HaiBunda

MOM'S LIFE

Dokter Harvard Ingatkan Bahaya 'Popcorn Brain' Gegara Medsos

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Rabu, 17 Dec 2025 23:10 WIB
Ilustrasi bahaya 'popcorn brain' gegara medsos/ Foto: Getty Images/vm
Jakarta -

Saat mendengar popcorn brain, mungkin Bunda langsung teringat pada camilan popcorn yang biasa disantap saat menonton film favorit. Namun, istilah yang satu ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan makanan.

Gambaran ini mencerminkan apa yang terjadi di otak ketika Bunda terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar. Misalnya saja, ketika Bunda sedang menonton acara TV, tiba-tiba tanpa sadar menggulir media sosial di ponsel. Hal ini yang membuat istilah popcorn brain muncul dan menjadi perbincangan hangat banyak orang.

Kenali istilah popcorn brain

Dilansir dari laman Business Insider, popcorn brain adalah istilah yang dicetuskan oleh David Levy dalam bukunya yang berjudul Mindful Tech.


“Istilah ini menggambarkan kecenderungan pikiran untuk melompat dari satu ke yang lain dengan perhatian yang terfragmentasi, meningkatnya distraksi, dan berkurangnya fokus,” ujar Ashwini Nadkarni MD, Asisten Profesor Psikiatri di Harvard Medical School.

Rentetan konten dan notifikasi yang terus-menerus dapat membuat Bunda merasa lelah dan kewalahan. Meskipun popcorn brain bukan istilah klinis, fenomena ini semakin dikenal karena bagaimana konsumsi media digital mendorong kita untuk melakukan banyak tugas sekaligus.

Dokter Harvard ingatkan bahaya popcorn brain

Dilansir dari laman CNBC Make It, hampir semua orang dibanjiri informasi dalam beberapa tahun terakhir. Setiap menit setiap hari, konten diputar sebanyak 138,9 juta kali di Instagram dan Facebook, menurut laporan Domo tahun 2024 yang berjudul Data Never Sleeps. Mengonsumsi konten sebanyak ini setiap hari terbukti berdampak negatif pada kemampuan seseorang untuk fokus.

Sejak 2004, psikolog Gloria Mark telah mempelajari rentang perhatian, dan penelitiannya menunjukkan bahwa perhatian orang saat melihat layar menurun dari rata-rata dua setengah menit pada 2004 menjadi rata-rata 47 detik pada 2016, yang kira-kira sama panjangnya dengan banyak video di media sosial.

Namun, dampaknya tidak berhenti di situ. Dalam buku The 5 Resets: Rewire Your Brain and Body for Less Stress and More Resiience karya Dokter Harvard, Dr. Aditi Nerurkar, ia membahas efek samping lain dari popcorn brain.

Kondisi ini terjadi ketika otak terbiasa dengan aliran informasi yang terus-menerus, sehingga seseorang lebih sulit mengalihkan pandangan dan melepaskan diri dari perangkat, memperlambat pikiran, dan hidup sepenuhnya tanpa koneksi internet.

Meskipun bukan diagnosis medis yang sebenarnya, popcorn brain adalah fenomena budaya yang berkembang.

4 Cara untuk menyembuhkan popcorn brain dari pakar stres Harvard

Untuk melepaskan diri dari rutinitas mengangkat telepon setiap beberapa menit, dan menyingkirkan popcorn brain, Nerurkar menyarankan empat praktik berikut yang dapat Bunda ikuti:

  • Batasi penggunaan ponsel tidak lebih dari 20 menit dua kali sehari. “Di waktu lain, gunakan ponsel hanya untuk panggilan, SMS, dan e-mail penting,” ujarnya.
  • Matikan pemberitahuan push dan fitur pop-up.
  • Jaga jarak handphone setidaknya tiga meter dari meja kerja agar tetap fokus bekerja. “Di rumah pertimbangkan untuk melakukan hal yang sama, terutama saat bersama keluarga,” tutur Nerurkar.
  • Hindari meletakkan ponsel di meja samping tempat tidur saat Bunda akan tidur. Taktik ini membantu menghindari pemeriksaan ponsel tepat sebelum tidur atau bangun di pagi hari.

Meninggalkan smartphone memang tidak mudah saat pertama kali memulai. Jadi, penting untuk memiliki alternatif yang bermanfaat saat ingin meraih ponsel, seperti buku catatan atau melakukan olahraga ringan, seperti berjalan-jalan di sekitar ruangan.

“Mengatur ulang otak dan mengatasi keinginan utama untuk menggulir adalah prestasi besar. Pada waktunya, stres kamu akan berterima kasih karena kamu akan memutuskan siapa dan apa yang menarik perhatian kamu, bukan perangkat di telapak tangan kamu,” ungkapnya.

Nah, itulah peringatan dokter Harvard soal bahaya popcorn brain dan cara mencegahnya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

Idap Penyakit Langka, Remaja Ini Tetap Berjuang Hidup

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Momen Maia Estianty Bahagia Umrah Bareng Alyssa Daguise, Bersyukur Kini Punya 'Teman' Salat

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Dokter Harvard Ingatkan Bahaya 'Popcorn Brain' Gegara Medsos

Mom's Life Amira Salsabila

Istri Pebulu Tangkis Anthony Ginting Melahirkan Anak Pertama, Nama Bayinya Unik

Kehamilan Annisa Karnesyia

Berapa Kali Bayi 6 Bulan Makan? Ketahui Cara Mengatur Jadwalnya, Porsi Makanan & Resep Menu

Parenting Asri Ediyati

5 Potret Miguel Anak Bungsu Desta di Usia 7 Tahun, Natasha Rizky Beri Wejangan Ini

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Momen Maia Estianty Bahagia Umrah Bareng Alyssa Daguise, Bersyukur Kini Punya 'Teman' Salat

Berapa Kali Bayi 6 Bulan Makan? Ketahui Cara Mengatur Jadwalnya, Porsi Makanan & Resep Menu

Dokter Harvard Ingatkan Bahaya 'Popcorn Brain' Gegara Medsos

5 Potret Miguel Anak Bungsu Desta di Usia 7 Tahun, Natasha Rizky Beri Wejangan Ini

7 Tips Karier Sukses di 2026, Personal Branding hingga Manfaatkan AI

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK