Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Menumbuhkan Kreativitas Anak Itu Bukan dengan Membanjiri Mainan

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Senin, 02 Oct 2017 11:00 WIB

Menumbuhkan kreativitas anak bisa dilakukan dengan bermain. Tapi bukan berarti harus membanjiri anak dengan aneka mainan.
Ilustrasi menumbuhkan kreativitas anak/ Foto: thinkstock
Jakarta - Dunia anak memang bermain. Dari bermain, anak bisa menumbuhkan kreativitasnya. Tapi kalau kita ingin menumbuhkan kreativitas anak, bukan lantas membanjiri mereka dengan mainan.

Ingat nggak, Bun, dulu saat kita kecil karena nggak punya mobil-mobilan lalu membuatnya dari kulit jeruk bali. Mungkin ada juga Bunda yang pernah membuat boneka dari botol dan benang wol? Dari situ kita bisa mengambil pelajaran bahwa keterbatasan sering kali membuat memanggil sisi kreativitas dalam diri kita.

Baca juga: Begini Caranya Agar Imajinasi Bisa Bikin Anak Lebih Kreatif

"Bisa menggunakan barang-barang di sekitar untuk menjadi mainan anak. Misalnya nih ada spaghetti yang sudah kedaluwarsa, kita bisa ajak anak mewarnai spaghetti itu lalu dijadikan mainan. Anak bisa mengenal warna, tekstur. Nggak harus beli-beli mainan," ujar psikolog anak Saskhya Aulia Prima dari Tiga Generasi dalam talkshow di Mother and Baby Fair beberapa waktu lalu.

Mungkin Bunda juga sering melihat si kecil menggunakan remote untuk pura-pura dijadikan telepon. Di saat yang lain, si kecil yang belum bisa membaca pura-pura membaca buku seperti yang biasa kita lakukan. Atau menjadikan pulpel sebagai tongkat sihir. Di sini imajinasi dan kreativitas anak terlihat sekali ya.

"Bagus banget lho, anak menjadikan alat-alat yang mirip menjadi sesuatu," imbuh Saskhya.

Baca juga: Foto: Kreatif! Selimut pun Bisa Jadi Background Foto si Kecil

Nah, agar imajinasi dan kreativitas anak berkembang, kita sebagai orang tua perlu melatihnya dengan menyediakan ruangan yang aman. Selain itu, kita juga perlu berperan dalam permainan yang diciptakan anak.

"Sebaiknya juga kurangi kritikan dan arahan selama bermain. Lebih baik kita menyediakan waktu panjang untuk anak bereksplorasi. Imajinasi kalau nggak dikondisikan nggak akan banyak berkembang. Yang penting ruangannya aman," tutur Saskhya. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda