parenting
Manfaat Bermain Imajinasi bagi Anak
Senin, 02 Oct 2017 07:00 WIB
Jakarta -
Bunda yang punya anak balita mungkin sering ya mendapati mereka bermain pura-pura alias bermain peran. Misalnya bermain dokter-dokteran, bermain jual beli, dan sebagainya. Saat bermain imajinasi, ada banyak manfaat yang diperoleh oleh anak, lho.
"Untuk kecerdasarn, manfaat imajinasi banyak banget. Bisa melatih bicara, melatih komunikasi, melatih empati, melatih problem solving, melatih kreativitas," kata psikolog anak Saskhya Aulia Prima dari Tiga Generasi dalam talkshow di acara Mother and Baby Fair, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Bun, Ini Alasannya si Kecil Jangan Sampai Kelamaan Main Gadget
Saskhya mencontohkan saat anak bermain dokter-dokteran, maka anak akan membayangkan seorang dokter. Dokter akan membantu pasiennya yang sedang sakit. Seperti anak saya yang berusia tiga tahun nih, Bun, kalau saya mengeluh sakit perut, dia akan berpura-pura menjadi dokter. Dia akan menggunakan stetoskop mainannya untuk memeriksa perut saya, kemudian mengoleskan minyak telon. He-he-he lucu kalau melihat dia begitu.
"Saat bermain peran, anak akan 'mengganti pemikiran' menjadi seperti orang yang diperankan," imbuhnya.
Saat bermain peran dan berimajinasi, anak juga berlatih menghadapi masalah. Selanjutnya dia terpacu untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
"Kreativitas juga bisa terbangun. Misalnya saat berpura-pura menelepon menggunakan benda yang bukan sebenarnya," sambung Saskhya.
Baca juga: Manfaat di Balik Pesan Mark Zuckerberg Agar Anaknya Main di Luar
Jadi kalau misalnya kita melihat si kecil pura-pura memegang mic untuk menyanyi, jangan lantas memberinya mic beneran ya, Bun. Biarkan saja, dia berimajinasi. "Imajinasi itu kalau nggak pernah dilatih, nggak pernah jalan," tambah Saskhya.
Bagaimana si kecil di rumah, Bun? Permainan imajinasi apa yang biasanya dia lakukan?
(Nurvita Indarini)
"Untuk kecerdasarn, manfaat imajinasi banyak banget. Bisa melatih bicara, melatih komunikasi, melatih empati, melatih problem solving, melatih kreativitas," kata psikolog anak Saskhya Aulia Prima dari Tiga Generasi dalam talkshow di acara Mother and Baby Fair, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Bun, Ini Alasannya si Kecil Jangan Sampai Kelamaan Main Gadget
Saskhya mencontohkan saat anak bermain dokter-dokteran, maka anak akan membayangkan seorang dokter. Dokter akan membantu pasiennya yang sedang sakit. Seperti anak saya yang berusia tiga tahun nih, Bun, kalau saya mengeluh sakit perut, dia akan berpura-pura menjadi dokter. Dia akan menggunakan stetoskop mainannya untuk memeriksa perut saya, kemudian mengoleskan minyak telon. He-he-he lucu kalau melihat dia begitu.
"Saat bermain peran, anak akan 'mengganti pemikiran' menjadi seperti orang yang diperankan," imbuhnya.
Saat bermain peran dan berimajinasi, anak juga berlatih menghadapi masalah. Selanjutnya dia terpacu untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
"Kreativitas juga bisa terbangun. Misalnya saat berpura-pura menelepon menggunakan benda yang bukan sebenarnya," sambung Saskhya.
Baca juga: Manfaat di Balik Pesan Mark Zuckerberg Agar Anaknya Main di Luar
Jadi kalau misalnya kita melihat si kecil pura-pura memegang mic untuk menyanyi, jangan lantas memberinya mic beneran ya, Bun. Biarkan saja, dia berimajinasi. "Imajinasi itu kalau nggak pernah dilatih, nggak pernah jalan," tambah Saskhya.
Bagaimana si kecil di rumah, Bun? Permainan imajinasi apa yang biasanya dia lakukan?
(Nurvita Indarini)