HaiBunda

MOM'S LIFE

Kurban Kambing Vs Sapi, Mana yang Lebih Utama?

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Jumat, 26 Apr 2024 11:33 WIB
Kurban Kambing Vs Sapi, Mana yang Lebih Utama?/Foto: Getty Images/iStockphoto/CatLane
Jakarta -

Menjelang Hari Raya Idul Adha, sebagian umat Muslim menunaikan ibadah berkurban. Hewan kurban yang paling sering disumbangkan di Indonesia adalah kambing dan sapi. Akan tetapi, mana yang lebih afdal untuk dikurbankan?

Mengutip dari Buku Saku Fiqih Qurban karya M. Nurrosyid Huda Setiawan, berkurban berarti melakukan usaha untuk dekat kepada Allah SWT, artinya orang berkurban mesti diniatkan untuk taqarrub kepada Allah SWT.

Ibadah berkurban juga tercantum dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik sebagai berikut ini:


“Rasulullah SAW berkurban dua ekor domba berwarna putih bersih dan bertanduk bagus. Aku melihat Rasulullah SAW meletakkan kakinya ke atas sisi tanduk (kanan) hewan kurban itu sambil menyebut nama Allah dan bertakbir. Rasulullah SAW menyembelih kedua hewan kurban itu dengan tangannya sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hadis tersebut menunjukkan bahwa berkurban adalah ibadah yang sangat dicintai Allah SWT pada hari Nahar. Allah SWT menerima pahala kurban sebelum darah hewan kurban yang disembelih itu menetes ke tanah, menunjukkan betapa cepatnya keridaan Allah SWT diberikan kepada orang-orang yang melaksanakan ibadah kurban.

Kurban yang paling diutamakan

Pada zaman Rasulullah SAW, hewan yang dijadikan untuk kurban adalah unta. Saat melaksanakan ibadah Haji Wada di Mina, Rasulullah SAW menyembelih 100 ekor unta. Dari jumlah tersebut, 70 ekor di antaranya ia sembelih sendiri dan sisanya disembelih oleh Ali bin Abu Thalib.

Selain unta, hewan ternak yang dapat dijadikan untuk kurban adalah sapi dan kambing, Bunda. Para fuqaha berbeda pendapat mengenai hewan mana yang paling afdal untuk dijadikan hewan kurban.

Melansir dari laman detikcom, Ustaz Yusuf Mansur mengatakan hewan yang paling afdal untuk dikurbankan adalah unta, kemudian sapi, lalu kambing. Ini merupakan pendapat menurut madzhab Syafi’i, Hanbali, Dzohiri, dan sebagian Maliki.

Sebagaimana Imam Syafi’i berkata, “Unta lebih aku sukai untuk dikurbankan daripada sapi, dan sapi lebih aku sukai untuk dikurbankan dibanding kambing, dan semakin mahal harga kambingnya lebih aku sukai dibandingkan yang murah, dan hewan yang baik dagingnya lebih aku sukai dibandingkan yang kualitasnya rendah. Dan domba lebih aku sukai dibandingkan kambing.”

Para ulama mazhab Maliki berpendapat bahwa hewan kurban yang paling afdal adalah domba, kemudian sapi, lalu unta. Sedangkan ulama mazhab Hanafi berpendapat bahwa hewan paling afdal adalah yang paling banyak dagingnya dan paling bermutu kualitas dagingnya.

Lebih baik kurban satu kambing atau sapi patungan?

Para ulama menegaskan urutan keutamaan binatang yang dikurbankan adalah unta, sapi, kambing domba, kambing kacang, kurban unta kolektif, kemudian yang terakhir kurban sapi kolektif.

Tolok ukur urutan afdhaliyyah ini pertama dititikberatkan kepada sisi kuantitas daging. Sehingga unta lebih utama dari sapi, sapi lebih utama dari domba, sebab lebih banyak daging yang dikurbankan.

Pertimbangan yang juga tidak kalah penting adalah kurban yang dilakukan secara pribadi lebih baik daripada secara kolektif, bahkan aspek ini yang paling dititikberatkan dari dua aspek di atas yakni terkait kuantitas dan kualitas.

Oleh karena itu, berkurban dengan satu ekor kambing secara pribadi lebih baik daripada kurban unta atau sapi secara kolektif, meski secara kuantitas dagingnya masih di bawah unta dan sapi. Syekh Ibnu Hajar al-Haitami menegaskan:

وأفضلها بدنة ثم بقرة ثم ضائنة ثم عنز ثم شرك من بدنة ثم من بقرة لأن كلا مما ذكر أطيب مما بعده أي من شأنه ذلك.

Artinya:

“Kurban yang paling utama adalah unta, sapi, domba, kambing kacang, unta kolektif kemudian sapi kolektif, sebab masing-masing dari apa yang telah disebutkan lebih baik dari urutan setelahnya, maksudnya karakternya memang demikian.” (Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, al-Minhaj al-Qawim Hamisy Hasyiyah al-Turmusi, juz 6, hal 615, Dar al-Minhaj)

Kemudian, Syekh Mahfuzh al-Tarmasi memberikan tanggapan terkait ucapan di atas. Sebagai berikut:

قوله (أطيب مما بعده أي من شأنه ذلك) أي ولانفراده بإراقة الدم فيما قبل الشرك وبه يعلم اتجاه ما اقتضاه المتن كغيره أن الشاة الواحدة أفضل من الشرك وإن أكثر البعير، وقد صرح بنحو ذلك صاحب الوافي تفقها، قال في التحفة وهو ظاهر

Artinya:

"Ucapan Syekh Ibnu Hajar; lebih baik dari setelahnya; maksudnya dan karena menyendirinya mudlahhi (orang yang mengeluarkan kurban) dengan mengalirkan darah kurban dalam kasus sebelum kurban kolektif. Atas dasar pertimbangan ini diketahui pendapat yang ditunjukan kitab matan sebagaimana lainnya bahwa satu ekor kambing lebih utama dari pada kurban kolektif, meski memperbanyak jumlah unta. Pengarang kitab al-Wafi menegaskan hal yang serupa atas dasar analisa fikihnya. Syekh Ibnu Hajar berkata dalam kitab al-Tuhfah; ini pendapat yang jelas." (Syekh Mahfuzh al-Tarmasi, Hasyiyah al-Turmusi, juz 6, hal. 615, Dar al-Minhaj)

Lalu, Syekh Khatib al-Syarbini berkata:

وأفضل أنواع التضحية بالنظر لإقامة شعارها بدنة ثم بقرة لأن لحم البدنة أكثر ثم ضأن ثم معز لطيب الضأن على المعز ثم المشاركة في بدنة أو بقرة أما بالنظر للحم فلحم الضأن خيرها وسبع شياه أفضل من بدنة أو بقرة وشاة أفضل من مشاركة في بدنة أو بقرة للانفراد بإراقة الدم

Artinya:

"Lebih utamanya macam-macam kurban dengan melihat pertimbangan syiar adalah unta kemudian sapi, karena daging unta lebih banyak. Kemudian domba, kemudian kambing kacang, sebab lezatnya daging domba melebihi kambing kacang, kemudian berkurban kolektif dalam unta atau sapi. Adapun melihat daging, maka daging domba adalah yang terbaik. Tujuh ekor kambing lebih utama dari satu ekor unta atau sapi. Satu ekor kambing lebih utama dari kurban unta atau sapi secara kolektif, sebab menyendiri dalam mengalirkan darah." (Syekh Khathib al-Syarbini, al-Iqna' Hamisy Hasyiyah al-Bujairimi, juz 4, hal. 334)

Dari beberapa pendapat di atas, dipahami bahwa berkurban kambing secara pribadi lebih utama daripada berkurban sapi secara kolektif. Hal ini karena pahala dan keberkahan tetesan darah hewan kurban didapatkan secara pribadi, tidak dibagi dengan mudlahhi, (orang yang menunaikan kurban).

Nah, itulah penjelasan lengkap tentang kurban sapi dan kambing. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/fia)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Cara Mengenalkan Nuzulul Qur'an pada Si Kecil

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

4 Kitab yang Diturunkan Allah SWT Beserta Rasul yang Menerimanya

Parenting Nadhifa Fitrina

5 Potret Aulia Anak Bungsu Alyssa Soebandono & Dude Harlino Selalu Ramai Dikomentari Netizen

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Tanda Anak Alami Speech Delay yang Jarang Disadari Orang Tua

Parenting Asri Ediyati

Belajar dari Suami Yura Yunita, Intip Ucapan Manis Donne Maula saat Istri Ulang Tahun

Mom's Life Arina Yulistara

Pernah Capai BB 107 Kg, Ini Cara Diet Oprah Winfrey

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

4 Kitab yang Diturunkan Allah SWT Beserta Rasul yang Menerimanya

Belajar dari Suami Yura Yunita, Intip Ucapan Manis Donne Maula saat Istri Ulang Tahun

7 Tanda Anak Alami Speech Delay yang Jarang Disadari Orang Tua

Pernah Capai BB 107 Kg, Ini Cara Diet Oprah Winfrey

4 Posisi Tidur agar Bayi Sungsang Kembali Normal

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK