
moms-life
5 Cara Mendukung Ibu Baru di Tempat Kerja, Yuk Saling Support Bun!
HaiBunda
Rabu, 14 Feb 2024 17:00 WIB

Daftar Isi
Meski ibu baru memutuskan untuk kembali bekerja setelah melahirkan, terkadang mereka mengalami hambatan terhadap transisi kembali bekerjanya. Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa pengusaha lakukan untuk mendukung ibu baru di tempat kerja.
Beberapa perusahaan mungkin mengembangkan cara untuk mengakomodasi dan mempertahankan ibu bekerja dengan menawarkan cuti orang tua, namun mereka sering kali gagal dalam membantu seorang ibu mengintegrasikan pekerjaan dan kehidupan keluarga.
Dalam buku What Works for Women at Work, pakar hukum feminis, Rachel Dempsey, menemukan bahwa ibu yang bekerja berulang kali dipaksa untuk membuktikan nilai dan kompetensi mereka kepada rekan kerja dan atasannya. Sindrom ini sering terlihat ketika perempuan kembali ke kantor setelah cuti melahirkan.
Para bunda yang bekerja menjadi terjebak dalam siklus pembuktian kemampuan dan membuktikan kembali kemampuan mereka sampai pada titik di mana hal ini melemahkan dan merendahkan nilai yang mereka anggap.
Para bos secara tidak sadar menuntut para bunda yang bekerja untuk bekerja lebih keras untuk membuktikan bahwa mereka memiliki kemampuan yang sama seperti sebelum melahirkan dan kemudian menguji mereka untuk memastikan bahwa mereka benar-benar berdedikasi pada pekerjaan.
5 Cara Mendukung Ibu Baru di Tempat Kerja
Ketika perempuan diminta untuk berkontribusi, para pengusaha harus menyadari betapa tidak realistisnya ekspektasi ini jika tidak mempertimbangkan tantangan yang mereka akan hadapi. Berikut adalah beberapa cara mendukung ibu baru di tempat kerja yang bisa para pengusaha lakukan:
1. Memberikan Dukungan Komunikasi Terbuka
Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah menanyakan atau berkomunikasi dengan ibu bekerja untuk menentukan apa yang mereka rasa nyaman untuk dilakukan, dibatasi, atau dalam beberapa kasus dihilangkan.
Perusahaan perlu menyediakan alat bagi para manager tentang cara terbaik untuk melakukan off-board dan onboarding karyawan saat mereka merencanakan dan kembali dari cuti sehingga manager memiliki alat untuk mendukung karyawan mereka melalui transisi besar dalam hidup ini,
2. Menyediakan Ruang Pompa ASI
Menyusui selama enam bulan pertama hingga satu tahun memiliki sederet manfaat untuk kesehatan Bunda dan bayinya. Akan tetapi, tekanan untuk bekerja tanpa gangguan apa pun sering kali membuat para bunda enggan untuk terus memompa ASI ketika mereka kembali ke kantor.
Hal ini mengakibatkan bayi diberi susu formula dan berisiko mengalami masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Bayi yang mendapat ASI selama enam hingga 12 bulan pertama memiliki penurunan risiko beragam masalah kesehatan.
Melansir dari laman Forbes, ciptakan lingkungan yang mendukung untuk membantu generasi berikutnya tumbuh dengan peluang yang sehat.
3. Mendorong Komunitas
Setelah kembali bekerja setelah cuti melahirkan, para bunda yang bekerja seringkali dihadapkan pada pola yang harus membuktikan kemampuan dan kompetensi mereka.
Sebuah penelitian mendukung bahwa laki-laki di tempat kerja dinilai berdasarkan potensi mereka, sementara perempuan dinilai berdasarkan kinerja mereka di masa lalu. Perspektif ini memisahkan rekan kerja, bukan menyatukan mereka.
Untuk membangun lingkungan yang lebih baik bagi para ibu yang kembali bekerja, terapkan kelompok orang tua karyawan. Ini akan menjadi sumber daya di mana orang tua yang bekerja bersama dapat terhubung, berbagi sumber daya, dan menemukan komunitas dengan orang tua lain saat bekerja.
4. Jadikan Kebijakan Cuti Lebih Fleksibel
Beberapa perusahaan mempunyai kebijakan cuti yang tidak fleksibel, seperti kebijakan yang mewajibkan pemberitahuan 24 hingga 72 jam bahwa waktu istirahat diperlukan untuk situasi non-darurat. Terkadang hal itu mungkin diperlukan agar bisnis tetap berjalan.
Kebijakan cuti yang lebih fleksibel dapat memberikan ketenangan pikiran bahwa dia tidak akan mendapat masalah karena tidak merencanakan jadwal perawatan kesehatan anaknya dengan cukup baik sebelumnya jika masalah ini sesekali muncul.
5. Pertimbangkan Pekerjaan Jarak Jauh
Tidak semua pekerjaan cocok untuk pekerjaan jarak jauh, namun jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menawarkan pilihan kepada ibu baru untuk bekerja dari rumah atau work from home (WFH) selama beberapa waktu dalam seminggu.
Jika menawarkan metode bekerja ini, kemungkinan besar pengusaha harus menawarkannya untuk semua posisi yang sesuai atau dalam situasi lain yang mungkin tidak diperkirakan.
Hal in memerlukan kebijakan bekerja dari rumah yang dipikirkan dengan matang, termasuk ketentuan bahwa kerja jarak jauh tidak dapat menggantikan penitipan anak penuh waktu.
Nah, itulah beberapa cara yang bisa dilakukan para pengusaha untuk memberikan dukungan kepada ibu baru di tempat kerja. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
c
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Bunda Perlu Tahu, Ini Hak dan Perlindungan untuk Ibu Hamil Bekerja di Indonesia

Mom's Life
Benarkah Jadi Seorang Ibu Bikin Karier Makin Cemerlang? Ini Faktanya

Mom's Life
5 Tips Agar Tak Didiskriminasi saat Jadi Perempuan Satu-satunya di Tempat Kerja

Mom's Life
Prediksi Zodiak Hari Ini, Wah Ada Tawaran Proyek Menarik Nih Buat Aries

Mom's Life
Catat Bun, Ini 5 Pertanyaan yang Bisa Diajukan ke HRD saat Wawancara Kerja

Mom's Life
5 Tips Meningkatkan Karier, Bunda Perlu Tahu
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda