MOM'S LIFE
7 Tips Karier untuk Fresh Graduate, Bikin CV hingga Persiapan Interview Kerja
Arina Yulistara | HaiBunda
Rabu, 13 Aug 2025 06:00 WIBBunda punya anak yang baru lulus? Mungkin bisa mempelajari tips karier untuk para fresh graduate, mulai dari bikin CV hingga persiapan interview kerja.
Memasuki dunia kerja setelah lulus kuliah bukanlah perkara mudah, terutama bagi fresh graduate yang baru menapaki karier. Berdasarkan data dari Federal Reserve Bank of New York, tingkat pengangguran lulusan baru pada Maret 2025 mencapai 5,8 persen, naik dari 4,6 persen tahun sebelumnya.
Selain itu, 41,2 persen lulusan baru bekerja di bidang yang tidak sesuai dengan jurusan mereka. Angka ini menunjukkan bahwa persaingan semakin ketat dan perusahaan semakin selektif dalam merekrut pegawai.
Tantangan terbesar yang dihadapi para fresh graduate salah satunya adalah kesalahpahaman mengenai gelar akademik otomatis menjamin pekerjaan. Padahal banyak perusahaan kini lebih mengutamakan keterampilan, pengalaman, dan kesiapan kerja daripada sekadar ijazah.
"Gelar formal tidak lagi relevan untuk beberapa industri. Sebaliknya, banyak perusahaan memprioritaskan perekrutan berbasis keterampilan dan pengalaman," ujar Sarah Skelton, salah satu pendiri dan direktur pelaksana perusahaan perekrutan dan kepegawaian Flourish, kepada CNBC Make It.
Kondisi pasar kerja yang kompetitif memaksa para pencari kerja muda untuk kreatif dalam membangun portofolio, memperluas jaringan, dan menonjolkan kemampuan yang relevan. Selain mengandalkan prestasi akademik, lulusan baru perlu membekali diri dengan strategi yang tepat agar bisa bersaing.
Tips karier untuk fresh graduate
Mulai dari menyiapkan CV yang efektif, membangun koneksi, hingga mempersiapkan diri untuk wawancara kerja. Berikut tips penting yang bisa membantu fresh graduate memulai karier.
1. Menyiapkan CV yang menarik
CV merupakan pintu pertama menuju peluang kerja. Banyak lamaran terhenti di tahap awal karena CV tidak mampu menarik perhatian perekrut. Berikut poin penting yang membuat CV terlihat lebih baik dan menarik.
a. Profil singkat profesional
Tulis ringkasan singkat yang jelas mengenai diri sendiri, keahlian yang dimiliki, dan nilai yang ditawarkan. Hindari kata-kata generik seperti 'pekerja keras' tanpa bukti konkret.
b. Fokus pada pencapaian
Sertakan hasil yang terukur. Misalnya saja, 'meningkatkan penjualan 20 persen selama magang' atau 'mengelola proyek dengan efisiensi waktu 15 persen lebih cepat'.
c. Gunakan kata kunci relevan
Sesuaikan bahasa CV dengan deskripsi pekerjaan agar lolos sistem ATS (Applicant Tracking System).
d. Sesuaikan untuk setiap lamaran
Jangan kirim CV yang sama ke semua perusahaan. Namun ubah sesuai kebutuhan dan fokus peran.
e. Desain profesional
Gunakan format bersih, font sederhana, dan tata letak yang mudah dibaca.
Dengan CV yang tepat sasaran, peluang untuk dipanggil wawancara akan jauh lebih besar.
2. Bangun profil LinkedIn sejak dini
LinkedIn adalah 'etalase' profesional di dunia maya. Banyak perusahaan mencari kandidat melalui platform ini sehingga profil yang rapi dan relevan akan sangat membantu.
Pastikan foto profil profesional, tulis headline yang jelas, dan isi bagian 'About' dengan ringkasan yang menunjukkan keahlian. Tambahkan pengalaman magang, proyek kampus, sertifikat, hingga rekomendasi dari dosen atau rekan kerja.
Aktiflah berinteraksi, membagikan artikel, dan memberi komentar yang bernilai di postingan orang lain untuk memperluas jaringan.
3. Ikut kegiatan sosial
Pengalaman tidak selalu harus datang dari pekerjaan formal. Bergabung dengan organisasi kampus, komunitas, atau menjadi relawan di acara sosial akan memperkaya keterampilan soft skills, seperti kerja sama tim, kepemimpinan, hingga cara berkomunikasi.
Kegiatan ini juga bisa menjadi bahan pembicaraan saat wawancara dan memberi bukti nyata bahwa Bunda aktif mengembangkan diri.
4. Kreatif mencari pengalaman
Jangan hanya menunggu lowongan kerja. Cari peluang untuk magang, proyek freelance, bahkan menawarkan diri membantu pekerjaan tanpa bayaran jika memungkinkan.
Cara ini dapat membuka pintu jaringan baru dan memberikan pengalaman praktis yang sangat berharga. Banyak perusahaan menghargai kandidat yang proaktif mencari peluang, meski dimulai dari proyek kecil atau kerja sukarela.
“Saya pikir Anda harus melihat gambaran yang lebih besar, dan Anda harus sedikit lebih kreatif dalam lamaran agar menonjol. Intinya, bersikaplah proaktif dan tunjukkan bahwa Anda bersemangat," papar Skelton.
5. Membangun koneksi dan jaringan profesional
Networking merupakan salah satu kunci sukses berkarier. Hadiri seminar, workshop, atau event industri untuk bertemu dengan para profesional.
Jangan ragu menghubungi orang di LinkedIn untuk memperkenalkan diri dan meminta saran karier. Terkadang, kesempatan kerja datang bukan dari iklan lowongan, melainkan rekomendasi orang dalam.
6. Terus perkaya pengetahuan
Ikuti perkembangan terbaru di bidang yang minati melalui buku, podcast, webinar, dan berita industri. Pemahaman yang mendalam akan membuat Bunda lebih percaya diri saat wawancara dan menunjukkan keseriusan menekuni bidang tersebut.
Pengetahuan ini juga membantu Bunda menyesuaikan CV dan jawaban wawancara sesuai tren serta kebutuhan pasar.
7. Latihan wawancara kerja
Persiapan wawancara sama pentingnya dengan mengirimkan lamaran. Latih jawaban untuk pertanyaan umum, seperti “Ceritakan tentang diri Anda” atau “Apa kelebihan dan kekurangan Anda?”
Selain itu, riset perusahaan yang dilamar, pahami visi dan misinya, kemudian siapkan pertanyaan untuk perekrut. Kandidat yang terlihat antusias dan memahami perusahaan punya peluang lebih besar diterima.
Setelah memulai pekerjaan atau proses mencari kerja, luangkan waktu untuk meninjau kemajuan diri sendiri. Tanyakan pada diri sendiri apa yang sudah dipelajari, keterampilan baru yang perlu diasah, dan tujuan berikutnya.
Evaluasi berkala membantu Bunda tetap fokus, menghindari stagnasi, dan terus berkembang sesuai target karier.
Jadi Bunda, dunia kerja bagi fresh graduate penuh tantangan, namun dengan persiapan yang matang, peluang sukses terbuka lebar. Gelar akademik hanyalah modal awal, sedangkan keterampilan, pengalaman, dan sikap proaktif akan menjadi penentu utama kemajuan karier.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)