Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Mengenal Hiperkolesterolemia, Kondisi Kolesterol Meningkat Signifikan yang Berbahaya

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Senin, 01 Jul 2024 16:10 WIB

Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia/ Foto: Getty Images/Md Saiful Islam Khan
Daftar Isi

Hiperkolesterolemia adalah kondisi medis yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol dalam darah secara signifikan. Meskipun seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas, hiperkolesterolemia merupakan faktor risiko utama penyakit jantung koroner dan komplikasi serius lainnya.

Banyak orang bisa mengobatinya dengan mengubah pola makan dan menambahkan olahraga ke dalam gaya hidup. Yang lain perlu minum obat untuk menurunkan kadar LDL ke tingkat normal.

Perawatan yang cepat bisa membantu menurunkan risiko serangan jantung dan stroke. Untuk itu, Bunda perlu memahami hiperkolesterolemia.

Kolesterol pada Wanita

Mengutip dari Cleveland Clinic, mari kita bahas mengenai hiperkolesterolemia.

Apa itu Hiperkolesterolemia?

Hiperkolesterolemia adalah kelainan lipid di mana low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat, terlalu tinggi. Hal ini membuat lemak menumpuk di arteri (aterosklerosis) yang berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke.

Aterosklerosis merupakan penyebab utama penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian terbanyak dibandingkan penyakit apa pun di dunia. Hiperkolesterolemia sangat umum terjadi.

Sekitar 1 dari setiap 20 orang menderita hiperkolesterolemia. Hampir 1/3 orang dewasa Amerika memilikinya. Hiperkolesterolemia dapat menyebabkan masalah kardiovaskular, seperti stroke, penyakit arteri koroner, dan penyakit arteri perifer.

Penyebab dan Gejala Hiperkolesterolemia

Penyebab hiperkolesterolemia

  1. Faktor genetik: Memiliki riwayat keluarga hiperkolesterolemia meningkatkan risiko.
  2. Gaya hidup tidak sehat: Pola makan tinggi lemak jenuh, kolesterol, dan lemak trans; kurang olahraga; merokok; dan konsumsi alkohol berlebihan.
  3. Kondisi medis tertentu: Diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, dan hipotiroidisme.
  4. Obat-obatan tertentu: Obat diuretik, steroid, dan beberapa obat HIV/AIDS dapat meningkatkan kadar kolesterol.
  5. Diabetes.
  6. Hipotiroidisme.
  7. Anoreksia nervosa.
  8. Gagal ginjal kronis.

Gejala hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolemia umumnya tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun pada beberapa kasus, dapat terjadi:

  1. Xantoma: Benjolan kuning pada kelopak mata, tendon, atau telapak tangan.
  2. Angina pectoris: Nyeri dada, sesak napas, atau rasa tidak nyaman di dada.
  3. Serangan jantung: Terjadi ketika aliran darah ke jantung tersumbat.
  4. Stroke: Terjadi ketika aliran darah ke otak tersumbat.

Hiperkolesterolemia didiagnosis dengan tes darah untuk mengukur kadar kolesterol total, LDL, HDL, dan trigliserida. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan secara rutin pada orang dewasa, terutama Bunda yang memiliki faktor risiko lebih tinggi, termasuk di atas usia 40 tahun, sudah manopause, atau punya diabetes.

Pengobatan Hiperkolesterolemia

Pengobatan hiperkolesterolemia bertujuan untuk menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung. Upaya yang dilakukan sebagai berikut.

1. Perubahan gaya hidup

Untuk menurunkan jumlah LDL dalam darah, Bunda dapat melakukan beberapa hal ini:

  • Minumlah lebih sedikit alkohol.
  • Makan lebih banyak buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
  • Konsumsi lebih sedikit lemak jenuh, seperti yang ada pada produk susu, beberapa daging (seperti daging merah), dan makanan penutup.
  • Berolahraga lebih sering.
  • Menjaga berat badan tetap seimbang.
  • Menurunkan tingkat stres.
  • Menghindari produk tembakau.
  • Mengontrol tekanan darah tinggi dan gula darah.
  • Memiliki apheresis lipoprotein (menggunakan alat untuk mengeluarkan lipoprotein dari darah dan kemudian memasukkan darah Bunda kembali ke dalam tubuh Bunda). Ini hanya untuk penderita hiperkolesterolemia berat.

2. Obat-obatan

Statin adalah obat yang paling umum digunakan untuk menurunkan kolesterol LDL. Obat lain seperti ezetimibe, niacin, dan bile acid sequestrants juga dapat digunakan.

Pencegahan Hiperkolesterolemia

  • Menjaga pola makan sehat dan seimbang.
  • Berolahraga secara teratur minimal 30 menit setiap hari.
  • Menjaga berat badan ideal.
  • Tidak merokok.
  • Membatasi konsumsi alkohol.
  • Melakukan pemeriksaan kolesterol secara rutin, terutama bagi yang memiliki faktor risiko lebih tinggi.

Hiperkolesterolemia adalah kondisi serius yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan komplikasi lainnya. Dengan memahami penyebab, gejala, dan pengobatannya, Bunda dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah dan mengelola hiperkolesterolemia demi kesehatan jantung yang optimal.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda