
moms-life
Penyebab DBD Naik di Indonesia, Gejala, dan Makanan Peningkat Trombosit Selain Jambu Biji
HaiBunda
Senin, 11 Mar 2024 21:50 WIB

Daftar Isi
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit endemik di Indonesia yang terus menunjukkan peningkatan kasus setiap tahunnya. Pada Januari 2024, Kementerian Kesehatan mencatat setidaknya ada lebih dari 14 ribu kasus DBD dengan 111 kematian, ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara pada Januari 2023 terdapat 12 ribu kasus DBD dan 101 kematian. Jumlahnya kian bertambah hingga awal Maret 2024 mencapai lebih dari 15 ribu kasus dan 124 kematian.Â
DBD merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia dengan kasus yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.Â
Direktur RSUD Jombang Ma'murotus Sa'diyah mengatakan bahwa beberapa kasus kematian juga terjadi pada anak-anak. Sebagai contoh, ada pasien anak usia 8 tahun kena DBD yang kedua kali di Jawa Timur dan akhirnya meninggal dunia.Â
"Dia sudah pernah kena DBD sekitar setahun lalu dan dirawat di sini. Memang kalau risiko serangan kedua biasanya agak berat," kata Ma'murotus, seperti dilansir dari detikJatim.
Peningkatan kasus DBD ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk cuaca ekstrem dan musim hujan. Mari memahami penyebab dan gejala DBD agar lebih waspada dengan orang sekitar, terutama anak-anak Bunda.Â
Penyebab Demam Berdarah (DBD) di Indonesia
1. Musim hujan
Cuaca lembap dan hujan yang turun secara berkala menciptakan lingkungan ideal bagi nyamuk Aedes aegypti, vektor utama virus dengue, untuk berkembang biak. Genangan air di berbagai tempat seperti ban bekas, talang air, dan pot bunga menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
2. Perubahan iklim
Peningkatan temperatur global dan perubahan pola curah hujan akibat perubahan iklim memperpanjang musim nyamuk dan memperluas wilayah persebarannya.
3. Urbanisasi
Pertumbuhan penduduk di kota-kota besar dengan sanitasi yang buruk dan kepadatan penduduk tinggi meningkatkan risiko penyebaran DBD di Indonesia. Tak heran jika kasus DBD meningkat selama musim hujan.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat
Kurangnya pengetahuan tentang pencegahan DBD dan kebiasaan 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) menjadi faktor utama tingginya kasus DBD. Kurangnya kebiasaan membersihkan lingkungan secara rutin dan membuang sampah pada tempatnya memungkinkan nyamuk Aedes aegypti berkembang biak dengan mudah.
5. Mobilitas penduduk
Meningkatnya mobilitas penduduk antar daerah dan negara dapat membawa virus dengue ke wilayah baru. Hal ini meningkatkan risiko penyebaran penyakit demam berdarah.
6. Mutasi virus
Virus dengue terus bermutasi dan menghasilkan serotipe baru yang dapat menyebabkan kekebalan tubuh terhadap virus dengue menurun. Hal ini bisa meningkatkan risiko infeksi.
Gejala Demam Berdarah
Mengutip dari World Health Organization (WHO), ada beberapa gejala demam berdarah yang perlu Bunda waspadai. Berikut gejala demam berdarah yang biasanya muncul 3 sampai 14 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi virus dengue.
Gejala umum
- Demam tinggi yang bisa mencapai 40°C
- Nyeri kepala
- Nyeri otot dan sendi
- Mual dan muntah
- Ruam kulit
- Kemerahan pada wajah, leher, dan dada
- Kelelahan
Gejala DBD berat
- Nyeri perut hebat dan terus-menerus
- Muntah terus-menerus
- Pendarahan dari hidung, gusi, atau saluran pencernaan
- Kulit pucat dan dingin
- Penurunan kesadaran
Gejala DBD dapat menyerupai penyakit lain, seperti flu atau tifoid. Oleh karena itu, diagnosis yang tepat oleh dokter sangat penting. DBD berat dapat berakibat fatal jika tidak diobati dengan segera.
Makanan Alami Penambah Trombosit Selain Jambu Biji
Mengutip dari Verywell Mind, berikut makanan alami penambah trombosit selain jambu biji.Â
1. Pepaya
Pepaya merupakan buah yang kaya akan vitamin C dan folat, dua zat yang berperan penting dalam meningkatkan produksi trombosit. Vitamin C membantu tubuh dalam penyerapan zat besi yang juga penting untuk produksi trombosit.
Selain itu, pepaya mengandung enzim papain yang membantu melancarkan aliran darah dan mencegah pembekuan darah.
2. Sayuran hijau
Sayuran hijau seperti bayam, kale, dan brokoli kaya akan vitamin K, folat, dan zat besi. Vitamin K membantu proses pembekuan darah dengan mengaktifkan protein yang diperlukan untuk pembentukan bekuan darah.Â
Folat membantu produksi trombosit dan zat besi membantu membawa oksigen ke sel-sel darah merah, yang penting untuk fungsi trombosit.
3. Kurma
Kurma merupakan buah kering yang kaya akan zat besi, folat, dan vitamin B kompleks. Zat besi dan folat membantu produksi trombosit. Vitamin B kompleks membantu tubuh dalam proses pembekuan darah. Kurma juga mengandung antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.
4. Apel
Apel kaya akan vitamin C dan pektin. Vitamin C membantu meningkatkan produksi trombosit. Sementara pektin membantu mempercepat pembekuan darah dengan meningkatkan aktivitas trombosit.
5. Lidah buaya
Lidah buaya mengandung zat yang membantu meningkatkan produksi trombosit dan mempercepat pembekuan darah. Lidah buaya juga memiliki sifat anti-inflamasi yang membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kekebalan tubuh.
6. Brokoli
Brokoli kaya akan vitamin C dan K, folat, dan zat besi. Vitamin C dan K membantu pembekuan darah, folat memproduksi trombosit, dan zat besi membawa oksigen ke sel-sel darah merah. Brokoli juga mengandung sulforaphane, senyawa yang membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
7. Rumput laut
Rumput laut kaya akan vitamin K dan zat besi. Rumput laut juga mengandung antioksidan dan mineral lain yang bermanfaat untuk kesehatan. Ketika Bunda curiga diri sendiri atau anak terkena DBD maka segera bawa ke dokter. Konsumsi makanan di atas untuk membantu meningkatkan trombosit.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Batas Kritis Trombosit Demam Berdarah Agar Tidak Berujung Kematian, Kenali Bun

Mom's Life
Waspada Bun, Gejala DBD Kini Alami Perubahan Usai COVID-19

Mom's Life
Kasus DBD di RI Tiba-tiba Meningkat, Menkes Beri Imbauan Begini Bun

Mom's Life
5 Efek Setelah Sembuh dari Demam Berdarah, Tak Disadari tapi Bisa Terjadi

Mom's Life
Kasus DBD di Indonesia Tembus 52 Ribu, Tetap Waspada Bun


5 Foto
Mom's Life
5 Potret Becky Tumewu Usai Operasi Mata Akibat Retina Lepas
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda