Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Menyikapi si Kecil yang Terlalu Sering Bercermin

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Sabtu, 02 Sep 2017 16:04 WIB

Hmm, si kecil kok suka banget bercermin dan gemar memuji diri sendiri?
Menyikapi si Kecil yang Terlalu Sering Bercermin/ Foto: thinkstock
Jakarta - Si kecil bercermin sebenarnya sah-sah saja. Tapi kalau sudah terlalu sering bercermin, perlu diperhatikan juga nih, Bun.

Iya, apalagi kalau anak sampai ingin menarik secara berlebihan. Misal nih ya, jadi keseringan minta baju baru demi mengikuti perkembangan mode. Lalu jadi suka bersolek dan nggak suka kalau ada anak lain yang penampilannya lebih oke daripada dirinya.

Kata psikolog anak dari Tiga Generasi, Fathya Artha Utami, MPsi,Psikolog, jika kita terlalu menuruti semua keinginan anak dan memenuhi semua permintaannya demi terlihat menarik, maka anak akan merasa perilakunya tidak bermasalah. Bahkan dia merasa kita sebagai ibunya juga memberikan dukungan.

Umumnya, kata Fathya, anak juga jadi berlebihan mencintai dirinya sendiri kalau lingkungan selalu memujinya lucu, cantik dan ganteng. Sehingga bisa saja anak kita akan melakukan hal apapun supaya dirinya terlihat bagus.

Baca juga: Self Sexualization, Saat Anak Cari Perhatian dengan Pakaian Seksi

Adapun ciri-ciri anak yang terlalu mencintai dirinya sendiri menurut Fathya seperti bolak-balik berkaca berlebihan dan muji diri sendiri. Selain itu anak jadi jahat sama teman-temannya karena merasa tersaingi sehingga ingin melakukan apa saja yang penting dirinya bagus, serta hanya mau bergaul dengan orang tertentu atau pilih-pilih teman.

Nah, kalau terlalu mencintai diri sendiri ini menjadi hal yang negatif, gimana solusinya? Kata Fathya ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. Yuk disimak saran dari Fathya, Bun.

1. Ubah Pujian ke Anak

Jika selama ini kita memuji anak lebih ke fisiknya, maka mulai sekarang kita puji anak lebih karena usaha, prestasi atau cara baiknya mendapatkan sesuatu, serta perilaku baik yang telah dilakukan "Jangan lupa edukasi orang sekitar atau teman-teman kita juga untuk mengurangi pujian-pujian secara fisik," saran Fathya beberapa waktu lalu.

2. Banyak Sosialisasi

Biarkan anak bermain atau berteman dengan siapa saja sehingga pergaulannya luas. Namun kita perlu tetap melihat dan memantaunya sehingga jika di luar kendali bisa segera kita arahkan si kecil.

Menyikapi si Kecil yang Terlalu Sering BercerminMenyikapi si Kecil yang Terlalu Sering Bercermin /Foto: Wirsad Hafiz


3. Ajarkan Anak Memahami Kelebihan dan Kekurangan

Kita juga perlu nih, Bun, memberi contoh pada anak bahwa tidak ada salahnya memuji orang lain atas prestasinya atau perilaku yang baik. Kita juga perlu membantu anak untuk memahami kelebihan dan kekurangan orang lain maupun dirinya sendiri. Dengan begitu anak tidak akan mudah mencela dan memandang rendah orang lain.

Baca juga: Ketika si Kecil Berpenampilan Lebih Dewasa dari Umurnya

4. Menghabiskan Waktu dengan si Kecil

Bukan hanya bermain, tidur, atau santai-santai aja Bun. Menghabiskan waktu di sini maksudnya, lebih banyak bicara dengan anak tentang berbagai emosi seperti empati, kasih sayang dan lainnya. Diskusi tentang apa yang anak rasakan, dan buat anak nyaman untuk bercerita apa saja. Sehingga anak tidak terlalu memusatkan dirinya (self center) dan berpikir bahwa di dunia ini tidak hanya tentang dia seorang, tapi ada berbagai tipe dan macam manusia. Selain itu anak bisa mulai mempedulikan lingkungan sekitar.

Baca juga: Agar si Kecil Jadi Anak Rajin, Ini Bun yang Bisa Kita Lakukan

Perlu diingat Bun, perilaku anak yang gemar bercermin ini belum bisa dibilang narsistik karena dari segi usia, masih banyak hal yang bisa dikembangkan oleh anak-anak. Akan lebih akurat jika ini terjadi pada remaja, namun jika sudah mulai bermasalah sejak usia dini tidak ada salahnya kita menemui ahlinya untuk konsultasi soal perilaku anak kita, sehingga masih ada tindakan pencegahan atau arahan yang dapat menjauhkan anak kita dari gangguan kepribadian. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda