eksim

Eksim adalah sekelompok kondisi kulit yang tampak seperti kulit merah, gatal, pecah-pecah, dan meradang. Beberapa penelitian telah menemukan bahwa diet eliminasi dapat mengurangi gejala tersebut.

5. Mengurangi migrain kronis

Penyebab migrain masih belum jelas, tetapi penelitian menunjukkan bahwa peradangan bisa menjadi pemicunya. Diet eliminasi menghilangkan makanan yang menyebabkan peradangan dan telah terbukti mengurangi migrain kronis.

Cara melakukan diet eliminasi

Melansir dari laman Medical News Today, berikut adalah beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan dalam menjalani diet eliminasi:

1. Membuat jurnal

Dalam jurnal, seseorang mencatat apa yang mereka makan selama 1-2 minggu dan mencatat setiap gejala yang ada. Seorang ahli kesehatan meninjau jurnal, membantu mengidentifikasi makanan pemicu potensial, dan mendiskusikan kapan perlu memulai diet.

2. Menghindari makanan

Mereka perlu menghindari pemicu potensial selama 2-4 minggu, meski waktu yang disarankan dapat berbeda-beda. Penting untuk memeriksa label makanan dengan hati-hati pada tahap ini.

Jika gejala membaik setelah menghilangkan beberapa makanan sekaligus, mereka dapat melanjutkan ke langkah berikutnya.

3. Tantangan

Pertama, mereka perlu bebas gejala selama 5 hari. Selanjutnya, mereka dapat memasukkan kembali makanan yang dihilangkan ke dalam makanan mereka setiap 2-3 hari. Sangat penting untuk menyadari apakah ada gejala yang kembali selama tahap ini atau tidak.

4. Mengamati

Dengan menggunakan pengamatan mereka dari tahap sebelumnya, seseorang menetapkan makanan mana. Jika ada, yang perlu mereka hindari untuk selanjutnya. Dokter atau ahli diet dapat merekomendasikan cara untuk melengkapi diet untuk mencegah kekurangan nutrisi.

Risiko atau efek samping diet eliminasi

Menghilangkan makanan atau kelompok makanan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi utama. Akan tetapi, perencanaan yang cermat, suplementasi, dan penggantian makanan dapat membantu. Inilah mengapa penting untuk menerima panduan medis sebelum, selama, dan setelah diet eliminasi.

Pertimbangan lain adalah diet ketat bisa sangat sulit diikuti dan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

Sebuah studi pada 2017 menemukan bahwa orang tua dari anak-anak yang menjalani diet eliminasi untuk alergi makanan yang tidak dimediasi IgE memberikan skor kualitas hidup yang lebih rendah untuk anak-anak mereka, dibandingkan dengan orang tua dari anak-anak dengan penyakit sel sabit atau gagal usus.

Orang tua dari kelompok diet eliminasi melaporkan adanya peningkatan kecemasan, masalah makanan, dan isolasi sosial terkait diet. Semakin banyak makanan yang dihilangkan, semakin rendah kualitas hidup yang dilaporkan.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda kenali terkait diet eliminasi mulai dari pengertian, manfaat, hingga risiko atau efek sampingnya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tips diet ala member BLACKPINK yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

(asa)

Simak video di bawah ini, Bun:

Tips Diet ala Member BLACKPINK agar Punya Body Goals, Mau Coba Bun?

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

Parenting Nadhifa Fitrina

Mengenal Roche Peserta Coc Season 2 yang Kepintarannya Curi Perhatian, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Resep Kue Singkong Kukus Sederhana yang Enak, Ekonomis, dan Anti Gagal

Mom's Life Amira Salsabila

Ketahui Estimasi Total Biaya Operasi Caesar BPJS dan Tanpa BPJS

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

3 Fakta Seru Squid Game Versi Amerika, Benarkah akan Terjadi?

Piyu Padi dan Mantan Istri Kompak Hadiri Kelulusan SMA Sang Putri di Inggris, Ini Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK