Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Pasutri Saiman dan Soedjirah, Dulu ART Lalu Kaya dari Restoran Jawa di Belanda

Ratih Wulan Pinandu   |   HaiBunda

Sabtu, 11 May 2024 20:10 WIB

Restoran Belanda
Restoran Belanda/ Foto: Getty Images/Lya_Cattel
Jakarta -

Kuliner khas Indonesia memiliki citra rasa yang kaya bumbu. Bahkan sudah sejak lama, makanan khas Indonesia terbukti berhasil memanjakan lidah orang-orang Eropa.

Hal ini dibuktikan oleh kisah pasangan suami istri asal Indonesia yang sukses di Belanda berkat berjualan gado-gado. Saiman dan sang istri berhasil menaklukkan pasar kuliner Belanda dengan menjajakan masakan rumahan ala Indonesia.

Saiman merupakan pria Betawi yang dibawa majikannya ke Belanda sebagai asisten rumah tangga. Sesampainya di Negeri Kincir Angin tersebut, Saiman bertemu Soedjirah. Perempuan yang lebih dulu sampai di Belanda ini, ia persunting sebagai istrinya.

Singkat cerita, sang majikan mengajaknya untuk pulang ke Tanah Air. Namun, keduanya menolak untuk pulang ke kampungnya di Jawa dan memutuskan untuk melanjutkan hidup di Belanda.

Saiman dan Soedjirah memulai hidup baru dengan bekerja di Restoran Twed. Keduanya bekerja sebagai juru masak dan pelayan.

Tahun berselang, dan pasangan suami istri ini kemudian memutuskan untuk mendirikan sebuah hotel dan restoran makanan Jawa. Dalam buku Rasa Tanah Air (2023), Fadly Rahman menceritakan bahwa pasangan tersebut mendirikan restoran yang dinamai 'Roemah Senengati' pada 1 November 1922.

Sejak awal mereka menjual makanan khas Indonesia. Selain gado-gado, mereka juga menawarkan pecel, sayur lodeh, sambal goreng, ketupat, lontong, dan masakan Jawa lainnya. Semuanya dijual dengan harga mulai 1,50 gulden.

Dalam perjalananya, restoran tersebut didatangi banyak pelanggan dari lintas profesi dan negara. Keberadaan restoran yang didirikan di kota Den Haag ini juga mendatangkan keuntungan sendiri, Bunda. Setidaknya, restoran mereka tak pernah sepi pengunjung.

"Roemah Senengati yang menyajikan hidangan tradisional Hindia dengan harga yang terbilang terjangkau menjadikan restoran ini tempat populer untuk berkumpul di kalangan pekerja, pelajar, dan juga muslim dari Hindia. Berbagai acara seperti selamatan dan perayaan Idul Fitri juga kerap dilakukan di sana," tulis sejarawan tersebut, dikutip dari CNBC Indonesia, Sabtu (11/5/2024).

Rupanya, ada rahasia lain yang membuat restoran Saiman bertahan dan berkembang sukses.

LANJUTKAN MEMBACA KLIK DI SINI!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda