Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

7 Kesalahan Menyimpan Makanan di Kulkas Menurut Ahli

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 22 Jan 2024 13:15 WIB

A man taking a fish into fridge.
7 Kesalahan Menyimpan Makanan di Kulkas Menurut Ahli/Foto: Getty Images/iStockphoto/ilkermetinkursova
Daftar Isi
Jakarta -

Sebagian besar orang mungkin menggunakan kulkas sebagai tempat penyimpanan makanan. Akan tetapi, para ahli mengatakan ada beberapa kesalahan saat menyimpan makanan di kulkas yang perlu dipahami terlebih dahulu.

Kulkas merupakan peralatan dapur yang digunakan untuk menjaga makanan tetap segar dan tahan lama. Akan tetapi, beberapa orang justru malah merusaknya karena tidak tahu bagaimana cara menyimpan makanan yang benar.

Mempelajari cara menyimpan makanan dengan benar adalah salah satu cara terbaik untuk menghemat uang, mengurangi sampah, dan menikmati sisa makanan di kemudian hari.

Banner Gangguan Pernapasan pada Anak

Hal ini juga penting untuk mencegah keracunan makanan, suatu penyakit yang dapat menghambat aktivitas makan apapun. Itu sebabnya, banyak aturan dasar keamanan pangan berakar dari penyimpanan yang tepat.

7 Kesalahan Menyimpan Makanan di Kulkas

Menurut para ahli, ada beberapa kesalahan penyimpanan makanan di kulkas yang sering dilakukan beberapa orang. Kebiasaan ini mungkin sering dianggap sepele, berikut beberapa di antaranya yang perlu Bunda hindari:

1. Mendinginkan Buah dan Sayuran Basah

Meskipun tergoda untuk membilas buah dan sayuran sebelum menyimpannya di kulkas, hal ini bukan langkah terbaik untuk menjaga makanan tersebut awet dan tahan lama.

Konsultan makanan Bryan Quoc Le, Ph.D., mengatakan bahwa hal ini karena kelembapan mendorong pertumbuhan mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur, yang kemungkinan bisa menyebabkan penyakit jika dikonsumsi.

Bunda bisa mengatasinya dengan cara menyimpan buah dan sayuran ke dalam kemasan terlebih dahulu atau pindahkan ke wadah lain, tergantung jenis produknya. Lalu, langkah terbaik lainnya adalah mencuci buah dan sayuran ketika ingin dimakan atau menyajikannya.

2. Menyimpan Makanan Tanpa Penutup

Beberapa mikroorganisme, seperti jamur dan khamir, dapat tumbuh subur di suhu dingin kulkas, sehingga mereka dapat bersirkulasi di udara dan hinggap di makanan. Paparan udara ini juga dapat mempercepat penguraian kimiawi senyawa perasa dalam makanan.

Selain itu, makanan dapat menangkap bau dengan cukup cepat di dalam kulkas, jadi menutup makanan sangat membantu mengurangi bau tak sedap itu.

Di dalam freezer, pertumbuhan mikroba tidak mungkin terjadi, tetapi jika makanan beku dibiarkan terbuka, makanan akan bereaksi perlahan dengan oksigen di udara dan menimbulkan rasa yang tidak enak.

Cara mengatasinya adalah dengan menutup makanan menggunakan bungkus plastik atau gunakan wadah yang aman untuk freezer sebelum menyimpan di kulkas.

3. Mengisi Kulkas Secara Berlebihan

Melansir dari laman Homes & Gardens, salah satu aturan paling penting saat menggunakan kulkas adalah hindari mengisi persediaannya terlalu penuh. Sebab, kulkas yang terlalu penuh akan sulit menjaga semuanya tetap dingin dan kurang efisien. Jadi, selalu perhatikan baik-baik apa yang Bunda simpan.

Semakin banyak mengeluarkan barang-barang yang tidak perlu, semakin mudah juga untuk menyimpan apa yang diperlukan, dan agar kulkas berfungsi dengan efisien.

Membongkar dan menyederhanakannya juga akan membuat pembersihan kulkas menjadi lebih mudah.

4. Menyimpan Sisa Makanan Terlalu Lama

Bertentangan dengan kepercayaan umum, mendinginkan sisa makanan dengan benar tidak berarti makanan tersebut akan bertahan lama. Setelah tiga hingga empat hari, jumlah mikroorganisme yang tumbuh pada makanan segar cukup tinggi.

Makanan ini dapat membawa spora bakteri dan jamur dari udara atau melalui kontak dengan peralatan makan yang kotor, tangan kotor, atau makanan lainnya.

Terlebih lagi, tidak selalu mungkin untuk mengetahui apakah makanan mengandung patogen penyebab penyakit karena kuman ini tidak akan mengubah penampilan, warna, atau teksturnya. Cara mengatasinya adalah membuang makanan secara rutin setelah tiga hingga empat hari agar aman.

5. Tidak Membuat Pembatas Penyimpanan

Zonasi tidak hanya untuk ruang keluarga dan ruang makan. Membuat zona untuk berbagai item di kulkas akan merevolusi penyimpanan makanan dan membuat memasak lebih mudah dan efisien. Penting untuk membuat zona ketika mengatur kulkas sehingga Bunda dapat dengan mudah melacak apa yang dimiliki.

6. Mengeluarkan Telur dari Kemasan

Cangkang telur sedikit berpori dan dapat menyerap bau serta bakteri dari makanan lain, jadi sebaiknya simpan telur di dalam kemasan aslinya. Mungkin terlihat lebih estetis jika dikeluarkan dan disimpan di dalam wadah plastik, namun menyimpannya di dalam kemasan akan lebih cepat, muda, dan melindunginya dari bau kulkas.

7. Salah Memilih Rak di Kulkas

Kesalahan umum lainnya dalam menyimpan makanan adalah meletakkan makanan di rak yang salah. Jika tidak disimpan di tempat yang benar di kulkas, cairan dari daging atau ikan mentah dapat menetes ke benda lain, sehingga berpotensi menyebarkan bakteri penyebab penyakit.

Secara khusus, daging mentah dapat mengandung kuman, seperti Salmonella atau E.coli, yang biasanya terbunuh selama proses memasak. Akan tetapi, jika patogen ini menyebar ke produk lain, itu bisa menimbulkan risiko keracunan.

Cara mengatasinya adalah daging atau ikan mentah sebaiknya disimpan di rak paling bawah, sedangkan makanan siap saji sebaiknya disimpan di rak paling atas.

Nah, itulah beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari saat menyimpan di kulkas. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda