HaiBunda

PARENTING

Kebiasaan Ini Bikin Kandungan Gizi di Makanan Anak Hilang, Lho

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Senin, 23 Oct 2017 17:02 WIB
Kebiasaan yang bikin nutrisi di makanan anak hilang/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Daging ayam adalah salah satu sumber protein hewani yang baik. Tapi kalau salah dalam pengolahannya, bisa-bisa nutrisinya berkurang atau malah hilang.

"Pengolahan makanan sangat memengaruhi kandungan gizi. Saat digoreng di minyak 200 derajat Celcius, ada pemutusan rantai protein, jadi asupan protein ke tubuh berkurang," jelas dr Diana F. Suganda, MKes, SpGK dalam media gathering 'Pentingnya Menjaga Nutrisi Alami untuk Kesehatan Pencernaan dan Imunitas Anak' yang digelar Forum Ngobras di D'Lab, Jl Riau No 1, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/10/2017).

dr Diana menambahkan cara pengolahan ayam dan ikan sebaiknya dikukus, direbus, ditumis, atau dipanggang. Ayam juga bisa dicampurkan dalam sup, sehingga bisa mengurangi penggunaan minyak goreng bersuhu tinggi.


Baca juga: Cegah Stunting, Jangan Gampang Maklum Kalau Anak Kurus Ya, Bun

Tapi kalau sesekali mau digoreng juga nggak apa-apa lho, Bun. Cuma ketimbang menggoreng dengan minyak berlimpah alias deep frying, dr Diana menyarankan agar menggoreng dengan minyak yang lebih sedikit. Metode yang dimaksud adalah pan frying. Cara ini menggunakan sedikit minyak hanya untuk melumasi wajan. Makanan yang digoreng perlu sesekali dibalik agar matangnya merata.

Yang sering kali tanpa kita sadari membuat kandungan gizi makanan berkurang atau menghilang adalah menggunakan olive oil atau corn oil untuk menggoreng. Padahal kata dr Diana, jika dipanaskan dalam suhu 200 derajat Celcius, kandungan dalam minyak ini bisa hilang. Duh, sayang ya Bun, udah mahal-mahal kita beli, tapi gizinya hilang.

Ketimbang menggunakan olive oil, canola oil, maupun corn oil untuk menggoreng, sebaiknya tetap menggunakan minyak sawit. Lalu bagaimana menggunakan olive oil, canola oil, dan corn oil?

"Agar lemak baik dalam minyak ini tidak hilang, setelah selesai menumis, kompor sudah dimatikan, baru kita tuangkan minyak ini. Atau pada sup untuk anak, saat kita sajikan supnya bisa kita berikan minyak ini. Atau mungkin dicampur di salad," terang dokter yang berpraktik di RSIA Asih ini.

Baca juga: Umur 10 Bulan, Bayi Ini Beratnya Sama dengan Anak 9 Tahun

Kesalahan lainnya adalah kita sering merebus sayuran sampai matang benar alias overcooked. Padahal kandungan vitamin B dan vitamin C itu mudah larut di air. Sayang kan kalau dibuang, gara-gara kita kelamaan merebusnya.

"Kalau mau merebus sayur, kita nyalakan kompor dan letakkan panci yang berisi air, setelah mendidih, kita masukkan sayurnya, Nggak usah lama-lama, dua menit saja," saran dr Diana.

(Nurvita Indarini/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Cara Diet Aktor Korea Yoon Si Yoon untuk Turunkan BB 5 Kg dalam 1 Hari

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK