Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cara Aman Minum Kopi saat Perjalanan Jauh agar Tak Sering Buang Air Kecil

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Rabu, 02 Apr 2025 15:58 WIB

woman hand taking cup with coffee in car. close up. crop. morning energy. lifestyle
Minum kopi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Vera_Petrunina
Jakarta -

Bagi Bunda sekeluarga yang tengah dan berencana untuk kembali lakukan perjalanan setelah merayakan Hari Lebaran, kopi biasanya jadi andalan menangkal kantuk saat berkendara jarak jauh.

Minuman ini mengandung kafein, yang efeknya memang mendongkrak energi.

Meski demikian, kandungan kafein juga kerap memicu beser di perjalanan. Bagi pemudik yang menggunakan jalan tol, ini jadi persoalan tersendiri mengingat rest area seringkali penuh saat musim mudik.

"Ya betul (membuat beser), karena dengan minum berkafein produksi urinenya menjadi lebih banyak," ucap spesialis urologi Prof Dr dr Nur Rasyid, SpU(K), seperti dilansir dari detikcom, Senin (17/3/2025).



Meski begitu, Prof Rasyid menuturkan bahwa konsumsi kopi selama perjalanan mudik boleh-boleh saja. Ini selama tidak dilakukan secara berlebihan atau pada orang yang memang memiliki masalah ginjal.

Hal terpenting adalah masyarakat bisa menyeimbangkan cairan yang masuk agar tidak berlebih atau kekurangan, sehingga kebutuhan cairan terpenuhi tapi tidak membuat mudah beser selama perjalanan.

"Aman (minum kopi) dan memang orang itu harus dalam keadaan sehat, jangan orang yang ginjalnya sudah terganggu, atau punya masalah gula jangan nanti minum-minuman berkafein yang malah manis. Manisnya nggak boleh," sambungnya.

Prof Rasyid mengingatkan masyarakat sebaiknya tidak terus-terusan menahan kencing selama perjalanan mudik. Urine yang terlalu banyak di kandung kemih dapat memicu masalah infeksi saluran kemih.

Ini diakibatkan bakteri yang terus berkembang dalam kandung kemih apabila masih ada sisa urine di dalamnya.

"Kapasitas (kandung kemih) itu misalnya 400, karena perjalanan kita tahan kencing sampai 600 gitu. Pada saat kencing, kandung kencingnya jadi nggak kuat memompanya. Karena nggak kuat, waktu keluar akhirnya ada sisa kencing di kandung kencing. Sisa kencing ini yang bisa membuat infeksi," jelasnya.

"Kalau selalu ada sisa kencing, itu kan kayak tempat mengeram yang subur jadinya. Tapi kalau dia kencing terus habis semua, kan kumannya keluar semua," tandas Prof Rasyid.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda