HaiBunda

MOM'S LIFE

8 Tanda Butuh Detoks Media Sosial, Baik untuk Kesehatan Mental

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Kamis, 07 Sep 2023 19:07 WIB
8 Tanda Butuh Detoks Media Sosial, Baik untuk Kesehatan Mental/Foto: Getty Images/iStockphoto/GaudiLab
Jakarta -

Hampir semua orang bermain media sosial, tetapi ini juga bisa menimbulkan dampak negatif. Dengan mengenal beberapa tanda Bunda membutuhkan detoks media sosial, bisa membantu menciptakan kesehatan mental yang baik.

Media sosial memang memberikan banyak hal positif dan manfaat di dalamnya. Menjalin hubungan dengan orang lain melalui platform tersebut adalah hal yang baik, terutama dengan orang-orang yang jarang berjumpa.

Akan tetapi, media sosial juga bisa menjadi pemicu seseorang mengalami depresi, kesepian, kecemasan, hingga rendahnya harga diri.


Menurut sebuah penelitian, membatasi penggunaan media sosial hingga 30 menit sehari dapat meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan, Bunda. Peserta dalam penelitian tersebut melaporkan penurunan depresi dan kesepian ketika mengurangi waktu yang mereka habiskan di media sosial.

Apa itu detoks media sosial?

Melansir dari laman Cleveland Clinic, detoks media sosial hanyalah sekadar istirahat. Bunda menentukan berapa panjangnya dan apa saja yang termasuk di dalamnya. Bunda bisa memilih untuk mengumumkannya di media sosial atau sekadar menjauh.

Mungkin mendetoksifikasi termasuk dari menghapus salah satu aplikasi atau berhenti mengikuti akun yang membuat Bunda mempertanyakan harga diri. Menjauh dari media sosial adalah cara terbaik untuk mendapatkan gambaran realitas yang lebih baik.

8 Tanda butuh detoks media sosial

Berikut adalah beberapa tanda yang bisa Bunda kenali jika membutuhkan detoks media sosial untuk menjaga kesehatan mental yang baik:

1. Tidak berhenti membandingkan

Seringkali dikatakan bahwa media sosial adalah sorotan kehidupan seseorang, namun media sosial tidak boleh membuat Bunda merasa tidak mampu atau tidak puas dengan kehidupan sendiri.

Tidak lazim mengunggah tentang perceraian, kesedihan, dan kesulitan, namun hal-hal tersebut masih terjadi. Jika kesulitan mengingat bahwa hidup tidak ada orang yang sempurna, apa pun postingannya, mungkin ini saatnya untuk istirahat.

2. Mulai menggulir tanpa menyadarinya

Ada sesuatu tentang media sosial yang menghibur setiap orang. Ini menjadi penghentian asap yang baru. Akan tetapi, bila membuka media sosial tanpa menyadarinya, itu bisa menjadi indikator bahwa Bunda terlalu asyik.

3. Menyadari bahwa Bunda kesal dengan semua yang dilihat

Dari politik hingga berbagi secara berlebihan, Bunda merasa marah atau kesal dengan apa yang dilihat di timeline Bunda. Bahkan, kemungkinan Bunda bisa mengalami stres dengan apa yang dilihat karena telah melakukan scrolling terlalu jauh.

4. Panik jika tidak dapat memeriksa timeline Bunda

Bisakah melewati rapat atau jalan-jalan tanpa mengalami kecemasan akan berpisah dari media sosial? Apakah Bunda ingin sekali menuliskan Tweet atau mengunggah status dan tidak bisa memikirkan hal lain?

Jika merasakan hal tersebut, artinya Bunda perlu menjauh dalam beberapa waktu dari media sosial.

5. Media sosial jadi hal pertama setelah bangun tidur dan hal terakhir sebelum tidur

Sebuah penelitian menemukan bahwa 80 persen pengguna smart phone memeriksa ponsel mereka dalam waktu 15 menit setelah bangun tidur. Kebiasaan ini dikaitkan dengan peningkatan stres dan kecemasan, belum lag menyita waktu dan perhatian.

Melihat ponsel sebelum tidur juga terbukti merangsang otak sehingga membuat Bunda lebih sulit untuk tidur lebih cepat.

6. Merasa media sosial sudah tidak menyenangkan lagi

Menjadi aktif atau bahkan memiliki akun bukanlan sebuah kewajiban. Platform media sosial dirancang hanya untuk menghibur, interaktif, dan menjadi cara menghubungkan orang-orang. Jika ia kehilangan kilau dan kesenangannya, mungkin ada baiknya Bunda mulai menjauh dari hal itu.

7. Melepaskan diri dari kehidupan nyata

Jika lebih sering memilih media sosial daripada teman atau memilih untuk tidak keluar rumah karena takut ketinggalan sesuatu saat online, inilah saatnya memikirkan untuk detoks media sosial.

Media sosial dapat mempunyai tempat dalam hidup Bunda, tetapi itu tidak boleh sering menggantikan interaksi dalam kehidupan nyata.

8. Ragu-ragu

Alih-alih mengidentifikasi solusi terbaik dan membuat rencana untuk mewujudkannya, beberapa orang mungkin malah beralih ke media sosial sebagai pelarian. Hal ini tentunya tidak bagus dan Bunda dianjurkan untuk melakukan detoks media sosial.

Nah, itulah beberapa tanda Bunda membutuhkan detoks media sosial untuk menjaga kesehatan mental yang lebih baik. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video manfaat meditasi untuk kesehatan mental yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

(asa)

Simak video di bawah ini, Bun:

Coba Bun, 4 Manfaat Meditasi untuk Kesehatan Mental dan Tips Melakukannya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Charlotte Ramadhan Anak Shahnaz Haque Lulus Kedokteran Hewan IPB, Ini 5 Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kronologi Balita Jatuh dari Bus Mabes AD di Tol JORR: Bikin Kita Jadi Waspada, Bun

Parenting Annisa Karnesyia

Danvy Sekar Rukmana Anak Sulung Annisa Trihapsari yang Jarang Tersorot, Ini 5 Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Bunda Perlu Tahu! Ini Tujuan, Proses, dan Perawatan Sunat pada Anak Laki-Laki

Parenting Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

10 Daftar Bahan Jamu yang Dilarang untuk Ibu Hamil Muda dan Trimester Akhir

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Charlotte Ramadhan Anak Shahnaz Haque Lulus Kedokteran Hewan IPB, Ini 5 Potretnya

10 Daftar Bahan Jamu yang Dilarang untuk Ibu Hamil Muda dan Trimester Akhir

Kronologi Balita Jatuh dari Bus Mabes AD di Tol JORR: Bikin Kita Jadi Waspada, Bun

Bunda Perlu Tahu! Ini Tujuan, Proses, dan Perawatan Sunat pada Anak Laki-Laki

Danvy Sekar Rukmana Anak Sulung Annisa Trihapsari yang Jarang Tersorot, Ini 5 Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK