
moms-life
Panduan Diet OMAD, Makan Sehari Sekali untuk Turunkan Berat Badan
HaiBunda
Selasa, 02 Jan 2024 03:00 WIB

Daftar Isi
Diet OMAD atau singkatan dari One Meal A Day atau makan sekali dalam sehari. Diet ini telah menjadi populer dalam beberapa tahun terakhir.
Diet OMAD memiliki jendela makan yang sangat padat. Bunda berpuasa selama 23 jam dan hanya diperbolehkan makan satu porsi makanan berat dalam rentang waktu 1 jam.
Ini berbeda dengan pola makan tiga kali sehari yang umum dilakukan kebanyakan orang. Para penganutnya mengklaim diet ini efektif menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Meski demikian, sebelum mencoba diet OMAD, penting untuk memahami konsep, manfaat, dan risiko yang menyertainya. Berikut serba-serbi diet OMAD untuk menurunkan berat badan.
Panduan diet OMAD
1. Makan satu kali sehari
Diet OMAD merupakan salah satu bentuk intermittent fasting, di mana Bunda membatasi waktu makan dalam sehari menjadi jendela yang pendek. Kebanyakan orang memilih untuk berpuasa selama 23 jam dan makan satu porsi besar pada malam hari.
Dalam diet OMAD, jendela makan ini bisa diatur sesuai preferensi, misalnya siang hari atau malam hari. Selama periode puasa, Bunda hanya diperbolehkan mengonsumsi air, teh, atau kopi tanpa gula.
2. Boleh makan apa pun yang disukai
“Anda tidak perlu mempertimbangkan kalori atau mengkhawatirkan profil nutrisi makanan. Satu kali makan boleh terdiri dari makanan apa pun yang disukai, selama Anda menyimpan semua kalori untuk satu periode tersebut. Secara pribadi, saya menyarankan makanan seimbang dengan karbohidrat sehat, protein, dan lemak sehat,” papar Natalie Rizzo, RDN, ahli diet yang berbasis di New York dan penulis ‘The No-Brainer Nutrition Guide For Every Runner’, dilansir dari Health.
Meski demikian, Bunda harus mengonsumsi makanan tidak lebih besar dari piring makan standar. Apa pun yang dimakan tidak boleh melebihi tiga inci di piring Bunda.
3. Hanya mengonsumsi minuman tanpa gula
“Diet OMAD memungkinkan Anda hanya minum selama puasa 23 jam. Minuman harus bebas kalori, seperti kopi hitam atau air,” saran Dana Angelo White, RDN, ahli diet olahraga yang berbasis di Connecticut sekaligus penulis ‘Healthy Instant Pot Cookbook’.
4. Makanan yang dianjurkan saat diet OMAD
Penelitian menemukan bahwa memilih makanan dalam diet Mediterania saat menjalani diet OMAD bisa membantu penurunan berat badan dan mengelola diabetes. Berikut makanan yang dianjurkan saat diet OMAD:
- Buah-buahan
- Makanan berserat tinggi
- Daging tanpa lemak
- Kacang-kacangan dan polong-polongan
- Minyak zaitun
- Makanan laut
- Ayam
- Telur
- Ikan
- Sayuran
- Biji-bijian utuh
“Menambahkan variasi sangat penting untuk mendapatkan nutrisi yang cukup. Campurkan dengan mengonsumsi makanan yang berbeda setiap hari agar Anda tidak kehilangan nutrisi,” papar White.
5. Makanan yang dibatasi
Dilansir dari Healthline, Bunda perlu membatasi makanan olahan saat diet OMAD. Makanan yang disarankan dibatasi, antara lain:
- Makanan cepat saji
- Makanan panggang yang manis
- Roti putih
- Sereal manis
- Soda
- Keripik
Makanan ini menawarkan sedikit nilai gizi dan memakannya terlalu sering dapat menyebabkan penambahan berat badan dan peningkatan risiko penyakit. Selama masa puasa, diet OMAD mengharuskan orang untuk menjaga asupan kalori seminimal mungkin.
Manfaat diet OMAD
1. Penurunan berat badan: Dengan mengurangi asupan kalori secara drastis, OMAD dapat mendorong penurunan berat badan dengan cepat.
2. Peningkatan metabolisme: diet OMAD atau intermittent fasting dipercaya dapat meningkatkan metabolisme, sehingga tubuh membakar lebih banyak kalori dalam keadaan istirahat.
3. Kontrol gula darah: Diet OMAD dapat membantu mengatur kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes tipe 2.
4. Peningkatan kesehatan jantung: Penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten dapat menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik.
5. Manfaat lainnya: Beberapa klaim manfaat lain dari OMAD termasuk peningkatan autophagy (pembersihan sel), penurunan risiko kanker, dan peningkatan fokus.
Risiko dan kekurangan diet OMAD
- Kelaparan dan kelelahan: Menahan lapar selama 23 jam dapat menyebabkan kelaparan dan kelelahan, terutama di awal melakukan diet.
- Kekurangan nutrisi: Memenuhi kebutuhan nutrisi harian dalam satu kali makan bisa jadi sulit, terutama bagi orang yang aktif.
- Efek samping lainnya: Pusing, mual, dan sembelit merupakan efek samping yang umum dialami saat memulai diet OMAD.
- Sulit dipertahankan: Disiplin dan perencanaan yang ketat diperlukan untuk sukses dengan OMAD, dan banyak orang kesulitan mempertahankan pola makan ini dalam jangka panjang.
Diet OMAD tidak dianjurkan bagi ibu hamil dan menyusui, anak-anak, remaja, dan orang dengan kondisi medis tertentu.
Diet OMAD dapat menjadi pilihan untuk menurunkan berat badan bagi sebagian orang, terutama jika dikombinasikan dengan pola makan sehat dan olahraga teratur. Namun penting untuk memahami risiko dan kekurangannya, berkonsultasi dengan dokter, serta mendengarkan tubuh Bunda sebelum mencobanya.
Ingat, tidak ada diet yang cocok untuk semua orang. Pola makan yang sehat dan seimbang merupakan kunci untuk penurunan berat badan dan kesehatan jangka panjang.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
5 Jenis Diet Paling Efektif untuk Turunkan Berat Badan dalam Seminggu

Mom's Life
Turun 21 Kg Dalam 6 Bulan, Ini Tips Diet Wanita Jaksel

Mom's Life
1,5 Bulan, Shanty Denny Sukses Pangkas Bobot 10 Kg dengan Makan 5 Kali Sehari

Mom's Life
7 Langkah Turunkan Berat Badan 10 Kg dalam 2 Bulan, Pakai Aturan 80-20

Mom's Life
5 Kebiasaan yang Dianggap Sehat Justru Buat Bunda Tambah Gemuk


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Inara Rusli Usai Jalani Program Diet, Berat Badan Turun hingga 20 Kg
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda