Jakarta -
Pernah dengar
sekolah untuk bayi? Buat beberapa orang tua yang punya anak usia bayi, misalnya 6 bulan, bisa aja nih timbul pertanyaan emang perlu ya bayi disekolahkan?
Bicara soal menyekolahkan anak sedini mungkin, kata psikolog anak Dr Rose Mini M.Psi., atau yang biasa sapa Bunda Romi, sebetulnya
sekolah lebih mengedepankan stimulasi. Tapi kalau budget terbatas, jangan sedih, stimulasi bisa diberikan di rumah kok.
"Kenapa ada sekolah (untuk anak) kecil-kecil itu? Sebetulnya supaya yang belajar ibunya dan bapaknya, sehingga apa yang bisa dilakukan untuk menstimulasi anak dan bisa diterapkan di rumah," kata Bunda Romi beberapa waktu lalu.
Baca juga:
Wow! Sekolah-sekolah Ini Punya Konsep yang Super UnikSebenarnya stimulasi untuk anak itu paling gampang dilakukan oleh orang yang ada di dekat si kecil. Nah, Bunda Romi bilang kalau mau menyekolahkan anak, bisa di umur 5 tahun untuk masuk
sekolah TK. Tapi, ada juga anak batita misalkan umur 2 tahun juga udah sekolah. Ini bisa saja, tapi sekolahnya nggak tiap hari dan kegiatannya pastinya bermain yang juga menstimulasi kemampuan sensorik dan motoriknya.
Sah-sah saja kita mau menyekolahkan anak sedini mungkin. Lagi-lagi ini perkara budget. Kalau memang ada budget, tentu bukan suatu masalah. Tapi kalau budget kita terbatas, tentu kita nggak perlu memaksakan diri.
Cara stimulasi anak di rumah juga banyak banget caranya. Bermain juga salah satu bentuk stimulasi. Tapi ingat ya, Bun, bukan main gadget. Kita minta anak main saja banyak-banyak di rumah. Kita bisa sediakan sarana bermainnya. Nggak harus mahal atau selalu beli kok. Soalnya hal-hal sederhana bisa jadi alat bermain anak. Misalnya nih, tepung yang sudah kedaluwarsa bisa kita 'sulap' jadi pasir mainan.
"Ingat, investasi terbesar adalah anak. Sekali salah didik akan kita lihat selama hidup kita. So, be careful. Kasih pengajaran ke anak dengan cinta, kasih sayang," tambah Bunda Romi.
Baca juga:
Agar Anak Cerdas, Stimulasi Otak Anak dengan Cara Ini Ya, BunSementara itu dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA, MARS atau dr Tiwi bilang berdasarkan penelitian, ketika anak batita sekolah sedini mungkin, ini bisa membuat mereka jadi lebih sering sakit. Alasannya di usia batita imunitas anak belum terlalu baik. Selain itu, tiap hari mereka pasti akan bertemu banyak orang, termasuk temannya sesama batita.
"Anak di bawah 3 tahun bahkan saling tular-tularan sakitnya. Yang penting, untuk menstimulasi anak, orang tua mengamati," kata dr Tiwi.
"Cobalah jadi orang tua yang bijaksana. Kiblatnya ke anak. Kita yang memahami kalau memang di usia segitu kemampuan dia seperti itu," imbuhnya.
Oke, sekali lagi, menyekolahkan bayi sah-sah saja. Apalagi bagi orang tua yang sama-sama sibuk bekerja sehingga mungkin kurang bisa memberikan stimulasi yang optimal. Tapi ini bukan keharusan. Kalau bayi kita nggak sekolah juga nggak apa-apa, kita bisa memberikan stimulasi baginya di rumah.
(rdn)