HaiBunda

PARENTING

Alasan Stimulasi Kecerdasan Anak Perlu Dilakukan Minimal 30 Hari

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Sabtu, 28 Oct 2017 18:46 WIB
Stimulasi Kecerdasan Anak Perlu Dilakukan Minimal 30 Hari/ Foto: Nurvita Indarini
Jakarta - Stimulasi, misalnya dengan bermain, penting untuk mengasah kecerdasan anak. Tapi, kita perlu ingat dalam melakukan itu perlu konsistensi. Minimal dilakukan selama 30 hari berturut-turut ya.

Kata psikolog anak dari RaQQi Human Development and Learning Centre, Ratih Zulhaqqi, stimulasi yang kita kasih ke si kecil minimal 30 hari karena ini sesuai sama prinsip belajar. Contohnya aja, kalau anak belajar baca, 1 bulan aja sebenarnya sudah cukup untuk anak bisa membaca, Bun. Tapi, mengajarkan si kecil membacanya setiap hari ya.

"Stimulasi untuk kecerdasan anak butuh pembiasaan. Saat dilakukan berkelanjutan ada pembiasaan. Jadi otak kenal oh ini ada rangsangan ini ya," kata Ratih di sela-sela Cerita Bunda yang digelar HaiBunda bersama Morinaga Platinum di Harleyquin Bistro, Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/10/2017).


Baca juga: Kecerdasan Anak Lebih Banyak Diwariksan Ayah atau Ibunya?

Selain itu, stimulasi minimal kita beri ke anak selama 30 hari berturut-turut karena anak juga butuh penyesuaian. Kata Ratih, Bunda pernah nggak kesulitan mengenalkan sesuatu ke anak misal makan sayur? Nah, anak susah makan sayur kemungkinan besar karena dia punya taste yang nggak nyaman sama sayur.

"Tapi ketika dikenalkan secara terus menerus, ada kenyamanan yang dirasakan anak. Konsistensi penting karena ini akan membentuk perilaku. Jadi kalau stimulasi udah kita berikan selama seminggu, terus kelewatan 1 hari, sayang karena jadi kurang sempurna. Kalau susah cari waktu sehari 1 jam aja sama anak berinteraksi," tambah Ratih.

Jangan lupa ya, Bun, dalam menstimulasi kecerdasan anak kita sesuaikan juga sama kecerdasan yang cenderung dimiliki anak. Menurut teori dari Howard Gardner ada yang namanya multiple intelligence. Ini terdiri dari 9 aspek yaitu kecerdasan intrapersonal, spasial, naturalis, musikal, logika matematika, eksistensial, interpersonal, bodily kinestetik, dan linguistik.

Nah, sebelum memberi stimulasi ke anak kita perlu kenali dulu kecerdasan anak. Caranya, kita bisa amati keseharian anak dan diobservasi untuk menentukan di kecerdasaan manakah kemampuan anak yang lebih berkembang.

Baca juga: Kecerdasan Anak Nggak Cuma Kecerdasan Logika Matematika Lho

(rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Kayra Miendra Putri Tora Sudiro Jadi Model Melenggang di Runway JFW

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Ibu Bocah SD yang Pembuluh Matanya Pecah Akhirnya Lapor Polisi, Sempat Diancam Guru

Parenting Nadhifa Fitrina

Nita Vior Unggah Foto Baby Bump Penuh Stetch Mark, Dipuji Netizen karena Tak Insecure

Kehamilan Annisa Karnesyia

Kenapa Kakak Adik Sering Saling Memukul? Ketahui Cara Mengatasinya

Parenting Nadhifa Fitrina

Mengenal Kala 4 dalam Tahapan Proses Persalinan

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ashanty Ultah, Ucapan Aurel Hermansyah Haru Ingat Pertama Kali Minta Jadi Ibu Sambung

Jangan Lewatkan! Kemah Dongeng Level Up Angkatan 32 Hadir di Kampung Awan Bogor

Bilangan Biner: Pengertian, Fungsi, Ciri-Ciri, dan Cara Kerjanya

Mengenal Kala 4 dalam Tahapan Proses Persalinan

Kenapa Kakak Adik Sering Saling Memukul? Ketahui Cara Mengatasinya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK