HaiBunda

PARENTING

Tiga Fase Penting dalam Perkembangan Anak

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 02 Nov 2017 18:01 WIB
Ilustrasi anak belajar/ Foto: thinkstock
Jakarta - Perkembangan anak adalah bagian paling krusial dan wajib kita perhatikan. Gimana nggak, masa depan anak juga bisa ditentukan dari cara bagaimana ia tumbuh dan berkembang.

Menurut Elvina Lim Kusumo dalam bukunya Montessori di Rumah, ada tiga fase penting yang berpengaruh dalam perkembangan anak. Apa saja? Yuk simak pemaparannya.

1. Fase Absorbent Mind


Menurut dr Maria Montessori, sampai usia 6 tahun, otak anak akan terus berubah, berkembang pesat dan terbuka terhadap stimulasi-stimulasi baru. Di fase ini, anak akan lebih mudah menangkap dan berkenalan dengan konsep baru. Anak bisa menangkap konsep dengan cara memanipulasi benda tiga dimensi dan mengaitkannya langsung dengan kehidupan nyata.

Di fase ini pula, anak akan memasuki masa transisi. Mereka mulai bisa memilah mana yang nyata dan mana yang fantasi. Di masa transisi ini, anak mulai memahami simbol yan lebih abstrak, seperti angka dan abjad. Nah, di fase absorbent mind ini, sebisa mungkin kita menjadi orang tua yang kreatif. Jika dilakukan dengan cara seru dan tanpa tuntutan, maka kegiatan belajar mereka pun menjadi menyenangkan.

Baca juga: Manfaat Main di Taman untuk Kemampuan Otak Anak

2. Fase Conscious Absorption

Fase ini terjadi pada anak usia 3-6 tahun ketika anak mulai fokus pada diri sendiri, sadar terhadap pilihan yang dibuat, serta ingin membuat keputusan atas pilihan yang dibuat. Beranjak usia 6 tahun, conscious mind anak mulai berkembang. Dari usia ini anak mulai tertarik untuk bekerja sama dalam kelompok khususnya dengan anak-anak yang memiliki kesamaan hobi.

3. Fase Self-Discipline

Di fase ini terbagi menjadi tiga level, yakni kepatuhan level satu, dua dan tiga. Pada level satu, di bawah usia tiga tahun, anak melakukan sesuatu atas perintah orang lain. Kemudian, level kedua, anak mulai mengerti untuk melakukan permintaan orang lain. Namun, tahap disiplinnya masih dimotivasi oleh orang lain.

Level yang ketiga, kedisiplinan anak datang dari dirinya sendiri. Usia 6-7 tahun, anak bisa fokus dan berkonsentrasi sekitar 15 hingga 20 menit. Usia 6-9 tahun, imajinasi dan kemampuan kognitif anak berkembang pesat.

Saran untuk orang tua, kita perlu memberikan pujian dan dukungan atas kedisplinan diri yang sudah berhasil anak kita lakukan. Kata-kata membangun yang bisa kita pakai: "Ayo coba lagi, pasti bisa", "Bunda, hargai usaha kamu".

Baca juga: Yuk, Kenali 3 Periode Saat Hendak Ajari Anak Hal-hal Baru (aci)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK