MOM'S LIFE
Kenapa Ibu Baru Sering Menangis? Ini Penjelasan Psikolog
Amira Salsabila | HaiBunda
Rabu, 13 Dec 2023 15:01 WIBMemiliki bayi adalah salah satu pengalaman paling emosional dan mengubah hidup yang pernah dialami. Sebagian besar ibu yang baru pertama kali melahirkan bayi diketahui lebih sering menangis.
Sangat wajar jika orang tua baru merasa terbebani dengan peran dan tanggung jawab baru. Kebanyakan dari mereka mungkin menangis dalam beberapa hari pertama setelah baru baru lahir.
Lantas, mengapa hal itu lebih sering terjadi pada ibu yang baru pertama kali melahirkan seorang anak?
Kenapa Ibu Baru Sering Menangis?
Setelah memiliki bayi dan mulai menyusui, kadar hormon akan berubah secara signifikan. Jika menangis beberapa hari setelah kelahiran bayi, Bunda tidak sendirian. Sebab, 80 persen ibu baru mengalami baby blues atau perasaan negatif lainnya setelah melahirkan.
Baby blues adalah perubahan suasana hati yang mungkin dialami setelah kelahiran bayi. Kondisi ini menyebabkan tangisan yang tidak dapat dijelaskan dan perasaan sedih, cemas, atau mudah tersinggung.
Tingkat hormon kehamilan turun dengan cepat tiga sampai sepuluh hari setelah melahirkan. Hal ini terjadi bersamaan dengan peningkatan hormon yang menyebabkan produksi ASI.
Penurunan estrogen, progesteron, dan hormon yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dapat memicu gejala-gejala ini, namun untungnya, gejala tersebut tidak berlangsung selamanya. Baby blues berlangsung mulai dari beberapa hari hingga minggu, dan akan membaik.
Melansir dari laman psychology today, jadi, meskipun menjadi orang tua dapat membuat Bunda menjadi orang yang sedih dan emosional, perubahan emosional ini sebenarnya merupakan hal yang baik.
Pasalnya, perubahan emosional ini sebenarnya merupakan hal yang baik, membantu orang tua baru menjadi ekstra sensitif dan cepat merespons kebutuhan bayinya.
Sensitivitas dan daya tanggap orang tua adalah beberapa faktor utama yang memprediksi hubungan keterikatan yang aman seiring bertambahnya usia bayi, sehingga perubahan awal dalam otak orang tua ini dapat membantu membangun landasan bagi hubungan sosial anak yang sehat di masa depan.
Cara Mengatasi Baby Blues
Bunda tidak perlu melakukan apa pun untuk mengatasi baby blues, kebanyakan orang menyadari bahwa saat mereka menyesuaikan diri dengan peran barunya dan terbiasa dengan rutinitas bersama bayinya, mereka mulai merasa lebih seperti dirinya sendiri.
Meski begitu, fase pasca persalinan itu sulit, dan penting untuk menjaga diri sebaik mungkin. Menemukan hal-hal yang membuat merasa lebih baik selama masa transisi ini mungkin dapat membantu Bunda kembali ke kondisi normal.
1. Tidur yang Cukup
Tidur adalah komoditas yang tak ternilai harganya di rumah saat ini. Segalanya tampak lebih buruk ketika kelelahan. Terkadang, tidur adalah obat terbaik untuk mengatasi hal itu. Bunda bisa tidur saat bayi juga tertidur.
2. Hindari Stres
Salah satu efek samping dari perasaan terlalu emosional mungkin adalah stres dan cemas berlebihan. Stres dapat menyebabkan dampak kesehatan negatif bagi orang tua, termasuk masalah fisik jangka pendek seperti sakit perut dan sakit kepala.
3. Dapatkan Bantuan
Pergeseran emosi yang ekstrem, terutama yang berhubungan dengan depresi pasca melahirkan, mungkin berarti meminta bantuan dari keluarga, teman, atau bahkan dokter. Ada bukti bahwa dukungan sosial dapat membantu para bunda menghadapi masa transisi menjadi orang tua dan mengatasi stres.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui terkait alasan mengapa ibu baru lebih sering menangis. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(asa/fia)