Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Cinta Sulistina dan Bung Tomo di Balik Pertempuran 10 November di Surabaya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 06 Nov 2023 12:30 WIB

Bung Tomo Menggugat Presiden
Kisah Cinta Sulistina dan Bung Tomo Di Balik Pertempuran 10 November di Surabaya/Foto: Ilustrator : Edi Wahyono
Jakarta -

Mungkin Bunda masih asing dengan nama Sulistina. Perempuan ini adalah istri Pahlawan Nasional Bung Tomo. Di balik pertempuran 10 November di Surabaya, ada kisah cinta mereka yang menyentuh.

Pada peristiwa itu, Sulistina diketahui ikut berjuang melawan penjajah di Kota Surabaya. Ia adalah perawat di era perjuangan ketika melawan sekutu.

“Ibu adalah barisan perawat yang mendapat pelatihan perawat di Malang. Ternyata dikirim di Surabaya ikut bertempur. Ikut mengangkat pejuang yang mati, mengobati pejuang yang luka-luka,” ujar Bambang Sulistomo, putra Bung Tomo dan Sulistina, dikutip dari laman detikcom, Jumat (3/11/2023).

Banner Artis Terapkan Parenting Islami

Sang Bunda mengatakan perjuangan heroik di Surabaya yang semangatnya dikobarkan oleh Bung Tomo, tidak hanya dilakukan oleh arek Surabaya saja, melainkan juga putra dan putri dari berbagai daerah di Indonesia.

Bambang juga mengatakan ibunya memberikan nasihat untuk tidak mengkhianati Tanah Air yang diperjuangkan oleh para pejuang.

“Kamu jangan mengkhianati Merah Putih, jangan mengkhianati apa yang diperjuangkan para pejuang,” tuturnya.

Kisah Cinta Sulistina dan Bung Tomo

Sulistina diketahui meninggal dunia di usia 91 tahun. Bambang mengenang kisah cinta orang tua tercintanya. Ia mengatakan sang Bunda tidak pernah mengeluh dengan keadaan keluarganya yang susah kala itu.

“Bapak susah, tidak bisa membeli seragam anaknya, seragamnya dijahit sendiri. Enggak punya penghasilan, bapak berternak telur. Tapi ibu enggak pernah mengeluh,” ucap Bambang.

Sebelum menutup usia, sang Bunda berpesan untuk dimakamkan tepat di sebelah makan sang suami.

“Pesannya nek aku wes mati, aku kuburen sebelahe bapak. (Kalau aku meninggal dunia, aku makamkan di samping bapak),” sambungnya.

Istri Pahlawan Nasional dan peraih jasa Bintang Veteran juga ini tidak ingin ada penghormatan militer atau tembakan salvo di pemakamannya. Ia ingin dimakamkan selayaknya masyarakat biasa walau banyak pejabat yang hadir.

“Ibu pesan ingin sederhana saja,” tuturnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video mengenal empat pahlawan Indonesia yang berhijab yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda