Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Fakta Menarik Sanae Takaichi, Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Rabu, 22 Oct 2025 19:10 WIB

Sanae Takaichi
Sanae Takaichi, Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang/ Foto: Instagram @kantei
Daftar Isi
Jakarta -

Negara Jepang membuat sejarah baru di dunia politik. Pada Selasa (21/10/2025), Jepang memilih Perdana Menteri (PM) perempuan pertamanya, Bunda.

Dia adalah Sanae Takaichi. Perempuan kelahiran Prefektur Nara ini terpilih sebagai Perdana Menteri setelah memenangkan pemungutan suara. Kemenangan Takaichi disambut suka cita pendukungnya di parlemen.

Fakta Sanae Takaichi

Berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, 5 fakta menarik Sanae Takaichi yang baru terpilih sebagai Perdana Menteri Jepang:

1. Terpilih setelah menang pemungutan suara

Sanae Takaichi memenangkan pemungutan suara parlemen Jepang hingga terpilih menjadi Perdana Menteri yang baru. Dilansir NBC News, Takaichi berhasil meraih 237 suara dan mengalahkan pesaingnya Yoshihiko Noda yang memperoleh 149 suara.

Setelah dinyatakan menang, Takaichi resmi menggantikan posisi Perdana Menteri Shigeru Ishiba. Perempuan 64 tahun ini resmi menyandang Perdana Menteri perempuan pertama di Jepang.

2. Sanae Takaichi adalah ketua Partai Demokrat Liberal (LDP)

Sebelum memenangkan pemungutan suara, Takaichi telah lebih dulu terpilih sebagai ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) Jepang. Takaichi juga memenangkan pemungutan suara untuk meraih posisi tersebut, Bunda.

Pada awal Oktober ini, Takaichi berhasil mengalahkan pesaingnya, Shinjiro Koizumi, yang merupakan Menteri Pertanian. Setelah terpilih, namanya memang digadang-gadang bakal menjadi Perdana Menteri Jepang yang baru.

3. Karier politik Sanae Takaichi di pemerintahan Jepang

Dikutip dari CNN Indonesia, Sanae Takaichi merupakan mantan Menteri Dalam Negeri Jepang. Takaichi memiliki kedekatan dengan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe.

Pada masa pemerintahan Shinzo Abe, Takaichi pernah menduduki jabatan yang cukup disegani, yakni Menteri Negara untuk Urusan Okinawa dan Wilayah Utara, Menteri Negara untuk Kebijakan Sains dan Teknologi, Menteri Negara untuk Inovas, Menteri Negara untuk Kesetaraan Gender, hingga Menteri Negara untuk Keamanan Pangan.

Di periode kedua pemerintahan Shinzo Abe, Takaichi diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi. Takaichi menduduki jabatan tersebut pada periode 2014-2017 dan 2019-2020.

Perlu diketahui, setelah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Kobe, Takaichi menjadi staf magang untuk mantan anggota Kongres Patricia Schroeder di Amerika Serikat (AS). Pengalaman tersebut membentuk pandangannya tentang dunia politik sebelum kembali ke Jepang.

Pada tahun 1993, Takaichi terpilih menjadi anggota Parlemen. Di tahun 2000-an, kariernya menanjak seiring kedekatan yang dijalinnya dengan Shinzo Abe.

4. Penggemar musik heavy metal

Takaichi tumbuh besar di Prefektur Nara. Pada akhir tahun 1970-an, Takaichi menempuh perjalanan enam jam sehari dengan bus dan kereta api dari rumah orang tuanya di Jepang bagian barat untuk kuliah.

Takaichi muda adalah penggemar musik heavy metal dan suka mengendarai sepeda motor, Bunda. Dilansir New York Times, Takaichi muda merupakan seorang drummer amatir yang mengidolakan band-band seperti Iron Maiden dan Deep Purple.

Di balik itu semua, Takaichi juga mengidolakan mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher. Belakangan, banyak pakar menyebut Takaichi sebagai 'Margaret Thatcher dari Asia'.

5. Dikenal sebagai sosok yang konservatif

Takaichi juga dikenal sebagai sosok sosok yang konservatif taat. Menurut laporan Japan Forward, ia pernah menentang pernikahan sesama jenis. Ia juga menentang perubahan aturan yang memudahkan perempuan yang sudah menikah untuk mempertahankan nama gadis mereka di Jepang, di mana pasangan yang sudah menikah diwajibkan memiliki nama keluarga yang sama.

Pandangan politik Takaichi sering kali dianggap kontroversial. Dalam kampanyenya, ia pernah mengungkap keinginan yang tak biasa. "Tujuan saya adalah menjadi Wanita Besi," katanya, dikutip BBC News.

Takaichi diketahui telah menunjuk dua perempuan ke dalam kabinetnya, sama seperti pemerintahan sebelumnya. Salah satunya adalah Satsuki Katayama, yang menjadi Menteri Keuangan perempuan pertama Jepang.

"Saya sangat mementingkan kesetaraan kesempatan, kesempatan yang sama, dan juga partisipasi dari semua lapisan masyarakat. Saya membentuk Kabinet saya dengan gagasan ini, menyatukan kekuatan gabungan dari semua generasi," ungkapnya.

Demikian 5 fakta Sanae Takaichi, yang baru terpilih sebagai Perdana Menteri perempuan pertama Jepang.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda