HaiBunda

PARENTING

Nggak Main-main, Ini Dampak Ketika Anak Kecanduan Gadget

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Sabtu, 21 Oct 2017 09:01 WIB
Ilustrasi anak main gadget/ Foto: dok.HaiBunda
Jakarta - Pemakaian gadget yang nggak terkontrol bisa bikin anak kecanduan gadget . Kalau sudah begitu, berbagai dampak bisa terjadi pada si kecil nih, Bun. Apa saja ya?

Kata psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo yang akrab disapa Anas, dampak terburuk kalau anak udah kecanduan banget adalah bisa terjadi speech delay alias keterlambatan bicara. Soalnya, saat bermain gadget sendirian, stimulasi nggak didapat anak secara dua arah.

Nggak cuma itu, saat anak udah kecanduan gadget, dia bisa gampang marah-marah dan tantrum ketika gadget-nya diambil. Bahkan, cuma diminta berhenti main gadget sejenak aja anak udah bisa marah-marah sampai membanting barang lho, Bun.


"Lebih parah lagi masalah emosi. Namanya orang kecanduan, terus terpisah dari barang yang bikin dia kecanduan, ibaratnya kayak orang sakau kan. Anak bisa uring-uringan dan kehilangan kontrol diri," kata Anas.

Dalam keseharian, saat terpisah dari gadget-nya, anak bisa cemas, tantrum, dan di malam hari, paparan sinar biru dari gadget juga bisa bikin anak nggak ngantuk. Anas menambahkan, terkait prestasi anak, ketika terlalu banyak main gadget dan nggak belajar, bukan nggak mungkin prestasi akademisnya menurun kan, Bun?

"Terus gimana dengan kehidupan sosialnya? Saat anak terlalu asyik main gadget, dia bisa asyik sendiri dan nggak peduli sama lingkungan sekitar. Sehingga, relasi sosial anak kurang baik sama teman dan orang di sekitarnya," tambah Anas.

Baca juga: Keceriaan Bocah Perbatasan yang 'Anti-gadget'

Memang ya, Bun, pemakaian gadget oleh anak kembali lagi pada keputusan masing-masing orang tua. Ada orang tua yang membolehkan si kecil pakai gadget lalu merasa terbantu nih. Ya, soalnya anak bisa belajar bahasa. Kata Anas, hal ini bisa aja terjadi misalkan anak jadi jago bahasa Inggris karena games di gadget-nya berbahasa Inggris.

Tapi, kita jangan lupa melihat aspek lain dari tumbuh kembang anak, apakah sudah sesuai apa belum? "Contohnya, gimana relasi dia sama lingkungan sekitar, gimana kemampuan berbicaranya, juga kemampuan motorik halus dan kasarnya. Jadi kita nggak cuma fokus sama satu aspek aja yaitu bahasa Inggris-nya dia yang bagus, tapi juga kemampuan anak yang lain," kata Anas yang kuga berpraktik di Klinik Petak Pintar Mampang Prapatan ini.

Kalau anak sudah kecanduan gadget, memang butuh perjuangan supaya mereka bisa lepas dari gadget-nya, Bun. Tapi belum ada kata terlambat kok. Yang bisa kita lakukan, mengurangi durasi waktu anak main gadget namun nggak secara drastis. Misalkan anak biasa bermain gadget sejam sehari, mulai kurangi menjadi 45 menit.

Nah, 15 menit waktu anak nggak bermain gadget digantikan dengan kegiatan lain yang menyenangkan buat dia dan bisa jadi alternatif main gadget. Misalnya, main slime, mewarnai, main busy book, menggambar, atau melakukan kegiatan lain yang menyenangkan bersama bunda dan ayah.

Baca juga: Kapan Waktu Tepat Anak Boleh Main Gadget? (rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK