MOM'S LIFE
Daun Telinga Layu, Benarkah Tanda Kematian? Simak Faktanya
Dilla Atqia Rahmah | HaiBunda
Jumat, 20 Sep 2024 21:50 WIBKematian merupakan hal yang pasti terjadi pada setiap manusia. Tidak ada manusia yang tahu kapan kematian tiba. Sebab, sejatinya hanya Tuhan yang mengetahui kapan itu terjadi.
Namun, ada beberapa hal yang dipercaya oleh sebagian masyarakat sebagai tanda-tanda kematian seseorang. Salah satunya daun telinga layu.
Apakah benar daun telinga layu merupakan tanda kematian seseorang? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Apakah daun telinga layu tanda kematian?
Daun telinga layu disebabkan oleh faktor kondisi kesehatan seseorang, misalnya terjadinya penebalan pembuluh darah koroner akibat endapan lemak atau dikenal aterosklerosis.
Mengutip laman Edition CNN, ada penelitian yang menunjukkan kaitan antara lipatan eksternal yang terlihat pada cuping telinga dan peningkatan risiko penyakit ini.
Contoh daun telinga layu kerap sekali dikaitkan sebagai tanda-tanda kematian. Ada beberapa pendapat tentang hal ini.
Melansir laman detikcom, daun telinga layu menurut Islam diketahui sebagai satu tanda kematian seseorang. Hal itu merupakan pandangan Imam Al-Ghazali. Ciri-ciri kematian berupa telinga layu tersebut disertai dengan ujung telinga semakin lama semakin masuk ke dalam.
Sedangkan, dari sudut pandang medis, daun telinga layu tidak termasuk salah satu tanda-tanda kematian seseorang, tetapi lebih cenderung menjadi indikasi risiko penyakit bagi seseorang. Jadi, telinga layu tidak selalu berkaitan dengan ciri daun telinga orang yang mau meninggal, ya.
Kenali tanda-tanda kematian seseorang
Berikut ini adalah tanda-tanda medis yang umum dialami seseorang menjelang kematian.
1. Perubahan laju pernapasan
Tidak stabilnya laju pernapasan dapat menjadi tanda kematian seseorang. Terkadang seseorang bernapas secara lambat, kadang pula bernapas sangat cepat apalagi ketika sedang merasa cemas.
Bahkan, napas yang cepat juga dapat disertai dengan suara berderak.
Mengutip laman WebMD, hal ini terjadi karena tubuh orang tersebut tidak dapat menyerap kembali cairan di tenggorokan atau dada mereka seperti sebelumnya.
2. Kehilangan nafsu makan
Menjelang akhir hayat, wajar jika seseorang mengalami kehilangan nafsu makan dan berkurangnya rasa haus. Orang tersebut bisa saja mengalami kesulitan menelan, atau merasa bahwa makan dan minum membutuhkan terlalu banyak tenaga.
Apabila orang yang Bunda kasihi dalam kondisi ini, sebaiknya jangan memaksa mereka untuk makan atau minum. itu dapat menyebabkan nyeri gastrointestinal atau bahkan tersedak.
Jika mereka ingin dan mampu menelan, Bunda dapat menawarkan mereka sedikit cairan atau sedikit makanan.
3. Banyak tidur
Salah satu tanda kematian seseorang adalah tidur sepanjang hari. Ketika sedang terjaga pun, orang tersebut tampak mengantuk. Bahkan, mereka mungkin kehilangan kesadaran selama beberapa saat atau beberapa hari.
Lingkungan yang menenangkan atau musik lembut dapat membuat seseorang merasa lebih tentram dalam kondisi ini.
4. Perubahan warna kulit
Adanya perubahan sirkulasi darah dapat menyebabkan bercak-bercak di tangan, kaki, dan lutut seseorang. Bercak tersebut tampak dan pucat, keunguan, atau abu-abu, tergantung pada warna kulit.
Selain itu, bercak-bercak gelap dapat muncul di bagian bawah tulang belakang yang tampak seperti memar.
Meskipun demikian, perubahan warna kulit biasanya tidak menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.
5. Gelisah
Saat seseorang semakin dekat dengan kematian, rasa gelisah dan kebingungan bisa saja dirasakan. Melansir laman WebMD, hal ini dapat disebabkan oleh obat-obatan dan perubahan kimia di otak.
6. Masalah pada proses ekskresi
Seseorang dapat kehilangan kendali atas kandung kemih dan usus mereka menjelang akhir hayat. Hal ini dapat menyebabkan seringnya buang air. Penggunaan pembalut atau kateter bisa saja diperlukan.
Sebaliknya, seseorang juga bisa saja lebih jarang buang air besar atau memiliki warna urine yang lebih gelap jika mereka makan dan minum lebih sedikit.
Sekarang Bunda sudah tahu, ya. Berdasarkan medis, telinga layu tidak termasuk tanda-tanda kematian seseorang.
Risiko penyakit yang dapat terlihat dari telinga
Kini kita tahu bahwa daun telinga layu bukan tanda kematian seseorang. Namun, perlu diketahui bahwa ada risiko penyakit yang dapat dilihat dari telinga.
Aterosklerosis
Daun telinga yang berkerut dianggap ada kaitannya dengan peningkatan risiko aterosklerosis. Aterosklerosis merupakan penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolesterol.
Melansir laman Edition CNN, lebih dari 40 penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara fitur telinga ini dan peningkatan risiko aterosklerosis. Tidak jelas apa penyebab hubungan tersebut, tetapi beberapa orang menduga bahwa hal itu berkaitan dengan asal usul embriologis yang sama.
Penyakit jantung koroner
Melansir laman Medical News Today. Tidak ada jawaban pasti mengenai hubungan antara lipatan telinga dan serangan jantung koroner.
Namun, ada ahli yang berteori bahwa lipatan cuping telinga dikaitkan dengan hilangnya elastin dan serat elastis, proses yang sama yang merusak pembuluh darah pada penyakit jantung koroner.
Itu dia fakta seputar daun telinga layu. Secara medis, daun telinga layu tidak termasuk tanda kematian seseorang, tetapi bisa menjadi ciri adanya risiko penyakit.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)