parenting

Daftar Penyakit yang Rentan Menyerang Anak Saat Musim Hujan

Melly Febrida   |   HaiBunda

Kamis, 02 Nov 2017 13:00 WIB

Jakarta - Air adalah sesuatu yang umumnya disukai anak-anak. Nggak heran anak suka bermain hujan-hujanan atau berlari-lari di genangan air. Hati-hati ya, Bun, jika kondisinya tidak higienis, ada risiko penyakit yang bisa menyerang anak.

Ada sejumlah infeksi yang lazim terjadi selama musim hujan. Penyakit yang paling umum adalah terkait dengan sistem pernapasan. Selain itu terkait dengan air dan makanan yang tidak bersih.

Nah, berikut ini beberapa penyakit yang perlu diwaspadai di musim hujan seperti dirangkum HaiBunda dari berbagai sumber:


Demam berdarah/Penyakit yang rentan menyerang saat musim hujan/ Foto: thinkstock


1. Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Gejala demam berdarah adalah demam tinggi, jumlah trombosit rendah, ruam, hipersensitivitas. Bunda bisa menggunakan kelambu atau menanam tanaman penghilang serangga seperti citronella. Mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh juga akan berguna.

2. Influenza

Flu biasa paling sering terjadi selama musim hujan. Penyakit ini sangat menular karena penyebarannya melalui virus di udara yang menginfeksi saluran pernapasan bagian atas dan mempengaruhi hidung dan tenggorokan. Gejalanya meliputi pilek atau hidung tersumbat, pegal-pegal, iritasi, dan nyeri tenggorokan, serta demam.

Cara terbaik untuk mencegah flu dengan diet sehat, seimbang dan bergizi biasa yang mengembangkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh.

3. Chikungunya

Chikungunya sebagian besar disebabkan oleh nyamuk. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes albopictus. Nyamuk ini bisa menggigit tidak hanya di malam hari tapi juga di siang hari.

Sakit sendi dan demam adalah dua gejala chikungunya yang paling umum. Membersihkan permukaan atau wadah dengan air yang stagnan dan menggunakan obat anti-nyamuk adalah cara terbaik untuk mencegah chikungunya.



4. Kolera

Penyakit yang umum terjadi musim hujan adalah akibat konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi. Kebersihan dan sanitasi yang buruk dapat menyebabkan banyak penyakit dan kolera adalah salah satunya. Diare merupakan gejala paling umum dari penyakit kolera ini.

Penyakit yang rentan menyerang anak saat musim hujan/Penyakit yang rentan menyerang anak saat musim hujan/ Foto: Thinkstock


5. Infeksi Perut

Muntah, diare dan sakit perut adalah infeksi perut yang paling umum terjadi di musim hujan. Hal ini sebagai akibat mengonsumsi makanan dan produk cair yang tidak dijaga kebersihannya dengan baik.

Gastroenteritis adalah infeksi perut yang umum terjadi selama masa ini. Disarankan untuk minum air matang, mengonsumsi makanan rumahan, dan cukup minum saat mengakami unfeksi perut.

Terkait diare, sebenarnya sangat mudah dicegah dan dapat diobati jika seseorang berhati-hati dan memperhatikan kebersihan. Ada dua jenis diare, akut dan kronis, yang keduanya sebenarnya bisa ditangani.

6. Leptospirosis

Pada saat musim hujan, sering kali terdapat genangan air. Sebaiknya jangan biarkan anak-anak bermain di genangan air yang kotor, karena berisiko terkena leptospirosis alias penyakit kencing tikus.

Adalah bakteri leptospira yang bertanggung jawab pada penyakit ini, di mana di Indonesia, bakteri tersebut paling banyak menyebar lewat kotoran dan kencing tikus.

Leptospirosis juga dikenal sebagai demam canicola, demam ladang tebu, dan demam 7 hari. Kuman leptospira dapat hidup di air tawar selama lebih kurang 1 bulan. Bahkan leptospira juga bisa bertahan di tanah yang lembab, tanaman, maupun lumpur dalam waktu lama. Kuman ini dapat 'berenang' di air sehingga bisa menginfeksi kaki manusia yang sedang terluka.



Gejala-gejala leptospirosis awalnya menyerupai gejala flu, yaitu demam tinggi, sakit kepala, menggigil, dan nyeri. Di tahap lebih lanjut, muncul gejala berupa muntah, sakit kuning, nyeri perut, diare dan ruam. Gejala umumnya terjadi selama seminggu. Jika tidak diobati, infeksi dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, meningitis, gangguan pernapasan hingga kematian.

Penyakit yang rentan menyerang anak saat musim hujan/Penyakit yang rentan menyerang anak saat musim hujan/ Foto: dok.HaiBunda


7. Demam Tifoid

Demam tifoid atau yang dikenal sebagai tifus di Indonesia, disebabkan oleh infeksi bakteri S. Typhi. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri S. Typhi yang terdapat pada tinja atau kotoran binatang dan menginfeksi manusia melalui makanan yang terkontaminasi.

Dilansir WebMD, pasien demam tifoid biasanya mengalami demam tinggi selama 5 hari. Gejala penyertanya antara lain sakit perut, diare dan mencret. Jika sudah begini, dokter akan menganjurkan untk melakukan tes darah demam tifoid. Menjaga kebersihan tangan setiap saat, menahan diri dari mengkonsumsi makanan jalanan, dan minum cairan sehat akan membantu mencegah agar tidak terkena demam tifoid.

Penyakit yang rentan menyerang di musim hujan/Penyakit yang rentan menyerang di musim hujan/ Foto: ilustrasi/thinkstock


Pencegahan Penyakit di Musim Hujan

Bunda, untuk perlindungan diri dari penyakit saat musim hujan, kita bisa memberitahukan ke anak-anak untuk segera mencari tempat perlindungan dari guyuran hujan. Pastikan juga anak tidak bermain-main di genangan air yang kotor.

Bunda juga bisa memastikan perlengkapan hujan selalu siap sedia ketika keluar rumah. Misalnya jas hujan, jaket berponco, serta sepatu yang tahan air.

Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, kita bisa memberikan anak-anak vitamin C baik dalam bentuk alami atau suplemen makanan. Sebenarnya masih menjadi perdebatan apakah vitamin C adalah obat untuk demam. Namun, vitamin ini akan mengaktifkan antibodi dan mengurangi demam.

Setelah anak-anak kehujanan, misalnya saat mereka pulang sekolah, sebaiknya segera mandi dengan air hangat. Guyuran air hangat ini membantu suhu tubuh si kecil kembali ke suhu tubuh yang relatif lebih panas, sehingga lebih nggak gampang terkena pilek.

Situs India Parenting memberi tips setelah kehujanan dan selesai mandi, cobalah beri anak minum secangkir susu panas. Atau bisa juga dengan memberikan mereka sup panas. Asupan yang hangat-hangat ini bisa membantu anak lebih kuat menghadapi risiko infeksi karena perubahan suhu tubuh secara mendadak.

Jangan lupa juga, jaga kebersihan sangat penting selama musim hujan. Apabila anak terserang flu, kita bisa meminta mereka istirahat dulu, menggunakan masker jika berpegian dan mencuci tangan dengan sabun secara teratur.

Meski musim hujan, jangan sampai juga asupan cairan anak berkurang ya, Bun. Karena air akan membantu mengeluarkan zat-zat yang berbahaya atau yang tidak berguna dari dalam tubuh.

Nggak kalah penting nih, sebaiknya sih kita kurangi dulu makan di luar. Sebaliknya, makan di rumah saja dengan makanan yang bergizi tinggi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Semoga selalu sehat ya, Bun. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT