
moms-life
10 Tanda Suami yang Merusak Mental Istri, Tak Sadar Alami Pelecehan Emosional
HaiBunda
Rabu, 27 Dec 2023 12:10 WIB

Daftar Isi
Pelecehan dalam bentuk apa pun merupakan hal yang rumit dan sulit untuk diidentifikasi. Hal ini terutama berlaku dalam pelecehan emosional. Akan tetapi, ada beberapa tanda yang mungkin bisa dikenali Bunda ketika suami merusak mental istri lewat pelecehan tersebut.
Terkadang, sulit untuk mengetahui apakan Bunda mengalami masalah hubungan yang normal atau sedang dimanipulasi. Jika seseorang melakukan kekerasan secara fisik, itu jelas dan terang-terangan. Sementara hubungan yang melecehkan secara emosional, itu lebih halus.
Banyak korban dari hubungan yang penuh kekerasan emosional tidak menyadari dampak buruk dari hubungan mereka sampai semuanya terlambat. Sederhananya, pelecehan emosional bisa sama merusaknya dengan pelecehan yang melibatkan kekerasan fisik.
10 Tanda Suami yang Merusak Mental Istri
Untungnya, ada beberapa tanda yang bisa dikenali dalam hubungan yang penuh dengan pelecehan secara emosional. Untuk membantu para korban, berikut beberapa tanda yang perlu Bunda perhatikan:
1. Terlalu Mengontrol
Melansir dari laman BRIDES, suami yang bisa merusak mental istrinya mungkin bisa dilihat dengan tanda yang satu ini. Terlalu banyak berinvestasi dan mengontrol kehidupan sosial istrinya merupakan satu tanda yang perlu diwaspadai.
Ini termasuk mengawasi rutinitas Bunda sehari-hari tanpa mengakui apa yang sebenarnya diinginkan. Bunda juga mungkin tidak memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan sendiri, baik secara terang-terangan maupun halus, dan suami akan melontarkan komentar-komentar kecil yang akan melemahkan pendirian istri.
2. Berteriak
Meninggikan suaranya mungkin adalah hal yang normal bagi pasangan, tetapi ini tidak sehat jika perselisihan sering kali meningkat menjadi teriakan. Sebab, berteriak bisa menjadi tanda hubungan yang melecehkan secara emosional jika terus-menerus terjadi.
Sangat sulit untuk mengatasi perselisihan jika salah satunya atau kedua orang saling berteriak. Hal ini tentunya tidak menciptakan tempat yang aman bagi kedua belah pihak untuk merasa didengar dan dilihat.
Selain itu, tergantung pada orangnya, berteriak dapat menimbulkan rasa takut yang akhirnya membuat pasangan bungkam. Berteriak tidak hanya membuat percakapan produktif hampir tidak mungkin dilakukan, tetapi juga dapat menciptakan ketidakseimbangan kekuatan.
3. Menghina
Ketika suami merasa jijik terhadap pasangannya, tidak mudah bagi istri untuk mengungkapkan perasaan mereka. Hubungan yang sehat, ada harapan bahwa pasangan akan mendengarkan dan menghormati.
Jika sering menanggapi kebutuhan dengan sarkasme, arogansi, rasa jijik, atau apatis yang terlihat kejam, suami mungkin melakukan kekerasan secara emosional.
4. Defensif yang Berlebihan
Ketika Bunda terus-menerus merasa harus membela diri, ruang untuk komunikasi positif semakin berkurang. Penting bagi kedua belah pihak untuk berbicara secara terbuka dan jujur satu sama lain untuk menyelesaikan masalah.
Sikap defensif yang berlebihan bisa terasa seperti Bunda berada dalam pertempuran di mana perisai selalu terbuka, dan bisa menjadi mekanisme yang dikembangkan untuk melawan pelecehan emosional.
5. Ancaman
Jika suami mengancam dengan cara apa pun, itu adalah tanda pasti terjadinya pelecehan emosional. Ancaman dapat mencakup pernyataan, seperti memaksa, pemerasan, peringatan akan kekerasan fisik atau bunuh diri, atau intimidasi.
6. Penolakan
Penolakan terjadi ketika salah satu pasangan menolak untuk berbicara atau berkomunikasi. Jika pasangan menutup percakapan yang tidak nyaman, hal itu bisa terasa seperti pengabaian, suatu bentuk pelecehan emosional.
Penolakan mereka untuk mendiskusikan suatu masalah mungkin terlihat sebagai penolakan atau kurangnya kepedulian terhadap perasaan Bunda.
7. Menyalahkan
Korban pelecehan emosional sering kali dibuat percaya bahwa mereka yang menyebabkan masalah, dan karena itu pantas mendapatkan pelecehan dan ketidakadilan bagi dirinya sendiri, sehingga membuat siklus ini semakin sulit untuk diputus.
Hal ini dapat diperburuk oleh rasa malu yang dirasakan banyak korban karena membiarkan kekerasan yang mereka alami terus berlanjut.
8. Gaslighting
Gaslighting menyebabkan korbannya meragukan ingatan, penilaian, dan kewarasan mereka. Jika mendapati kekhawatiran, sering kali dianggap salah, bodoh, atau gila, Bunda mungkin mengalami bentuk pelecehan emosional ini.
Gaslighting adalah taktik merusak dan manipulatif yang digunakan seseorang untuk mengubah dinamika kekuasaan dalam hubungan apa pun.
Hal ini bersifat pelecehan emosional karena faktanya hal tersebut membuat pengalaman seseorang tidak valid dan menimbulkan keraguan akan kebenarannya. Dampak dari hal ini dapat berupa rendahnya harga diri, kecemasan, dan rasa tidak aman.
9. Isolasi
Isolasi adalah taktik besar yang digunakan oleh para pelaku kekerasan untuk membuat Bunda merasa bahwa merekalah satu-satunya yang mencintai dan peduli.
Dengan mengandalkan mereka sepenuhnya, pada akhirnya mereka akan memiliki kekuatan emosional yang besar terhadap Bunda, sehingga meskipun orang-orang berusaha mendukung, akan sulit menerima cinta dan dukungan mereka.
Keterasingan ini dapat menyebabkan korban merasa seperti berada di sebuah pulau, terasing dari orang yang dicintainya.
10. Perubahan Suasana Hati
Jika suatu hubungan terus-menerus terganggu oleh perubahan suasana hati, ini bisa menandakan pelecehan. Banyak orang yang mengalami naik turunnya hal yang wajar, namun menjadi masalah bila merugikan pasangannya.
Pelaku kekerasan sering kali menghujani korbannya dengan hadiah dan kasih sayang setelah ledakan kemarahannya, namun kemudian menjadi marah lagi tidak lama kemudian.
Nah, itulah beberapa tanda yang perlu Bunda kenali ketika suami sedang merusak mental istriya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/fia)ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Toxic Banget! Ini 10 Ciri Seseorang Mengalami Pelecehan Emosional dalam Hubungan

Mom's Life
Peran Psikolog Klinis Atasi Kesehatan Mental di Masa Pandemi & Era Pesatnya Teknologi

Mom's Life
Tak Hanya Fisik Bun, Kesehatan Mental Juga Penting Dijaga Saat Pandemi

Mom's Life
4 Alasan Orang Tua Perlu Periksa Kesehatan Mentalnya, Bunda Perlu Tahu

Mom's Life
Anniversary Mommies Daily ke-10 Ajak Bunda Lebih Peduli Kesehatan Mental


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Zhao Lusi Bintang Hidden Love Sebelum Jatuh Sakit hingga Pakai Kursi Roda dan Akui Alami Depresi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda