parenting

Mengenal Early Childhood Caries, Penyakit Gigi yang Sering Dialami Bayi

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 04 Nov 2017 10:02 WIB

Jakarta - Gigi jadi salah satu bagian vital proses pencernaan anak. Bicara soal gigi, ada penyakit gigi yang umum terjadi pada bayi nih, Bun. Namanya Early Childhood Caries (ECC).

EEC merupakan penyakit pada gigi bayi dan anak yang jadi perhatian utama saat ini. Kenapa? Karena aries gigi adalah penyakit kronis paling umum terjadi pada anak dibanding asma dan demam. Kira-kira ada 40 persen anak usia di bawah 5 tahun di dunia mengalami karies gigi, demikian kata Michelle S Ezer BSc (Hon) dan rekan dari Departmen Kedokteran Gigi di The Hospital for Sick Children, Toronto, Kanada.

Baca juga: Berbagai Sebab Terganggunya Pertumbuhan Tulang Rahang Anak

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Menurut definisi, ECC adalah adanya satu atau lebih permukaan gigi yang rusak, hilang atau terisi di gigi primer bayi dan anak. Seringkali ECC disebut karies menyusui, karies botol atau pembusukan gigi botol bayi.

Kok bisa disebut karies botol? Menurut drg Deta Putri Futuhat SpKG(A) dari Kids Dental Care & Orthodontic, posisi menyusui dan penggunaan botol dot yang nggak tepat adalah salah satu faktor penyebab karies gigi anak.

"Untuk mengurangi risiko karies, sebaiknya penggunaan botol dot pada anak usia dua tahun ke atas harus dihentikan," ujar drg Deta dalam acara Talkshow Kesehatan Gigi, di Scientia Square Park, BSD, baru-baru ini.

Karies pada gigi anak bisa menyebar lho, Bun. Jika gigi susu (biasanya bagian atas) anak sudah ada karies, ada kemungkinan besar gigi geraham rahang atas dan bawah juga kena karies.

Penyebab

Selain disebabkan oleh penggunaan botol dot yang nggak tepat, ada lagi beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, Bun. Yang utama adalah bakteri kariogenik yakni Mutans Streptococci (MS). Bakteri ini menempel pada enamel dan melakukan metabolisme dengan karbohidrat yang menghasilkan asam.

Akibatnya, asam yang diproduksi MS menurunkan pH di dalam mulut dan mendorong demineralisasi struktur gigi. Penurunan pH berkepanjangan menyebabkan demineralisasi yang lama kelamaan menghasilkan kavitas (bolong) pada gigi.

Selain itu, cacat bawaan pada perkembangan struktur gigi memungkinkan akumulasi plak tambahan dan meningkatkan risiko karies gigi anak. Biasanya cacat ini dialami oleh bayi prematur, ibu hamil yang perokok dan bayi dengan berat badan lahir rendah.

Anak-anak berkebutuhan khusus juga berisiko mengalami karies. Hal ini karena kemampuan motorik yang kurang baik sehingga mereka lebih sulit menjaga kebersihan mulut. Faktor risiko karies gigi anak yakni kondisi kanker dan paparan radiasi, karena keduanya dapat mengurangi aliran air liur.

Akibat Anak Mengalami Early Childhood Caries

Akibat langsung dari ECC adalah rasa sakit dan infeksi. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan anak untuk makan. Riset menunjukkan anak-anak dengan ECC berisiko memiliki kurang dari 80 persen berat ideal mereka dan gagal tumbuh. Selain itu, ECC juga bisa menyebabkan kekurangan nutrisi pada anak yang sedang tumbuh dan ini bisa jadi berdampak sampai seumur hidup.

Baca juga: Perlu Dicoba Bun, Cara Agar Anak 1 Tahun Mau Gosok Gigi

Pencegahan Early Childhood Caries

Pencegahan paling baik ECC yaitu dengan mengidentifikasi faktor risiko tepat waktu dan dilakukan intervensi yang tepat. Canadian Dental Association (CDA) menganjurkan saat anak menginjak usia 6 bulan, orang tua membawanya cek ke dokter gigi. Tepatnya, setelah gigi primer utama anak tumbuh.

Tujuan dari kunjungan awal ini adalah menilai risiko penyakit gigi, memulai program pencegahan dan memberikan panduan antisipatif mengenai masalah-masalah makanan, kebersihan mulut dan penggunaan fluoride.

"Sebagai orang tua kita perlu membiasakan anak untuk sikat gigi. Meskipun baru satu yang tumbuh, gigi anak perlu dibersihkan. Nggak perlu pakai sikat gigi, pakai washlap atau kassa juga bisa bersih. Yang penting sisa susu, ASI atau MPASI nggak tersisa di gigi anak," tutup drg Deta. (aci/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT