Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Vaksin DBD Kini Tersedia di RI, Ini Cara dan Syarat Mendapatkannya

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Jumat, 05 Apr 2024 21:10 WIB

Ilustrasi Suntik Vaksin
Ilustrasi vaksin DBD/Foto: Getty Images/iStockphoto/KSChong
Daftar Isi

Vaksin DBD kini tersedia di RI. Mengingat kasus DBD sedang meningkat, mungkin Bunda ingin mencari tahu bagaimana cara mendapatkan vaksin DBD dan bagaimana ketentuannya. Berikut ini informasi yang sudah Bubun rangkum untuk Bunda.

Vansin DBD yang tersedia di Indonesia salah satunya adalah Tetravalent Dengue Vaccine (TDV). Vaksin ini dianggap mampu bisa menurunkan angka kasus DBD di Indonesia.

Mengenal Tetravalent Dengue Vaccine (TDV)

Tetravalent Dengue Vaccine (TDV) merupakan vaksin DBD yang sudah masuk ke Indonesia. Vaksin ini mengandung virus dengue yang dilemahkan dan dapat memberikan perlindungan dari 4 jenis virus dengue. 

TDV telah disetujui BPOM dan direkomendasikan untuk usia 6 hingga 45 tahun. Vaksin TDV akan merangsang sistem kekebalan tubuh demi memproduksi antibodi yang melawan virus dengue.

Vaksin TDV juga diklaim bisa membantu mengurangi keparahan dan risiko terkena DBD. Menurut Sukamto Koesnoe, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), efektifitas vaksin TDV mencapai hingga 80%. 
 
"Itu artinya sudah melewati berbagai fase uji penelitian, fase satu, fase dua, fase tiga, dengan berbagai bukti, salah satunya bukti keamanan," kata Sukamto, dilansir dari CNN Indonesia.

Syarat dan cara mendapatkan vaksin DBD

Syarat mendapatkan vaksin DBD

Berikut beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk menerima vaksin DBD:

  • Usia 6 tahun hingga 45 tahun.
  • Sehat secara fisik.
  • Belum atau sudah pernah terinfeksi DBD.
  • Tidak memiliki alergi terhadap vaksin DBD.
  • Sistem imun tidak lemah.

Cara mendapatkan vaksin DBD

  • Vaksin DBD dapat diperoleh di sejumlah rumah sakit dan klinik di Indonesia. Berikut beberapa langkah untuk mendapatkannya.
  • Pergi ke rumah sakit atau klinik yang menyediakan layanan vaksinasi DBD.
  • Konsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan dan memastikan Bunda memenuhi syarat untuk menerima vaksin DBD.
  • Lakukan vaksinasi. Vaksin DBD diberikan melalui suntikan sebanyak dua kali dengan jarak minimal 6 bulan.
  • Harga vaksin DBD di Indonesia berkisar antara Rp500 ribu per dosis.

Efek samping vaksin DBD

Vaksin DBD umumnya aman dan efek sampingnya ringan, seperti nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, dan kelelahan. Efek samping ini biasanya hilang dalam beberapa hari.

Vaksin DBD tidak 100% efektif mencegah DBD, namun dapat membantu mengurangi keparahan penyakit dan risiko komplikasi. Upaya pencegahan DBD lainnya seperti 3M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur, Plus) tetap harus dilakukan di rumah ya, Bunda.

Cara mencegah penularan DBD di rumah

1. 3M Plus

Menguras: Menguras bak mandi, toren, dan tempat penampungan air lainnya minimal seminggu sekali.
Menutup: Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti bak mandi, toren, dan drum.
Mengubur: Mengubur barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng, ban bekas, dan botol plastik.
Plus: Meletakkan abate (larvasida) di tempat penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik, menanam tanaman pengusir nyamuk, dan membersihkan lingkungan secara rutin.

2. PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) 3M Plus secara berkala

Lakukan 3M Plus secara rutin minimal seminggu sekali, lebih baik setiap hari. Tidak lupa libatkan seluruh anggota keluarga dan masyarakat dalam kegiatan PSN.

3. Pemeliharaan ikan pemakan jentik nyamuk

Letakkan ikan pemakan jentik nyamuk seperti ikan cupang, guppy, atau nila di tempat penampungan air. Pastikan ikan tersebut dapat berkembang biak dengan baik.

Kalau Bunda punya kolam ataupun tempat penampungan air lainnya, sebaiknya letakkan ikan tersebut di dalamnya. Pasalnya, ikan bisa memakan larva nyamuk Aedes aegypti.

4. Menanam tanaman pengusir nyamuk

Tanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender, serai, zodia, dan kemangi di sekitar rumah. Beberapa tanaman lain yang tegolong antinyamuk, seperti kayu putih, jahe, lengkuas, kencur, dan jeruk purut. Rawat tanaman pengusir nyamuk dengan baik agar dapat tumbuh subur.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda