Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

10 Gejala Tumor Otak Stadium Awal pada Wanita, Jangan Abaikan Sakit Kepala

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Senin, 10 Jun 2024 21:50 WIB

Ilustrasi sakit kepala atau pusing atau stres
10 Gejala Tumor Otak Stadium Awal pada Wanita, Jangan Abaikan Sakit Kepala/Foto: Getty Images/iStockphoto/David Gyung
Daftar Isi

Tumor otak adalah pertumbuhan abnormal sel di dalam otak. Tumor ini dapat jinak atau ganas. Tumor otak ganas atau kanker otak merupakan salah satu jenis kanker yang paling mematikan.

Tumor otak dapat menyerang siapa saja, pria lebih berisiko terkena tumor otak dibandingkan wanita. Meski demikian, wanita tetap memiliki risiko mengalaminya. 

Tumor otak bisa menyerang anak-anak dan orang dewasa serta dapat berkembang pada usia berapa pun. Mengutip dari Cleveland Clinic, sekitar 4.100 anak di bawah usia 15 tahun didiagnosis menderita tumor otak atau sistem saraf pusat setiap tahunnya di Amerika Serikat.

Banner UU KIA

Untuk itu, jangan meremehkan penyakit ini. Mari bahas mengenai gejala tumor otak stadium awal, penyebab, hingga pengobatannya.

Apa itu Tumor Otak?

Tumor otak adalah pertumbuhan abnormal atau massa sel di dalam atau sekitar otak Bunda. Bersama-sama, tumor tulang belakang dan tumor otak disebut tumor sistem saraf pusat (SSP).

Tumor otak bisa bersifat ganas (kanker) atau jinak (nonkanker). Beberapa tumor tumbuh dengan cepat, sementara lainnya berjalan lebih lambat.

Hanya sekitar sepertiga tumor otak yang bersifat kanker. Namun apakah tumor tersebut bersifat kanker atau tidak, ini dapat berdampak pada fungsi otak dan kesehatan Bunda jika tumbuh cukup besar sehingga menekan saraf, pembuluh darah, serta jaringan di sekitarnya.

Tumor yang berkembang di otak Bunda disebut tumor primer. Tumor yang menyebar ke otak Bunda setelah terbentuk di bagian lain tubuh disebut tumor sekunder atau tumor otak metastatik.

Apakah Tumor Otak Bisa Disembuhkan?

Bisa saja namun semua tergantung jenis tumor, tingkatan, dan lokasinya. Usia dan kondisi kesehatan juga bisa mempengaruhi kesembuhan.

Dalam banyak kasus, dokter berhasil mengobati tumor otak. Beberapa orang menjalani kehidupan yang aktif dan memuaskan dengan tumor otak yang tidak menimbulkan gejala. 

Bagi sebagian orang, tumor otak bisa kambuh kembali setelah pengobatan. Jika hal ini terjadi pada Bunda maka mungkin perlu melanjutkan pengobatan, termasuk kemoterapi atau radiasi, untuk mencegah tumor tumbuh atau menyebar.

Tingkat kelangsungan hidup penderita tumor otak sangat bervariasi dan bergantung pada beberapa faktor. Bicarakan dengan dokter tentang apa yang diharapkan dari diagnosis Bunda.

Penyebab Tumor Otak

Penyebab pasti tumor otak tidak diketahui. Namun ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan wanita terkena tumor otak, antara lain:

  • Usia: Risiko tumor otak meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Riwayat keluarga: Memiliki anggota keluarga dengan tumor otak dapat meningkatkan risiko terkena tumor otak.
  • Paparan radiasi: Paparan radiasi kepala, seperti dari terapi radiasi untuk kanker lainnya dapat meningkatkan risiko tumor otak.
  • Bahan kimia tertentu: Paparan bahan kimia tertentu, seperti vinil klorida dan formaldehida dapat meningkatkan risiko tumor otak.

Para peneliti mengetahui tumor otak berkembang ketika gen tertentu pada kromosom sel rusak dan tidak lagi berfungsi dengan baik. Namun mereka tidak yakin mengapa hal ini terjadi.

DNA dalam kromosom Bunda memberi tahu sel-sel di seluruh tubuh apa yang harus dilakukan, kapan harus tumbuh, kapan harus membelah atau berkembang biak, dan kapan harus mati. Ketika DNA sel otak berubah, itu memberikan instruksi baru pada sel otak Bunda.

Tubuh mengembangkan sel-sel otak abnormal yang tumbuh dan berkembang biak lebih cepat dari biasanya dan terkadang hidup lebih lama dari biasanya. Ketika itu terjadi, kumpulan sel abnormal yang terus bertambah akan mengambil alih ruang di otak Bunda.

Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin dilahirkan dengan perubahan pada satu atau lebih gen tersebut. Faktor lingkungan, seperti paparan radiasi dalam jumlah besar dari sinar-X atau pengobatan kanker sebelumnya dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

Dalam kasus lain, kerusakan lingkungan terhadap gen mungkin menjadi satu-satunya penyebab. Hanya sekitar 5% hingga 10% penderita tumor otak yang memiliki riwayat keluarga dengan tumor otak.

Gejala Awal Tumor Otak Stadium Awal pada Wanita

Gejala tumor otak juga bisa mirip dengan kondisi medis lainnya, seperti multiple sclerosis (MS). Seringkali, sakit kepala tidak menandakan adanya tumor otak dan mengalami sakit kepala sendiri biasanya tak perlu dikhawatirkan.

Meski demikian, tanda-tanda sakit kepala bisa jadi merupakan gejala tumor otak stadium awal, terutama jika terjadi terus menerus. Berikut gejala awal tumor otak stadium awal yang perlu Bunda pahami.

1. Sering sakit kepala

Sakit kepala adalah gejala paling umum dari tumor otak. Sakit kepala akibat tumor otak biasanya parah, persisten, dan bertambah parah pada malam hari atau saat bangun tidur. Bunda juga mungkin mengalami migrain. 

2. Mual dan muntah

Mual dan muntah dapat terjadi tanpa sebab yang jelas mungkin menjadi gejala tumor otak. Ini dapat dipicu oleh aktivitas seperti batuk, mengejan, atau membungkuk.

3. Perubahan penglihatan

Tumor otak yang memengaruhi lobus oksipital (bagian belakang otak) dapat menyebabkan perubahan penglihatan. Pandangan mata menjadi lebih kabur, berbayang, atau kehilangan penglihatan pada satu maupun kedua mata.

4. Kelemahan pada satu sisi tubuh

Tumor otak yang memengaruhi lobus motorik (bagian depan otak) dapat menyebabkan kelemahan pada satu sisi tubuh. Kelemahan ini dapat ringan atau parah. Ini juga dapat memengaruhi lengan, kaki, atau wajah.

5. Kesemutan dan mati rasa

Kesemutan dan mati rasa dapat terjadi di satu sisi tubuh. Kesemutan dan mati rasa ini biasanya dimulai di tangan atau kaki, dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya.

6. Kesulitan berbicara

Tumor otak yang memengaruhi area Broca (bagian depan otak yang bertanggung jawab untuk produksi bahasa) dapat menyebabkan Bunda kesulitan berbicara. Kesulitan berbicara ini bisa berupa cadel, bicara lambat, atau tidak dapat menemukan kata-kata yang tepat.

7. Kesulitan memahami bahasa

Tumor otak yang memengaruhi area Wernicke (bagian belakang otak yang bertanggung jawab untuk pemahaman bahasa) dapat menyebabkan kesulitan memahami bahasa. Kesulitan memahami bahasa ini, seperti sulit memahami percakapan, membaca, atau menulis.

8. Kejang

Kejang termasuk salah satu gejala tumor otak yang paling umum pada anak-anak. Namun kejang juga dapat terjadi pada orang dewasa dengan tumor otak.

9. Perubahan kepribadian dan perilaku

Tumor otak yang memengaruhi lobus frontal (bagian depan otak) dapat menyebabkan perubahan kepribadian dan perilaku. Perubahan ini dapat berupa depresi, kecemasan, agresi, atau perubahan suasana hati yang ekstrem.

10. Kesulitan keseimbangan dan koordinasi

Tumor otak yang memengaruhi lobus serebelum (bagian bawah belakang otak) dapat menyebabkan kesulitan keseimbangan dan koordinasi. Kesulitan ini dapat berupa berjalan sempoyongan, pusing, atau tidak bisa meraih benda.

Bisakah Tumor Otak Dicegah?

Sayangnya, Bunda tidak bisa mencegah tumor otak. Bunda dapat mengurangi risiko terkena tumor otak dengan menghindari bahaya lingkungan, seperti merokok dan paparan radiasi berlebihan.

Jika Bunda memiliki kerabat biologis tingkat pertama (saudara kandung atau orangtua) yang telah didiagnosis menderita tumor otak, penting untuk memberi tahu dokter. Mereka mungkin merekomendasikan konseling genetik untuk mengetahui apakah Bunda memiliki sindrom genetik bawaan yang berhubungan dengan tumor otak.

Cara Mengobati Tumor Otak pada Wanita

Pengobatan tumor otak pada wanita tergantung pada jenis, lokasi, dan ukuran tumor, serta usia dan kesehatan pasien secara keseluruhan. Pilihan pengobatan yang umum meliputi:

  • Operasi: Pengobatan pilihan untuk tumor otak yang dapat diangkat.
  • Radiasi: Bisa digunakan untuk membunuh sel-sel tumor setelah operasi atau untuk mengecilkan tumor yang tidak dapat diangkat.
  • Kemoterapi: Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel-sel tumor.
  • Terapi yang ditargetkan: Terapi yang ditargetkan adalah obat-obatan yang bekerja dengan menyerang kelemahan spesifik sel-sel tumor. Dengan pengobatan ini, obat menargetkan fitur spesifik pada sel kanker tanpa merusak sel sehat. Dokter Bunda mungkin merekomendasikan terapi yang ditargetkan jika kesulitan menoleransi efek samping kemoterapi, seperti kelelahan dan mual.

Jika Bunda mengalami salah satu gejala tumor otak, penting untuk segera menemui dokter agar cepat didiagnosis dan menjalani pengobatan. Deteksi dini dan pengobatan tumor otak lebih dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda