parenting
Cegah Stunting, Jangan Gampang Maklum Kalau Anak Kurus Ya, Bun
Jumat, 21 Jul 2017 07:59 WIB
Jakarta -
Anak kurus, berat badannya tidak sesuai dengan tinggi badan seharusnya kalau ditilik dari usianya. Tapi kadang, kita suka memakluminya ya Bun. Pemikiran 'Nggak apa-apa anak kurus yang penting sehat' pun jadi andalan sebagai pembenaran deh.
Padahal Bun, seperti kata dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, Indonesia menempati lima besar dari seluruh negara di dunia sebagai negara dengan angka stunting (pendek) terbesar lho. Terus, stunting itu apa sih? Nah, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak karena kekurangan gizi kronis atau berkepanjangan. Kondisi kekurangan gizi ini, kata dr Meta bisa terjadi sejak bayi di kandungan dan di 1.000 hari pertama kehidupannya
"Gampangnya begini deh, jika seorang anak berat badannya tidak naik, atau naik tapi tidak sebanyak yang seharusnya, maka lama-lama, tinggi badannya pun akan terpengaruh. Supaya seorang anak tidak tampak kurus sekali, maka kompensasinya adalah tubuh tidak akan bertambah tinggi," kata dr Meta dalam blognya metahanindita.com.
Jadi, sekilas mata memandang bisa aja kita menganggap anak baik-baik saja alias nggak kurus-kurus amatlah. Tapi coba deh Bun bandingkan dia sama anak sebayanya, pasti anak kelihatan lebih pendek. Nah, kondisi ini Bun yang dinamakan stunting.
Kata dr Meta, stunting susah diperbaiki. Mengutip sebuah penelitian, dr Meta mengungkapkan selain pendek, stunting juga berdampak buruk pada tingkat kecerdasan anak, kerentanannya terhadap penyakit, dan produktivitasnya kelak. Bahkan, ada penelitian di Guatemala nih Bun yang menunjukkan anak-anak yang nggak stunting waktu umur 3 tahun punya kemampuan kognitif yang lebih baik dan pekerjaan dengan gaji lebih tinggi.
Sebaliknya, kelompok yang stunting waktu umur 3 tahun ada yang nggak bekerja atau bekerja kasar seperti kuli dan pesuruh.
"Penelitian juga menunjukkan kalau anak-anak yang mengalami stunting, pada saat dewasa lebih berisiko terkena penyakit degeneratif, seperti diabetes mellitus, jantung koroner, hipertensi, dan obesitas," tambah ibu satu anak ini.
Supaya Anak Nggak Stunting
Terus, apa upaya yang bisa kita lakukan sebagai orang tua supaya anak nggak stunting atau pendek? Tenang Bun, kata dr Meta ada beberapa cara mudah kok. Pertama, Bunda sama Ayah wajib memperhatikan masalah nutrisi anak. Kalau bobot bayi nggak naik tiap bulan atau naik, tapi cuma sedikit, bahkan malah turun, segera konsultasi ke dokter ya Bun. Jadi, kalau anak kelihatan kok kurus sih, jangan anggap enteng Bun.
dr Meta mewanti-wanti, buang jauh-jauh 'pembenaran' seperti 'Anakanya kan aktif' atau 'Bunda sama ayahnya juga kecil kok'. Sebab, semua anak sehat pasti aktif kok Bun. Terus, jangan juga jadikan faktor genetik sebagai alasan. Memang, genetik berpengaruh banget. Tapi, Bunda juga nggak boleh lupa banyak faktor lain yang bisa lebih berpengaruh untuk tumbuh kembang yang optimal.
"Dan satu lagi, kalimat 'yang penting sehat'. Perlu dicatat nih, bahwa kesehatan yang harus dipikirkan bukan hanya saat ini saja, tapi jauh ke depannya pula," kata dr Meta.
Kemudian, Bunda dan Ayah juga wajib memberikan sumber nutrisi terbaik buat si kecil, termasuk ASI eksklusif dan MPASI yang benar. Jadi, jangan anggap wajar si kecil kurus ya Bun. Yuk cegah anak stunting mulai dari sekarang. (rdn)
Padahal Bun, seperti kata dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, Indonesia menempati lima besar dari seluruh negara di dunia sebagai negara dengan angka stunting (pendek) terbesar lho. Terus, stunting itu apa sih? Nah, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak karena kekurangan gizi kronis atau berkepanjangan. Kondisi kekurangan gizi ini, kata dr Meta bisa terjadi sejak bayi di kandungan dan di 1.000 hari pertama kehidupannya
"Gampangnya begini deh, jika seorang anak berat badannya tidak naik, atau naik tapi tidak sebanyak yang seharusnya, maka lama-lama, tinggi badannya pun akan terpengaruh. Supaya seorang anak tidak tampak kurus sekali, maka kompensasinya adalah tubuh tidak akan bertambah tinggi," kata dr Meta dalam blognya metahanindita.com.
Jadi, sekilas mata memandang bisa aja kita menganggap anak baik-baik saja alias nggak kurus-kurus amatlah. Tapi coba deh Bun bandingkan dia sama anak sebayanya, pasti anak kelihatan lebih pendek. Nah, kondisi ini Bun yang dinamakan stunting.
Kata dr Meta, stunting susah diperbaiki. Mengutip sebuah penelitian, dr Meta mengungkapkan selain pendek, stunting juga berdampak buruk pada tingkat kecerdasan anak, kerentanannya terhadap penyakit, dan produktivitasnya kelak. Bahkan, ada penelitian di Guatemala nih Bun yang menunjukkan anak-anak yang nggak stunting waktu umur 3 tahun punya kemampuan kognitif yang lebih baik dan pekerjaan dengan gaji lebih tinggi.
Sebaliknya, kelompok yang stunting waktu umur 3 tahun ada yang nggak bekerja atau bekerja kasar seperti kuli dan pesuruh.
"Penelitian juga menunjukkan kalau anak-anak yang mengalami stunting, pada saat dewasa lebih berisiko terkena penyakit degeneratif, seperti diabetes mellitus, jantung koroner, hipertensi, dan obesitas," tambah ibu satu anak ini.
Supaya Anak Nggak Stunting
Terus, apa upaya yang bisa kita lakukan sebagai orang tua supaya anak nggak stunting atau pendek? Tenang Bun, kata dr Meta ada beberapa cara mudah kok. Pertama, Bunda sama Ayah wajib memperhatikan masalah nutrisi anak. Kalau bobot bayi nggak naik tiap bulan atau naik, tapi cuma sedikit, bahkan malah turun, segera konsultasi ke dokter ya Bun. Jadi, kalau anak kelihatan kok kurus sih, jangan anggap enteng Bun.
dr Meta mewanti-wanti, buang jauh-jauh 'pembenaran' seperti 'Anakanya kan aktif' atau 'Bunda sama ayahnya juga kecil kok'. Sebab, semua anak sehat pasti aktif kok Bun. Terus, jangan juga jadikan faktor genetik sebagai alasan. Memang, genetik berpengaruh banget. Tapi, Bunda juga nggak boleh lupa banyak faktor lain yang bisa lebih berpengaruh untuk tumbuh kembang yang optimal.
"Dan satu lagi, kalimat 'yang penting sehat'. Perlu dicatat nih, bahwa kesehatan yang harus dipikirkan bukan hanya saat ini saja, tapi jauh ke depannya pula," kata dr Meta.
Kemudian, Bunda dan Ayah juga wajib memberikan sumber nutrisi terbaik buat si kecil, termasuk ASI eksklusif dan MPASI yang benar. Jadi, jangan anggap wajar si kecil kurus ya Bun. Yuk cegah anak stunting mulai dari sekarang. (rdn)