Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mengenal Prolonged Grief Disorder, Gangguan Mental Akibat Kehilangan Orang Tersayang

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Kamis, 07 Dec 2023 16:41 WIB

Ilustrasi berduka
Mengenal Prolonged Grief Disorder, Gangguan Mental Akibat Kehilangan Orang Tersayang/Foto: Getty Images/iStockphoto/PeopleImages
Daftar Isi
Jakarta -

Prolonged grief disorder dapat terjadi setelah orang terdekat meninggal setidaknya dalam waktu 6 bulan atau 12 bulan untuk anak-anak dan remaja.

Bunda mungkin pernah merasakan kerinduan yang mendalam terhadap orang yang telah meninggal dan menjadi terpaku terus memikirkan orang tersebut. Hal ini dapat mempersulit untuk menyelesaikan tugas di rumah, kantor, atau tempat lainnya.

Setelah orang yang disayangi meninggal dunia, pikiran dan perasaan menyakitkan cenderung membaik dalam waktu 6 bulan. Akan tetapi, bagi sebagian orang, hal ini bisa bertahan lama dan sulit untuk dikendalikan.

Banner Bank Soal SD

Penyebab Prolonged Grief Disorder

Kondisi ini juga disebut sebagai kesedihan yang rumit, traumatis kronis, atau patologis. Ciri-ciri kesedihan yang berkepanjangan mencakup tekanan emosional yang signifikan dan perubahan pada tingkat fungsi seseorang dalam beraktivitas.

Meskipun kesedihan merupakan respons alami dan normal terhadap peristiwa atau kehilangan yang menyakitkan atau traumatis, kesedihan yang berkepanjangan menyulitkan seseorang untuk menerima kenyataan dan melangkah maju.

Melansir dari laman verywell health, duka yang berkepanjangan dan sulit untuk dikendalikan dapat berkembang karena mengalami beberapa situasi berikut ini:

  • Kecelakaan
  • Kematian mendadak atau tidak terduga
  • Kehilangan seorang anak
  • Kehilangan pasangan
  • Kematian yang tragis
  • Kehilangan seseorang karena penyakit

Saat memikirkan tentang cara kita mengatasi kesedihan, penting untuk diingat bahwa setiap orang menangani kehilangan mereka dengan caranya sendiri. Beberapa faktor yang mungkin memengaruhi proses berduka antara lain budaya, agama, usia, atau jenis kelamin.

Gejala Prolonged Grief Disorder

Prolonged grief disorder dapat didiagnosis jika gejalanya menetap selama lebih dari 12 bulan setelah meninggalnya orang yang disayang pada orang dewasa dan setidaknya enam bulan pada anak-anak.

Gejala yang berkaitan dengan masalah mental ini mungkin meliputi:

  • Merasa seorang sebagian dari diri sendiri telah mati
  • Rasa tidak percaya terhadap kematian
  • Menghindari pengingat bahwa orang tersebut sudah meninggal
  • Rasa sakit emosional yang kuat berkaitan dengan kematian
  • Sulit melanjutkan hidup
  • Mati rasa emosional
  • Merasa hidup tidak ada artinya
  • Merasa sendirian dan terpisah dari orang lain

Duka yang dirasakan mungkin berbeda pada anak-anak dan orang dewasa. Misalnya, remaja dan anak-anak mungkin akan mengalami perubahan suasana hati, kesedihan dan ketakutan, kekhawatiran akan kehilangan orang lain, dan kecemasan akan perpisahan.

Orang dewasa mungkin akan mengalami masalah sosial, merasa tidak mampu menerima kehilangan, penggunaan obat-obatan tertentu, atau memiliki pikiran untuk mengakhiri hidupnya.

Cara Membantu Orang dengan Kondisi Prolonged Grief Disorder

Dukungan dan kenyamanan dari teman dan keluarga bisa sangat berarti bagi mereka dengan kondisi tersebut. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengurangi gejalanya:

1. Menjadi Pendengar yang Baik

Beberapa orang berada dalam situasi yang tidak nyaman dengan banyak bicara. Terkadang yang dibutuhkan orang berduka adalah memiliki pendengar yang baik.

Memiliki kesempatan untuk mendengarkan seseorang tanpa komentar, nasihat, atau penilaian dapat meredakan perasaan duka dan menjadi sumber kenyamanan bagi mereka,

2. Tekankan Pentingnya Dukungan Sosial

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kuantitas dan kualitas dukungan sosial dapat memengaruhi kesejahteraan orang yang berduka. Orang yang berduka dan lebih sering melakukan kontak dengan keluarga atau teman cenderung melaporkan kualitas hidup yang lebih baik.

3. Bersikap Empati

Misalnya, Bunda merasa tidak nyaman bertanya atau memulai percakapan dengan orang berduka. Dalam hal ini, Bunda bisa mengirim pesan teks dengan sesuatu yang sederhana seperti memikirkan perasaannya. Gerakan kecil ini membantu seseorang agar tidak merasa sendirian.

4. Dorong Mereka Mendapatkan Lebih Banyak Bantuan

Dorong orang yang berduka untuk mencari bantuan tambahan jika dia tampak tidak berdaya karena kesedihannya atau terus mengalami depresi.

Orang yang berduka mungkin sedang berjuang melawan depresi dan tidak dapat meminta bantuan tanpa dukungan dari orang lain. Untuk itu, dorong mereka untuk mencari dukungan kesehatan mental profesional jika masih mengalami depresi.

5. Membantu Tugas Konkret

Orang sering bertanya apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu mereka yang sedang berduka, tetapi mereka tidak bisa menjawab. Dalam kasus ini, menawarkan bantuan untuk menyelesaikan tugas sehari-hari bisa sangat berarti dan merupakan isyarat yang memberikan kenyamanan.

Ini bisa seperti membawakannya makanan, membantu mengasuh anak-anaknya, atau bahkan membersihkan rumah mereka.

Nah, itulah beberapa hal yang bisa Bunda ketahui terkait prolonged grief disorder. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(asa/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda