
moms-life
Polemik Tapera, Perencana Keuangan Sebut Masyarakat Banyak Dibebankan
HaiBunda
Rabu, 29 May 2024 20:15 WIB

Kebijakan pemerintah terkait pemotongan gaji pekerja untuk iuran tabungan perumahan rakyat (Tapera) tengah menjadi perbincangan. Banyak pekerja merasa diberatkan, Bunda.
Pemotongan gaji sebesar 2,5 persen ini dibebankan kepada para pekerja. Sementara itu, pemberi kerja juga akan dikenakan potongan senilai 0,5 persen. Jumlah tersebut di luar dari sederet potongan gaji lainnya, Bunda.
Ketua Asosiasi Perencana Keuangan IARFC Indonesia, Aidil Akbar Madjid menilai saat ini pekerja sudah dibebankan dengan banyak potongan gaji, Bunda.
Dengan kebijakan ini, masyarakat justru akan merasa keberatan karena penghasilan mereka menjadi semakin berkurang, terutama dalam kondisi perekonomian yang sedang sulit.
"Potongan gaji sudah banyak. Gaji kita dipotong buat pajak, dipotong lagi buat BPJS Kesehatan 5%, potong lagi buat BPJS TK (ketenagakerjaan), tambahan lagi jaminan kecelakaan kerja, tambahan lagi jaminan hari tua dan seterusnya. Karena itu (gaji) mau dipotong berapa besar?" ujar Aidil, dikutip dari detikcom.
Aidil mengatakan, masyarakat kelas menengah pada akhirnya bisa saja terkena potongan gaji sebanyak 15-20 persen, Bunda. Besaran ini terbilang cukup besar bagi mereka yang hanya berpenghasilan upah minimum regional (UMR) atau sedikit di atas UMR.
Aidil kemudian membuat ilustrasi potongan gaji UMR untuk iuran Tapera sekitar Rp120 ribu. Menurutnya, jumlah uang tersebut bisa digunakan untuk banyak hal seperti istri bensin dan makan beberapa hari, bahkan lebih.
"Jangan dilihat persentase kecilnya, tapi bahwa uang itu untuk masyarakat menengah ke bawah itu sangat dibutuhkan uangnya yang dipotongnya," ia mengatakan.
Aidil menyebut potongan gaji untuk iuran Tapera sangat memberatkan masyarakat menengah ke bawah, ditambah lagi dengan kondisi harga barang-barang yang melambung di pasaran.
Kebijakan tersebut, menurut Aidil salah diterapkan sekarang ketika kondisi perekonomian lokal dan internasional sedang tidak baik-baik saja, Bunda. Hal ini akan menimbulkan banyak ketidakpastian.
Aidil menyarankan agar pemerintah sebaiknya fokus menurunkan harga barang-barang yang mahal saat ini.
"Ini minyak sama beras mau dinaikkin, terus tarif listrik mau dinaikkin. Pertalite beberapa tempat sudah mulai susah. Ya terus rakyat mau diapain lagi? Mau ditekan terus? Kecuali pemerintah bisa menurunkan harga," ia mengucapkan.
Konsep Tapera juga dinilai masih belum jelas. Apabila Tapera menyasar masyarakat kelas bawah untuk membeli rumah, belum tentu mereka memiliki kemampuan untuk meminjam dana.
Masyarakat kelas bawah cenderung lebih memilih untuk mencari rumah kontrakan dibandingkan membeli rumah murah tetapi jauh dari tempat kerja.
"Daripada mikirin harus komitmen cicilan 20 tahun gitu. Mereka hidup dari bulan ke bulan. Jadi informasi yang disebarkan masih penuh dengan ketidakjelasan dan ketidakpastian," tuturnya.
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(anm/pri)ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Singapura juga Punya Tapera, Segini Gaji Pekerja yang Dipotong dan Benefitnya

Mom's Life
Iuran Tapera Tetap Berjalan Meski Dikritik Warga, Simak Rencananya Bun

Mom's Life
Sudah Punya Rumah Tetap Harus Bayar Iuran Wajib Tapera, Ini Alasannya

Mom's Life
Besaran Potongan Iuran Tapera untuk Gaji UMR Jakarta, Catat Bun

Mom's Life
Gaji Karyawan Bakal Dipotong untuk Tapera, Ini Aturannya Bunda


7 Foto
Mom's Life
7 Potret Mikha Tambayong Jadi Tenaga Ahli Kemenpora, Intip Perkiraan Gajinya Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda