Jakarta -
Bukan nggak mungkin
jajanan anak sekolah yang dijual di pasaran kurang sehat. Tapi sekarang Bunda nggak perlu cemas ketika anak jajan di luar sekolah.
Iya, Bun, ada yang namanya program Warung Anak Sehat yang dibentuk oleh Nutricia Sarihusada bekerjasama dengan CARE International Indonesia. Kata Talitha Andini Prameswari selaku manajer proyek Warung Anak Sehat (WAS), program ini telah berjalan dua tahun. Adapun tujuannya untuk mewujudkan sekolah dengan kantin sehat melalui pendampingan dan edukasi pada masyarakat sekolah.
Baca juga:
Mengintip Menu Makan Sehat Anak-anak David Beckham
Talitha menambahkan tercetusnya program ini karena melihat angka masalah gizi
anak di Indonesia masih tinggi, mulai dari stunting sampai obesitas. Kondisi ini salah satunya dipengaruhi jajanan yang dikonsumsi anak.
"Sehari-hari anak menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah, untuk itu intervensi jajanan sehat di sekolah sangat penting. Bila anak memiliki status gizi yang baik, maka anak dapat mengembangkan kemampuan fisik, kognitif dan sosial-emosional secara optimal," terang Talitha.
Program WAS kini telah menjangkau 350 sekolah dasar di empat kota di Indonesia yakni Bogor, Bandung, Yogyakarta dan Ambon. Sekolah-sekolah tersebut adalah rekomendasi dari pemerintah, Bun.
"Selain mengedukasi masyarakat sekolah, program ini turut mengajak para penjual kantin di sekolah. Mereka diajarkan sekaligus praktik bagaimana membuat
makanan yang enak dan tentunya dengan gizi seimbang," kata Talitha.
Saat ditemui HaiBunda, salah satu penjual makanan di kantin sekaligus Ibu Warung Anak Sehat (IWAS) dari SDN Nogopuro Sleman, Nurianti Rahayu, mengutarakan pengalamannya selama berjualan di WAS. Kata Nuri, dia mendapat pelatihan langsung dari chef untuk membuat variasi jajanan buat anak-anak, Bun. Wow, keren ya!
Baca juga:
Bun, Jangan Lagi Sembunyikan Sayur di Makanan si Kecil Ya"Menu tiap harinya ganti agar mereka nggak bosan. Misalnya hari Senin pasta, hari Selasa siomay, Rabu tekwan. Saya bersyukur dengan hadirnya WAS di sekolah, anak-anak jadi senang jajan di dalam tanpa harus keluar sekolah," ujar Nuri kepada HaiBunda.
Nuri juga mengaku merasa bersyukur karena perekonomiannya juga terangkat berkat program WAS. Wah, benefit-nya nggak cuma mengentaskan masalah gizi Bun, tapi juga perekonomian masyarakat yang membuka usaha mikro.
(rdn)