Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cara Mengolah Ikan yang Tidak Sehat Menurut Dokter, Bisa Bikin Stroke

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Sabtu, 07 Oct 2023 21:50 WIB

Red snapper fish being fried in frying pan on stove. Cooking vegetarian meal.
Cara Mengolah Ikan yang Tidak Sehat Menurut Dokter, Bisa Bikin Stroke/Foto: iStock
Jakarta -

Ahli gizi dan ilmuwan telah lama berdebat tentang manfaat dan bahaya menambahkan ikan goreng ke dalam makanan sehari-hari. Mereka menyebutkan bahwa ada cara mengolah ikan yang tidak sehat dan bisa meningkatkan risiko stroke.

Perlu juga disebutkan bahwa ikan dicerna cukup cepat. Ini sangat berguna bagi orang yang menderita keasaman rendah.

Selain itu, ikan berlemak mengandung lipid Omega-3 tingkat tinggi. Mereka sangat berguna hormon. Selain itu, unsur-unsur ini membantu menjaga berat badan normal karena Omega-3 mengurangi nafsu makan.

Banner Ciri Bayi Idap Gangguan Mental

Terlepas dari beberapa manfaatnya untuk kesehatan, cara mengolah ikan juga perlu diperhatikan. Sebab, cara yang salah tidak akan memberikan keuntungan. Sebaliknya, itu akan meningkatkan risiko penyakit serius.

Cara Mengolah Ikan yang Salah

Melansir dari laman Healthexcellence.net, menurut ahli gizi dan dokter, ikan sangat bermanfaat untuk sistem kardiovaskular, dan orang yang jarang mengonsumsi ikan cenderung menderita masalah jantung tersebut.

Jadi, di satu sisi ikan tentu bisa bermanfaat bagi tubuh manusia, tetapi di sisi lain bisa merugikan dengan meningkatkan risiko penyakit.

Menurut seorang ilmuwan dari Universitas Alabama, seseorang yang mengonsumsi ikan goreng dalam jumlah banyak rentan terkena stroke.

Penelitian tersebut dilakukan dengan memantau kesehatan lebih dari 21.000 orang yang berusia 45 tahun. Para ilmuwan menemukan hubungan antara makan ikan goreng dan tingginya persentase peningkatan penyakit stroke dan jantung.

Ikan mengandung asam lemak yang disebut Omega-3, yang mengurangi risiko stroke atau penyakit jantung lainnya. Akan tetapi, saat ikan digoreng disajikan, semua nutrisinya tidak terjaga setelah dimasak.

Setelah penelitian tersebut peneliti sampai pada kesimpulan bahwa jika seseorang makan ikan goreng dua kali dalam seminggu, risiko penyakit jantung bisa meningkat secara signifikan.

Jadi, kesimpulannya, ikan goreng cukup berbahaya bagi kesehatan. Tentu saja Bunda tetap boleh makan ikan goreng, tetapi tidak lebih dari sebulan sekali. Ada ratusan resep yang bisa membuat ikan rebus atau panggang terasa lebih nikmat dibandingkan ikan goreng.

Cara Sehat Mengolah Ikan

Cara memasak ikan bisa mengubah komposisi nutrisinya, sehingga beberapa metode memasak mungkin lebih baik bagi kesehatan Bunda dibandingkan metode memasak lainnya. Berikut adalah beberapa cara memasak ikan yang benar.

1. Memanggang

Melansir dari laman Healthline, memanggang adalah salah satu metode memasak ikan yang dianjurkan. Akan tetapi, memanggang juga dapat menghasilkan pembentukan senyawa yang disebut produk akhir glikasi lanjutan.

Senyawa ini terbentuk secara alami di tubuh seiring bertambahnya usia, namun bisa juga terbentuk dalam makanan yang mengandung otot seperti daging dan ikan saat dimasak pada suhu tinggi. Ini telah dikaitkan dengan berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, dan Alzheimer.

Untuk mengurangi paparan terhadap senyawa ini, hindari memasak dengan api terbuka, usahakan waktu memasak juga sesingkat mungkin dan hindari daging gosong.

2. Menggoreng

Suhu tinggi selama menggoreng juga lebih merusak asam lemak omega-3 yang sehat pada ikan dibandingkan metode memasak lainnya. Ketika memasak ikan dengan cara menggoreng, Bunda disarankan untuk menggunakan minyak zaitun.

3. Merebus

Merebus atau mengukus tidak menambah minyak atau lemak pada ikan. Jadi, menggunakan metode ini tidak akan menambah kalori atau mengubah lemak pada ikan.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu memasak yang diperlukan untuk mengukus ikan dapat meningkatkan jumlah produksi oksidasi kolesterol. Ini adalah senyawa yang berpotensi berbahaya yang terbentuk ketika kolesterol dipanaskan.

Nah, itulah beberapa hal yang perlu Bunda ketahui terkait cara mengolah ikan yang salah dan benar. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video penyakit berbahaya akibat polusi udara yang ada di bawah ini, ya, Bunda.

(asa)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda