Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Panduan Diet OMAD, Makan Sehari Sekali untuk Turunkan Berat Badan

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Selasa, 02 Jan 2024 03:00 WIB

5 Manfaat Diet One Meal A Day yang Dijalani Chris Martin 'Coldplay'
Panduan Diet OMAD, Makan Sehari Sekali untuk Turunkan Berat Badan/Foto: Getty Images/Imgorthand
Daftar Isi

Diet OMAD atau singkatan dari One Meal A Day atau makan sekali dalam sehari. Diet ini telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir. 

Diet OMAD memiliki jendela makan yang sangat padat. Bunda berpuasa selama 23 jam dan hanya diperbolehkan makan satu porsi makanan berat dalam rentang waktu 1 jam.

Ini berbeda dengan pola makan tiga kali sehari yang umum dilakukan kebanyakan orang. Para penganutnya mengklaim diet ini efektif menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Gangguan ADHD Meningkat pada Anak

Meski demikian, sebelum mencoba diet OMAD, penting untuk memahami konsep, manfaat, dan risiko yang menyertainya. Berikut serba-serbi diet OMAD untuk menurunkan berat badan.

Panduan diet OMAD

1. Makan satu kali sehari

Diet OMAD merupakan salah satu bentuk intermittent fasting, di mana Bunda membatasi waktu makan dalam sehari menjadi jendela yang pendek. Kebanyakan orang memilih untuk berpuasa selama 23 jam dan makan satu porsi besar pada malam hari.

Dalam diet OMAD, jendela makan ini bisa diatur sesuai preferensi, misalnya siang hari atau malam hari. Selama periode puasa, Bunda hanya diperbolehkan mengonsumsi air, teh, atau kopi tanpa gula.

2. Boleh makan apa pun yang disukai

“Anda tidak perlu mempertimbangkan kalori atau mengkhawatirkan profil nutrisi makanan. Satu kali makan boleh terdiri dari makanan apa pun yang disukai, selama Anda menyimpan semua kalori untuk satu periode tersebut. Secara pribadi, saya menyarankan makanan seimbang dengan karbohidrat sehat, protein, dan lemak sehat,” papar Natalie Rizzo, RDN, ahli diet yang berbasis di New York dan penulis ‘The No-Brainer Nutrition Guide For Every Runner’, dilansir dari Health.

Meski demikian, Bunda harus mengonsumsi makanan tidak lebih besar dari piring makan standar. Apa pun yang dimakan tidak boleh melebihi tiga inci di piring Bunda.

3. Hanya mengonsumsi minuman tanpa gula

“Diet OMAD memungkinkan Anda hanya minum selama puasa 23 jam. Minuman harus bebas kalori, seperti kopi hitam atau air,” saran Dana Angelo White, RDN, ahli diet olahraga yang berbasis di Connecticut sekaligus penulis ‘Healthy Instant Pot Cookbook’. 

4. Makanan yang dianjurkan saat diet OMAD


Penelitian menemukan bahwa memilih makanan dalam diet Mediterania saat menjalani diet OMAD bisa membantu penurunan berat badan dan mengelola diabetes. Berikut makanan yang dianjurkan saat diet OMAD:

  • Buah-buahan
  • Makanan berserat tinggi
  • Daging tanpa lemak
  • Kacang-kacangan dan polong-polongan
  • Minyak zaitun
  • Makanan laut
  • Ayam
  • Telur
  • Ikan
  • Sayuran
  • Biji-bijian utuh

“Menambahkan variasi sangat penting untuk mendapatkan nutrisi yang cukup. Campurkan dengan mengonsumsi makanan yang berbeda setiap hari agar Anda tidak kehilangan nutrisi,” papar White.

5. Makanan yang dibatasi

Dilansir dari Healthline, Bunda perlu membatasi makanan olahan saat diet OMAD. Makanan yang disarankan dibatasi, antara lain:

  • Makanan cepat saji
  • Makanan panggang yang manis
  • Roti putih
  • Sereal manis
  • Soda
  • Keripik

Makanan ini menawarkan sedikit nilai gizi dan memakannya terlalu sering dapat menyebabkan penambahan berat badan dan peningkatan risiko penyakit. Selama masa puasa, diet OMAD mengharuskan orang untuk menjaga asupan kalori seminimal mungkin.

Manfaat diet OMAD

1. Penurunan berat badan: Dengan mengurangi asupan kalori secara drastis, OMAD dapat mendorong penurunan berat badan dengan cepat.

2. Peningkatan metabolisme: diet OMAD atau intermittent fasting dipercaya dapat meningkatkan metabolisme, sehingga tubuh membakar lebih banyak kalori dalam keadaan istirahat.

3. Kontrol gula darah: Diet OMAD dapat membantu mengatur kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes tipe 2.

4. Peningkatan kesehatan jantung: Penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik.

5. Manfaat lainnya: Beberapa klaim manfaat lain dari OMAD termasuk peningkatan autophagy (pembersihan sel), penurunan risiko kanker, dan peningkatan fokus.

Risiko dan kekurangan diet OMAD

  • Kelaparan dan kelelahan: Menahan lapar selama 23 jam dapat menyebabkan kelaparan dan kelelahan, terutama di awal melakukan diet.
  • Kekurangan nutrisi: Memenuhi kebutuhan nutrisi harian dalam satu kali makan bisa jadi sulit, terutama bagi orang yang aktif.
  • Efek samping lainnya: Pusing, mual, dan sembelit merupakan efek samping yang umum dialami saat memulai diet OMAD.
  • Sulit dipertahankan: Disiplin dan perencanaan yang ketat diperlukan untuk sukses dengan OMAD, dan banyak orang kesulitan mempertahankan pola makan ini dalam jangka panjang.

Diet OMAD tidak dianjurkan bagi ibu hamil dan menyusui, anak-anak, remaja, dan orang dengan kondisi medis tertentu.

Diet OMAD dapat menjadi pilihan untuk menurunkan berat badan bagi sebagian orang, terutama jika dikombinasikan dengan pola makan sehat dan olahraga teratur. Namun penting untuk memahami risiko dan kekurangannya, berkonsultasi dengan dokter, serta mendengarkan tubuh Bunda sebelum mencobanya. 

Ingat, tidak ada diet yang cocok untuk semua orang. Pola makan yang sehat dan seimbang merupakan kunci untuk penurunan berat badan dan kesehatan jangka panjang.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda