Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Viral Guru Renang Perempuan Ditendang di Kemaluan, Apa Risiko Kesehatan yang Akan Dialaminya?

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Senin, 05 Aug 2024 17:40 WIB

Ovulation, Cervical Cancer, Infographic, Vagina
Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Kalinovskiy

Belum lama ini sebuah video viral di media sosial memperlihatkan guru renang perempuan yang mengalami kekerasan dari seorang pria, Bunda. Kejadian ini terjadi di sebuah kolam renang di Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara pada Sabtu (3/8/2024).

Dalam video yang berdurasi 37 menit tersebut, terlihat seorang guru renang yang mengalami cekcok di pinggir kolam dengan seorang pria bercelana hitam. Keributan tersebut pun berusaha untuk dilerai oleh beberapa orang yang berada di lokasi.

Meski begitu, sang pria justru menyerang guru renang perempuan dengan menendangnya. Karena tidak terima, guru renang tersebut pun membalas dengan tendangan pula.

Sayangnya, cekcok antara guru renang dan pria tersebut semakin memanas. Pria tersebut pun kembali menendang guru renang yang langsung mengenai kemaluannya. Guru tersebut pun memegangi kemaluan sebelum tercebur ke dalam kolam.

PRSI sayangkan kejadian tersebut

Melansir dari laman detikcom, Sektretaris Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI), Kabupaten Asahan, Agus Salim, membenarkan adanya kejadian tersebut, Bunda. Pihaknya pun menyayangkan adanya peristiwa kekerasan yang bahkan terjadi di hadapan anak-anak yang sedang berlatih.

"Kita sangat prihatin dan sangat menyayangkan kenapa peristiwa ini bisa terjadi. Jadi kalau ada perselisihan antar pelatih harusnya diselesaikan di luar bukan dengan kekerasan seperti itu," ujarnya.

Risiko kesehatan yang mungkin dialami guru renang perempuan

Menurut penjelasan dari laman Mount Sinai, tendangan yang diterima oleh guru renang perempuan tersebut bisa saja mengakibatkan cedera alat kelamin atau genital. Ini merupakan cedera pada organ intim yang berada di luar tubuh yang mengacu pada cedera antara kedua kaki yang disebut perineum.

Cedera ini umumnya terjadi pada perempuan maupun remaja putri. Hal ini bisa saja disebabkan oleh masuknya benda ke dalam vagina.

Tidak hanya itu, cedera ini juga bisa terjadi karena adanya pelecehan seksual, pemerkosaan, serta penyerangan, Bunda. Karena itu, penyedia kesehatan harus bertanya kepada perempuan yang didiagnosis dengan hal ini.

Jenis cedera genital pada perempuan

Merangkum dari laman Seattle Children, cedera genital pada perempuan terdapat beberapa jenis. Berikut ini ulasannya:

  • Cedera ringan yang dapat menyebabkan banyak pendarahan karena banyaknya suplai darah.
  • Luka goresan kecil yang akan sembuh dengan cepat.
  • Memar dan pembengkakan pada labia paling sering disebabkan oleh cedera mengangkang dan bisa sembuh dengan cepat.
  • Hematoma, yakni pendarahan pada labia yang dapat membentuk kantong darah.
  • Laserisasi vagina, yakni luka sobekan pada nyeri yang menyebabkan pendarahan yang tidak kunjung berhenti.
  • Cedera uretra, yakni cedera yang tidak terlihat dari luar dan umumnya diikuti dengan patah tulang panggul. Gejala utamanya adalah kencing berdarah dan sulit buang air kecil.

Lantas, apa gejala yang akan dirasakan perempuan dengan cedera genital? Simak selengkapnya pada laman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


GEJALA HINGGA PERTOLONGAN PERTAMA

Ovulation, Cervical Cancer, Infographic, Vagina

Ilustrasi Cedera Genital/Foto: iStock

Gejala cedera genital

Ada beberapa gejala yang mungkin terlihat ketika seorang perempuan mengalami cedera genital, Bunda. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya menilik dari laman Mount Sinai:

  • Sakit perut
  • Berdarah
  • Memar
  • Perubahan bentuk pada area tertentu
  • Pingsan
  • Berbau busuk keputihan atau uretra
  • Sakit di selangkangan atau nyeri genital yang ekstrem
  • Pembengkakan
  • Drainase urine
  • Muntah
  • Sakit saat buang air kecil atau tidak bisa buang air kecil
  • Adanya luka terbuka

Pertolongan pertama yang dilakukan

Jangan panik ketika Bunda mengalami atau melihat kondisi cedera genital, ya. Ada beberapa pertolongan pertama yang bisa dilakukan, yakni sebagai berikut:

Banner Influencer Dilarangan Promosikan Susu Bayi

1. Tetap tenang

Ketika Bunda melihat seseorang yang mengalami cedera genital, jaga agar orang tersebut tetap tenang, ya. Berikan juga mereka privasi dengan menutupi area cedera saat memberikan pertolongan pertama.

2. Kontrol pendarahan

Jika mengalami pendarahan, kontrol pendarahan dengan menggunakan teknik tekanan langsung. Tempelkan kain bersih atau pembalut steril jika memiliki luka terbuka.

Jika vagina mengalami perdarahan hebat, tempelkan kain kasa steril atau kain bersih pada area tersebut. Jangan lakukan hal ini jika dicurigai ada benda asing.

3. Berikan kompres dingin

Bunda bisa berikan kompres dingin pada area yang mengalami cedera. Hal ini bisa menjadi alternatif untuk mengurangi adanya pembengkakan.

Demikian informasi tentang cedera genital, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.

Saksikan juga video tips cegah bau tak sedap pada vagina berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda