Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

6 Kebiasaan Buruk Penyebab Meningitis yang Sering Dianggap Sepele

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Jumat, 27 Sep 2024 21:55 WIB

young woman shopping for lipstick in a department store
Ilustrasi Kebiasaan Buruk Penyebab Meningitis yang Sering Dianggap Sepele/ Foto: Getty Images/sturti

Meningitis dianggap sebagai kondisi menakutkan, Bunda. Infeksi otak dan sumsum tulang belakang bisa serius dan bisa mematikan. Pahami beberapa kebiasaan buruk penyebab meningitis yang sering dianggap sepele.

Meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang yang bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur. Penyakit ini sering dianggap sepele karena gejalanya yang mirip dengan flu biasa, seperti demam, sakit kepala, dan leher kaku.

Meningitis bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Beberapa jenisnya bisa menular dari orang ke orang.

Meskipun Bunda mungkin menyadari hal ini pada tingkat tertentu, kemungkinan besar ada banyak hal yang tidak Bunda ketahui tentang meningitis dan itu seharusnya berubah.

"Tergantung pada jenis meningitisnya, meningitis bisa sangat berbahaya. Secara umum, masyarakat setidaknya harus tahu apa saja tanda dan gejalanya sehingga mereka bisa dievaluasi saat meningitis menjadi kemungkinan," ujar Amesh A. Adalja, M.D., rekanan senior di John's Hopkins Center for Health Security dilansir dari Self.

Salah satu cara terbaik untuk mencegah meningitis dengan menghindari kebiasaan buruk yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini. Berikut sederet kebiasaan buruk yang sering diabaikan tapi ternyata bisa memicu meningitis.

Apa itu meningitis?

Dikutip dari World Health Organization (WHO), meningitis adalah peradangan jaringan di sekitar otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis biasanya disebabkan oleh infeksi. Meningitis bisa berakibat fatal dan memerlukan perawatan medis segera.

Meningitis dapat disebabkan oleh beberapa spesies bakteri, virus, jamur, dan parasit. Sebagian besar infeksi bisa menular.

Meningitis bakterial merupakan jenis meningitis berbahaya yang paling umum dan dapat berakibat fatal dalam waktu 24 jam. Meningitis juga menyerang orang-orang dari segala usia.

Ada pengobatan dan vaksin yang efektif untuk melawan beberapa bakteri penyebab utama meningitis. Namun meningitis tetap menjadi ancaman yang signifikan di seluruh dunia.

Ada empat penyebab utama meningitis bakterial akut:

  • Neisseria meningitidis (Meningokokus)
  • Streptococcus pneumoniae (Pneumococcus)
  • Haemophilus influenzae
  • Streptococcus agalactiae (Streptokokus grup B)

Bakteri ini bertanggung jawab atas lebih dari separuh kematian akibat meningitis di seluruh dunia dan menyebabkan penyakit berat lainnya seperti sepsis dan pneumonia.

Bakteri lain, misalnya Mycobacterium tuberculosis, Salmonella, Listeria, Streptococcus, dan Staphylococcus, virus seperti enterovirus dan gondongan, jamur, terutama Cryptococcus, dan parasit seperti Amoeba juga merupakan penyebab utama meningitis.

Kebiasaan buruk penyebab meningitis

Berikut kebiasaan buruk yang bisa menjadi penyebab meningitis.

1. Kurang menjaga kebersihan tangan

Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah beraktivitas, terutama setelah menggunakan toilet atau sebelum makan, merupakan kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko infeksi, termasuk meningitis. Bakteri dan virus dapat dengan mudah berpindah dari tangan ke mulut, hidung, atau mata, masuk ke dalam tubuh, sehingga menyebabkan infeksi.

Biasakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik, terutama setelah menyentuh permukaan yang sering disentuh banyak orang, seperti gagang pintu, toilet umum, dan uang.

2. Berbagi peralatan makan

Berbagi alat makan, botol minum, atau sedotan dengan orang lain bisa meningkatkan risiko penularan bakteri dan virus yang menyebabkan meningitis, seperti Neisseria meningitidis atau virus herpes simplex. Meski ini menjadi kebiasaan yang tampaknya tidak berbahaya, kontak langsung dengan cairan tubuh orang lain melalui alat makan bisa mempermudah penyebaran penyakit.

Hindari berbagi peralatan makan dan minum, terutama jika Bunda atau orang di sekitar sedang sakit. Selalu gunakan alat makan pribadi untuk meminimalisir risiko.

3. Berbagi kosmetik dengan teman

Mungkin Bunda sering meminjamkan teman lipstik. Berbagi pemakaian lipstik bisa menularkan virus termasuk meningitis. Selain itu, sebaiknya hindari mencoba lipstik di toko kosmetik karena lebih berisiko penularannya.

4. Kurang istirahat dan pola tidur buruk

Kurang tidur dan istirahat dapat menurunkan sistem kekebalan sehingga lebih rentan terhadap infeksi, termasuk meningitis. Ketika tidak mendapatkan istirahat yang cukup, kemampuan sistem kekebalan dalam melawan patogen menurun sehingga memudahkan bakteri atau virus untuk menyerang.

Pastikan Bunda mendapatkan waktu tidur yang cukup, yaitu sekitar 7 sampai 9 jam per malam. Jadwalkan waktu istirahat yang teratur agar tubuh tetap bugar dan mampu melawan infeksi.

5. Kebiasaan merokok

Merokok tidak hanya merusak paru-paru tapi juga dapat meningkatkan risiko meningitis. Rokok merusak lapisan pelindung saluran pernapasan dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi bakteri, termasuk bakteri penyebab meningitis.

Selain itu, paparan asap rokok secara pasif juga meningkatkan risiko bagi orang yang tidak merokok. Berhenti merokok dan hindari paparan asap rokok dari orang lain. Mengurangi merokok tidak hanya baik untuk kesehatan saluran pernapasan tapi juga dapat menurunkan risiko meningitis.

6. Mengabaikan vaksinasi

Vaksinasi adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah meningitis, terutama yang disebabkan oleh bakteri seperti Haemophilus influenzae tipe b (Hib), Streptococcus pneumoniae, dan Neisseria meningitidis.

Sayangnya, masih banyak orang yang mengabaikan vaksinasi karena menganggap dirinya sehat atau tidak perlu. Pastikan Bunda dan anggota keluarga mendapatkan vaksinasi sesuai jadwal, termasuk vaksin meningokokus, pneumokokus, dan Hib, terutama jika termasuk kelompok berisiko tinggi, seperti anak-anak, lansia, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

CDC juga merekomendasikan agar anak praremaja mendapatkan vaksin konjugat meningokokus yang melindungi dari meningitis bakteri, antara usia 11 dan 12 tahun, dan vaksin penguat pada usia 16 tahun. Ini adalah vaksin yang sama yang sering direkomendasikan sebelum pindah ke kampus karena meningitis bakteri mungkin menyebar di antara orang-orang yang tinggal di tempat yang sempit.

Vaksin pneumokokus yang juga melindungi dari meningitis bakteri direkomendasikan untuk semua bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun dan semua orang dewasa berusia 65 tahun atau lebih.

Meningitis adalah penyakit serius yang dapat dicegah dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat. Kebiasaan buruk seperti tidak mencuci tangan, berbagi peralatan makan, merokok, dan mengabaikan vaksinasi dapat meningkatkan risiko terkena penyakit ini.

Untuk itu, mulai sekarang, terapkan kebiasaan baik dan lakukan pencegahan yang tepat agar risiko meningitis bisa diminimalisasi. Selalu ingat bahwa kesehatan adalah investasi jangka panjang, dan mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda