Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kecemasan Berlebihan: Penyebab, Gejala, Efek & Cara Mengatasinya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Sabtu, 08 Jul 2023 17:40 WIB

Ilustrasi Cemas Tanda Haid
Kecemasan Berlebihan: Penyebab, Gejala, Efek & Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Panupong Piewkleng
Jakarta -

Hidup dengan kecemasan berlebihan bisa menyebabkan tekanan fisik pada tubuh, terutama pada sistem saraf, kardiovaskular, pencernaan, kekebalan tubuh, dan pernapasan seseorang.

Setiap orang memiliki kecemasan dari waktu ke waktu, tetapi kecemasan yang berlebihan dapat mengganggu kualitas hidupnya.

Meski paling sering ditemukan berdampak pada perubahan perilaku, kecemasan ini juga berdampak serius pada kesehatan fisik, Bunda.

Liburan sekolah

Sebagian besar orang mungkin mengira bahwa efek kecemasan ini hanya berdampak pada kesehatan mental, lebih sedikit yang menyadari efek samping fisiknya.

Penyebab kecemasan berlebihan

Melansir dari laman Cleveland Clinic, kecemasan berlebihan tidak lain datang dari kelemahan pribadi, kekurangan karakter atau masalah dalam pengasuhan. Akan tetapi, para peneliti tidak tahu persis apa yang menyebabkan kecemasan berlebihan. Mereka menduga ada beberapa faktor yang berperan juga, meliputi:

1. Ketidakseimbangan kimia

Stres yang parah atau berkepanjangan dapat mengubah keseimbangan kimiawi yang mengontrol suasana hati. Mengalami banyak stres dalam waktu lama dapat menyebabkan gangguan kecemasan.

2. Faktor lingkungan

Mengalami trauma dapat memicu gangguan kecemasan, terutama pada seseorang yang mewarisi risiko lebih tinggi untuk memulainya.

3. Keturunan

Gangguan kecemasan cenderung diturunkan dalam keluarga. Bunda kemungkinan bisa mewarisinya dari salah satu kedua orang tua, seperti warna mata.

Gejala kecemasan yang berlebihan

Gejala kecemasan dapat mempengaruhi pikiran, perilaku, dan kesejahteraan fisik seseorang. Gejala berat yang sebenarnya mungkin tidak berbeda dengan tingkat kecemasan ringan atau sedang, tetapi gejala kecemasan yang berat cenderung tidak dapat dikendalikan sendiri.

1. Khawatir

Khawatir tentang hal-hal yang tidak dapat dikendalikan dapat berdampak negatif pada kesejahteraan secara keseluruhan dan merupakan tanda bahwa kecemasan mungkin lebih parah.

2. Menghindar

Dalam kecemasan yang berlebihan, menghindar dapat dipicu oleh kecemasan yang dapat menyebabkan seseorang menarik diri dari interaksi yang penuh tekanan, seperti bersosialisasi, membuat keputusan, atau bekerja.

Bahkan, dapat menyebabkan isolasi. Isolasi sosial itu sendiri biasa menyebabkan kecemasan dan depresi, menambah masalah.

3. Gejala fisik

Kecemasan yang parah dapat menyebabkan gejala fisik. Ketegangan otot adalah pengencangan otot secara alami saat tubuh mengalami stres. Rahang yang kencang dan otot perut yang tegang adalah contoh cara otot bereaksi terhadap stres dan kecemasan.

Cara umum mengamati kecemasan yang dialami secara fisik, meliputi:

  • Berkeringat
  • Sakit perut
  • Pernapasan dangkal
  • Kegoyahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri rahang
  • Ketegangan mata
  • Detak jantung kencang

Orang dengan tingkat kecemasan yang para mungkin mengalami respons fisik yang lebih sering, intens, atau dengan dampak yang lebih signifikan.

Dampak jangka panjang dari segala kecemasan tingkat parah dapat mengakibatkan kondisi medis seperti penyakit jantung, maag, atau penurunan sistem kekebalan.

Efek samping kecemasan berlebihan

Kecemasan juga dapat mempengaruhi tubuh secara signifikan, dan kecemasan jangka panjang meningkatkan risiko berkembangnya kondisi fisik kronis. Berikut adalah beberapa efek sampingnya.

1. Perubahan pada pernapasan

Selama periode kecemasan, pernapasan seseorang bisa menjadi cepat dan dangkal, yang disebut hiperventilasi.

Hiperventilasi memungkinkan paru-paru mengambil lebih banyak oksigen dan dengan cepat mengangkutnya ke seluruh tubuh. Oksigen ekstra membantu tubuh bersiap untuk melawan atau melarikan diri.

Kondisi ini membuat orang merasa tidak mendapatkan cukup oksigen, dan mereka mungkin terengah-engah.

2. Respons sistem kardiovaskular

Kecemasan dapat menyebabkan perubahan pada detak jantung dan sirkulasi darah. Detak jantung yang lebih cepat memudahkan untuk melarikan diri atau melawan, sementara aliran darah yang meningkat membawa oksigen dan nutrisi segar ke otot.

3. Fungsi kekebalan tubuh terganggu

Dalam jangka pendek, kecemasan meningkatkan respons sistem kekebalan. Akan tetapi, kecemasan dan stres yang berkepanjangan dapat memiliki efek sebaliknya.

Kortisol mencegah pelepasan zat yang menyebabkan peradangan, dan mematikan aspek sistem kekebalan yang melawan infeksi, merusak respons kekebalan alami pada tubuh.

4. Perubahan fungsi pencernaan

Kortisol memblokir proses yang dianggap tidak penting oleh tubuh dalam situasi melawan atau lari. Salah satu proses yang tersumbat ini adalah pencernaan. Juga, adrenalin mengurangi aliran darah dan melemaskan otot perut.

5. Respons urine

Kecemasan dan stres dapat meningkatkan kebutuhan untuk buang air kecil atau meningkatkan gejala inkontenensia urine.

Sebuah studi menemukan bahwa orang dengan diagnosis kandung kemih terlalu aktif, lebih mungkin mengalami kecemasan daripada kelompok kortisol.

Cara mengatasi kecemasan yang berlebihan

Kecemasan bisa dicegah dengan melakukan sedikit perubahan dalam hidup, Bunda. Yuk, simak caranya berikut ini.

1. Tetap aktif secara fisik

Kembangkan rutinitas sehingga Bunda aktif secara fisik hampir setiap hari dalam seminggu. Olahraga adalah peredam stres yang ampuh. Ini dapat meningkatkan mood dan membantu Bunda tetap sehat. Mulailah dengan perlahan, dan secara bertahap tingkatkan jumlah dan intensitas aktivitas Bunda.

2. Jadikan tidur sebagai prioritas

Lakukan apa yang bisa dilakukan untuk memastikan Bunda cukup tidur. Jika tidak bisa tidur dengan nyenyak, coba diskusikan dengan ahli kesehatan Bunda.

3. Makan makanan sehat

Pola makan sehat yang menggabungkan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan ikan mungkin berkaitan dengan pengurangan kecemasan yang berlebih, Bunda.

4. Buat jurnal

Melacak kehidupan pribadi dapat membantu Bunda dan ahli kesehatan mental mengidentifikasi apa yang menyebabkan Bunda stres dan apa yang bisa membantu Bunda untuk merasa lebih baik lagi.

5. Gunakan aromaterapi

Melansir dari laman Healthline, aromaterapi dapat membantu mengurangi perasaan cemas di beberapa tempat. Praktisi dan pendukung aromaterapi sering melaporkan banyak manfaat anekdotal dari praktis tersebut.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui soal kecemasan berlebihan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video lima cara menjaga kesehatan mental bagi ibu hamil yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda