Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cegah Kematian Akibat Rabies, Ini Pertolongan Pertama saat Digigit Anjing

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Sabtu, 28 Sep 2024 18:41 WIB

Ilustrasi anjing
Catat Bun! Ini Cara Pencegahan Agar Terhindar dari Rabies/Foto: Getty Images/dimid_86
Jakarta -

Dalam rangka memperingati Hari Rabies Sedunia yang jatuh pada 28 September, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO) mendorong tindakan menyeluruh di seluruh Indonesia untuk menghentikan kematian akibat rabies.

Rabies adalah virus zoononis berbahaya yang menyerang sistem saraf pusat. Virus ini dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan dan cakaran. Vaksin dan pengobatan lain dapat membantu mengobati dan mencegah infeksi.

Tanpa pengobatan, virus rabies ini dapat berakibat fatal. Namun, penyakit ini dapat diobati jika orang yang terpapar segera mencari pertolongan medis, Bunda.

Banner Bumil Makan Mi Instan

Hingga saat ini, sebanyak 99 persen kasus rabies pada manusia ditularkan melalui gigitan anjing yang terinfeksi. Di Indonesia, anak-anak di bawah usia 15 tahun sering menjadi korban penyakit mematikan ini.

Kasus rabies di Indonesia

Pada Januari hingga Juli 2024, data publik menunjukkan sebanyak 71 orang Indonesia meninggal karena rabies. Di antara 26 provinsi endemis rabies di Indonesia, Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah yang paling terdampak, dengan laporan 19.320 kasus gigitan hewan yang berpotensi rabies pada manusia selama 2023.

Hal tersebut mengakibatkan 35 kematian akibat rabies. Dari Januari hingga Juli 2024, NTT melaporkan 16.180 kasus gigitan hewan yang berpotensi rabies dan 27 kematian akibat rabies.

“Masyarakat di provinsi terdampak rabies harus dibekali dengan pengetahuan dan akses terhadap intervensi yang dapat menyelamatkan nyawa,” ujar perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr. N. Paranietharan, dikutip dari siaran pers WHO dan FOA yang diterima HaiBunda.

“Sejak awal tahun 2023, hampir 4 dari 5 orang Indonesia yang meninggal karena rabies tidak mencari perawatan medis setelah digigit karena mereka tidak menyadari betapa pentingnya hal itu. Hal ini harus segera ditangani dengan langkah yang tegas dan komprehensif,” sambungnya.

Cara pencegahan agar terhindar dari rabies

Setiap orang yang digigit anjing dapat melakukan pertolongan pertama dengan segera. Berikut langkah-langkahnya:

  • Segera mencuci luka dengan air dan sabun atau deterjen. Jika air dan sabun atau deterjen tidak tersedia, alkohol juga dapat menjadi pilihan yang efektif
  • Lima belas menit setelah mencuci luka, oleskan obat yang mengandung yodium atau obat antivirus, jika tersedia
  • Segera mencari perawatan medis dari tenaga kesehatan dan pastikan mendapatkan semua dosis vaksin rabies

Upaya WHO untuk mendukung pencegahan rabies di Indonesia

Di seluruh provinsi endemis rabies, WHO akan terus mendukung Kementerian Kesehatan untuk meningkatkan kesadaran tentang tindakan perlindungan pribadi dan pertolongan pertama, meningkatkan kapasitas petugas kesehatan dalam manajemen kasus gigitan, serta meningkatkan akses ke fasilitas kesehatan yang dilengkapi dengan vaksin antirabies.

Pada 2024, WHO telah mendukung pelatihan penanganan kasus gigitan terpadu bagi tenaga kesehatan di Pontianak, Kalimantan Barat, serta saat ini sedang mengembangkan kampanye perubahan sosial dan perilaku di NTT.

Namun, untuk mencegah dan memberantas rabies yang ditularkan anjing pada manusia, vaksinasi massal pada anjing, yang didukung oleh pengelolaan populasi anjing yang efektif, merupakan strategi yang paling hemat biaya dan efisien.

Secara global, pengendalian rabies pada anjing telah terbukti dapat dicapai dengan cakupan vaksinasi anjing berkelanjutan sebesar 70 persen.

“Indonesia sedang membuat kemajuan menuju eliminasi rabies. Untuk lebih mempercepat upaya ini, FAO mendukung Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan rencana operasional strategis untuk pemberantasan rabies di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan NTT,” ujar perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Rajendra Aryal.

Salah satu strategi utama yang tengah diujicobakan di wilayah ini adalah vaksinasi rabies oral, yang menargetkan anjing liar. Ini melengkapi program tradisional vaksinasi massal anjing dan bertujuan mengatasi tantangan dalam menjangkau populasi anjing ini.

WHO dan FAO akan terus mendukung Indonesia untuk mengakhiri kematian manusia akibat rabies pada 2030, sejalan dengan strategi global Zero by 30, yang menargetkan sektor kesehatan hewan maupun manusia.

Dengan begitu, negara-negara yang terkena dampak akan semakin dekat untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 3.3.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda