HaiBunda

MOM'S LIFE

Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Mie Instan Setiap Hari

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Jumat, 04 Oct 2024 21:50 WIB
Ilustrasi Hal yang Terjadi pada Tubuh Jika Makan Mie Instan Setiap Hari/ Foto: Getty Images/MTStock Studio

Bunda atau suami suka makan mie instan bahkan hampir setiap hari? Pahami bahayanya pada tubuh jika makan mie instan setiap hari.

Mie instan telah menjadi makanan favorit banyak orang, terutama karena kemudahannya dalam penyajian dan harganya yang terjangkau. Di Indonesia, mie instan bahkan kerap dianggap sebagai makanan darurat atau camilan di waktu senggang.

Meski bisa menjadi pilihan makanan praktis saat waktu terbatas, ternyata makan mie instan terlalu sering menyimpan sejumlah risiko bagi kesehatan. Kandungan sodium yang tinggi, minimnya serat, serta adanya zat aditif membuat mie instan tidak cocok dijadikan makanan pokok sehari-hari.


Ada beberapa efek negatif yang bisa muncul pada kesehatan jika mie instan dikonsumsi secara berlebihan. Misalnya saja, kandungan natriumnya yang sangat tinggi.

Natrium berperan dalam mengatur tekanan darah, namun konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko hipertensi atau tekanan darah tinggi. Untuk itu, hindari makan mie instan berlebihan.

Bunda perlu memahami hal-hal yang bisa terjadi pada tubuh jika makan mie instan terlalu sering bahkan kalau dilakukan setiap hari.

Bahaya makan mie instan setiap hari

Berikut bahaya makan mie instan setiap hari pada kesehatan tubuh.

1. Berisiko pada tekanan darah

Salah satu masalah utama pada mie instan adalah kandungan natrium (garam) yang sangat tinggi. Setiap bungkus mie instan rata-rata mengandung 800 sampai 1.200 miligram (mg) natrium, hampir setara dengan jumlah asupan garam harian yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO), yaitu sekitar 2.000 mg.

Mengutip The Healthy, jika Bunda makan mie instan setiap hari, risiko mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi) akan meningkat. Hipertensi dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti penyakit jantung, stroke, dan kerusakan ginjal.

2. Obesitas

Mie instan juga kaya akan lemak jenuh dan kalori, terutama karena proses penggorengan yang dilakukan untuk menghasilkan tekstur mie yang kenyal. Makan mie instan setiap hari bisa menyebabkan penumpukan lemak dalam tubuh, terutama di sekitar organ-organ vital seperti hati dan jantung.

Dalam jangka panjang, pola makan tinggi lemak dan kalori ini bisa meningkatkan risiko obesitas dan berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes tipe 2. 

3. Tidak memberikan tubuh banyak nutrisi

Mie instan juga termasuk makanan yang miskin nutrisi. Kandungan gizi yang ada di dalamnya seperti protein, vitamin, dan mineral relatif rendah dibandingkan dengan menu makanan seimbang lainnya.

Kebiasaan mengonsumsi mie instan setiap hari dapat membuat tubuh kekurangan nutrisi penting seperti serat, vitamin A, C, D, E, dan B kompleks, serta mineral seperti zat besi dan kalsium. Kekurangan nutrisi dalam jangka panjang bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti anemia, sistem imun yang lemah, hingga gangguan pada sistem pencernaan.

4. Gangguan pada sistem pencernaan

Mie instan mengandung bahan pengawet dan zat tambahan lainnya yang tidak sepenuhnya ramah bagi sistem pencernaan. Salah satu zat yang digunakan dalam pembuatan mie instan adalah monosodium glutamate (MSG), yang bisa menimbulkan reaksi negatif pada sebagian orang, seperti sakit kepala, mual, atau masalah pencernaan.

Selain itu, kurangnya serat pada mie instan dapat memperburuk kondisi sembelit atau masalah pencernaan lainnya jika dikonsumsi secara rutin.

5. Risiko sindrom metabolik

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi mie instan secara rutin dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, yaitu sekelompok kondisi yang terjadi bersamaan dan meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.

Sindrom metabolik ditandai oleh peningkatan tekanan darah, gula darah tinggi, kelebihan lemak di sekitar pinggang, dan kadar kolesterol atau trigliserida yang abnormal. Orang yang mengonsumsi mie instan setidaknya dua kali seminggu memiliki kemungkinan lebih besar mengalami sindrom metabolik, menurut studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition.

6. Dehidrasi

Kandungan garam yang tinggi dalam mie instan juga bisa menyebabkan dehidrasi. Natrium berlebihan dalam tubuh dapat mengganggu keseimbangan cairan, membuat tubuh kehilangan lebih banyak air dan menyebabkan rasa haus yang berlebihan.

Jika tidak segera diatasi, dehidrasi dapat memengaruhi kinerja organ-organ tubuh dan memicu berbagai masalah kesehatan lainnya.

7. Peningkatan risiko penyakit ginjal

Konsumsi natrium dan bahan pengawet yang tinggi dari mie instan setiap hari juga dapat memberikan tekanan tambahan pada ginjal. Ginjal berfungsi untuk menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah tapi konsumsi natrium yang tinggi dapat memperberat kerja ginjal. Dalam jangka panjang, hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis yang jika tidak diobati dapat menyebabkan gagal ginjal.

8. Jadi tidak fokus

Jika Bunda menyadari penglihatan bermasalah setelah makan mie instan, itu bukan hanya imajinasi. Gangguan penglihatan adalah efek yang diketahui (meskipun relatif jarang) dari makan mie instan.

Hal tersebut disebabkan oleh kepekaan terhadap TBHQ, pengawet yang umum digunakan dalam mie instan dan makanan olahan lainnya, menurut Cooking Light. Mengutip Healthline, TBHQ 'bertindak sebagai antioksidan' jadi digunakan untuk menjaga minyak dan bahan-bahan yang mudah rusak lainnya dalam makanan olahan agar tetap awet seiring berjalannya waktu.

9. Gangguan pada kesehatan jantung

Mie instan yang tinggi lemak jenuh dan natrium juga dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan jantung. Lemak jenuh yang terkandung dalam mie instan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang berpotensi menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah arteri. Ini dapat meningkatkan risiko aterosklerosis, serangan jantung, dan stroke.

Untuk itu, makan mie instan setiap hari bukanlah kebiasaan yang dianjurkan, terutama jika memperhatikan dampak jangka panjangnya terhadap kesehatan. Kandungan natrium yang tinggi, rendahnya nutrisi, serta berbagai bahan pengawet dan zat tambahan membuat mie instan menjadi makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi secara rutin.

Jika ingin menikmati mie instan, lakukan dengan bijak dan pastikan untuk menjaga pola makan yang sehat serta seimbang agar tubuh tetap terjaga kesehatannya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

BundaTalks: Ini yang Terjadi Jika Bunda Tidak Berolahraga Sama Sekali Menurut Pakar

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Steffi Zamora Kenakan Gaun Putih bersama Nino Fernandez, Banjir Ucapan Selamat

Mom's Life Amira Salsabila

Daftar Laki-laki atau Perempuan yang Tidak Boleh Dinikahi dalam Islam

Mom's Life Arina Yulistara

5 Potret Anak Artis Sudah Masuk SD, Ada Putra Tasya Kamila hingga Tya Ariestya

Parenting Nadhifa Fitrina

Apakah Boleh Berhubungan Intim Setelah Masa Ovulasi?

Kehamilan Asri Ediyati

Ketahui Berat Badan Bayi 5 Bulan yang Ideal dan Cara Mendapatkannya

Parenting Asri Ediyati

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Terpopuler: Potret Kayla Dermawan Putri Becky Tumewu yang Lulus dari University of Western Australia

5 Potret Steffi Zamora Kenakan Gaun Putih bersama Nino Fernandez, Banjir Ucapan Selamat

Ketahui Berat Badan Bayi 5 Bulan yang Ideal dan Cara Mendapatkannya

Daftar Laki-laki atau Perempuan yang Tidak Boleh Dinikahi dalam Islam

5 Potret Anak Artis Sudah Masuk SD, Ada Putra Tasya Kamila hingga Tya Ariestya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK