Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mudah Tergiur Influencer dan Segera Checkout Barang, Ini Tips Agar Bunda Tak Konsumtif

Alysa Audriani   |   HaiBunda

Selasa, 18 Jun 2024 11:35 WIB

Close-up Youth asia female wear casual sit front of desk hold smartphone and credit card feel upset online shopping payment declined credit over limit in living room at house. Home lifestyle concept.
Ilustrasi belanja online/Foto: Getty Images/Phiromya Intawongpan

Kecanggihan teknologi membuat masyarakat di seluruh dunia dapat terkoneksi satu sama lain melalui media sosial. Ini juga mengubah pola penyebaran informasi, termasuk proses jual beli. Banyak individu yang juga mampu memberi pengaruh besar terhadap para pengguna media sosial. Orang-orang tersebut biasanya disebut sebagai influencer, Bunda. 

Berdasarkan survei komprehensif yang dilakukan oleh Vero dan YouGov serta melibatkan lebih dari 2.000 responden dari berbagai latar belakang demografis di Indonesia, hasilnya menunjukkan 94 persen responden mengatakan influencer telah memberikan mereka pengaruh dalam membantu pola perilaku dan keputusan pembelian mereka. 

Hal ini berarti seseorang dapat berubah pikiran hanya dengan menonton sebuah konten yang diunggah oleh influencer pada layar ponsel. Namun demikian, hasil penelitian juga menemukan bahwa responden justru mengikuti influencer bukan hanya sebagai sumber hiburan tapi untuk mendapatkan wawasan baru. 

Melihat peran influencer yang dapat memberikan pengaruh besar, kini banyak sekali bisnis yang turut memanfaatkan hal tersebut sebagai kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak konsumen. 

Tentu, cara seperti ini juga terbukti sudah berhasil dilakukan oleh banyak influencer. Sebagai contoh, bila seorang influencer ternama menggunakan riasan wajah tertentu, para pengikut biasanya akan langsung berminat untuk membeli produk yang sama. Seiring berkembangnya waktu, bahkan influencer yang baru merintis karier pun dapat memberi pengaruh pada produk tertentu, lho. 

Bila dilihat dari segi bisnis, peran influencer ini memang sangat menguntungkan. Kendati demikian, tidak menutup kemungkinan pengaruh besar ini juga bisa berdampak buruk bagi para pengguna media sosial.

Menurut Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan M.Sc, pakar perilaku konsumen sekaligus dosen di Institut Pertanian Bogor, terdapat dua cara yang bisa dilakukan oleh para Bunda agar lebih bijaksana dalam menerima informasi dari influencer

Tips agar tak mudah terhasut konten promosi belanja online

1. Perlu bersikap kritis

Derasnya arus informasi/promosi dari influencer mungkin menimbulkan perilaku konsumtif. Maka dari itu, pastikan Bunda memiliki sikap kritis ketika menerima informasi melalui media sosial ya. 

“Tips yang pertama tuh dia (konsumen) harus kritis” ujar profesor Ujang saat ditemui di acara Media briefing Vero x YouGov di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada (Selasa, 21/5/2024). 

“Jadi konsumen apapun kritis terhadap informasi yang diterima. Pertanyaannya, 'ini benar atau tidak?', nah itu kata kuncinya,” sambungnya. 

Tak hanya bersikap kritis, Bunda juga perlu memiliki sikap lainnya lho. Kira-kira, hal lain apa yang dapat membantu agar Bunda dapat lebih bijaksana ketika menerima informasi dari konten influencer? Ketahui jawabannya pada halaman berikutnya ya. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


TIPS MEMILAH INFORMASI KONTEN INFLUENCER AGAR TAK KONSUMTIF

Ilustrasi Perempuan Berpikir

Mudah Tergiur Influencer dan Segera Checkout Barang, Ini Tips Agar Bunda Tak Konsumtif/Foto: Getty Images/iStockphoto/Artfully79

2. Kenali perbedaan antara kebutuhan dan keinginan

Selain memiliki sikap kritis dalam memilah informasi yang diterima dari konten influencer, Bunda juga harus mengetahui perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. Hal ini akan membantu agar sikap konsumtif tidak terjadi ketika Bunda menonton konten influencer tertentu. 

“Harus dibedakan antara keinginan dan kebutuhan ya,” tutur profesor Ujang.

“Jadi ketika melihat sebuah produk itu, ‘ini memenuhi keinginan saya atau kebutuhan?’,” tambahnya. 

Banner Tinggi Badan Anak

Lebih lanjut, sang profesor juga menjelaskan para konsumen sering kali tidak bisa membedakan bila kebutuhannya sama namun keinginannya berbeda. 

“Misalnya lapar, kebutuhannya tuh supaya tidak lapar, makan. Tapi keinginannya beda-beda. Ada orang yang suka nasi goreng, ada yang suka lontong. Jadi ketika melihat produk di sosial media, nah jangan dulu terprovokasi untuk beli,” jelasnya. 

Hal ini memang kerap dialami oleh para konsumen yang melihat konten seorang influencer. Yang sebenarnya mereka memiliki kebutuhan lain namun uangnya tersebut pada akhirnya digunakan untuk keinginannya yang berbeda. Sehingga, kebutuhan tersebut tidak tercukupi dan semakin meningkatkan perilaku konsumtif. 

Oleh karena itu, pastikan Bunda dapat mengenali apa yang sebenarnya dibutuhkan dan yang tidak ya. Meski konten influencer dapat membuat Bunda menginginkan barang tertentu, cobalah untuk pikir kembali agar uang tidak dikeluarkan begitu saja. 

Bunda, itulah dua tips yang bisa dicoba untuk menghindari sikap konsumtif ketika menonton konten yang dibuat oleh para influencer di media sosial. Semoga informasinya bermanfaat ya. 


(fia/fia)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda