HaiBunda

PARENTING

Sekolah Ini Dikhususkan untuk Anak Korban Bullying

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 10 Dec 2017 17:05 WIB
Sekolah Ini Dikhususkan untuk Anak Korban Bullying/ Foto: Red Balloon Learner Centre
Cambridge, Inggris - Kasus bullying masih terus ditemukan. Nah, sekolah di Cambridge Inggris ini adalah salah satu solusi untuk 'menyelamatkan' korban bullying. Namanya Red Balloon Learner Centre yang didirikan sejak tahun 1996 oleh Dr Carrie Herbert MBE.

"Kami memiliki tenaga ahli yang siap membantu dan merawat anak-anak korban bullying yang merasa dirinya tak bisa lagi pergi ke sekolah. Tak hanya korban bullying, tapi anak-anak dengan trauma seperti agoraphobia, Post-traumatic stress disorder (PTSD) dan korban pemerkosaan," kata Carrie dikutip dari website sekolah Red Balloon.

Red Balloon membuat para anak ini kembali bersemangat dalam meningkatkan harga diri mereka, membangun kepercayaan diri mereka, mendorong mereka untuk menghargai orang dan mengendalikan hidup mereka.


"Kami memiliki empat cabang, di Cambridge, Norwich, NW London dan Reading, serta sekolah virtual (lewat internet). Setiap sekolah menyediakan pembelajaran secara individual dan kelompok kecil dengan kurikulum sekunder, program pengembangan sosial dan terapi," papar Carrie.

Carrie tergerak ingin mendirikan sekolah karena ia merasa korban bullying nggak bisa dibiarkan begitu saja. Lebih dari 16 ribu anak di Inggris antara umur 11 hingga 15 tahun nggak sekolah karena menjadi korban bullying.

"Sejak saya mulai bersekolah di Red Balloon, saya menjadi lebih percaya diri, lebih bahagia dan memiliki teman. Saya mendapatkan pendidikan yang benar-benar bagus. Para guru mengerti dan mereka mendorong saya untuk melakukan hal-hal yang menurut saya tidak bisa saya lakukan. Saya sangat menantikan masa depan," kata Ben, salah satu murid di Red Balloon.

Terkait kasus bullying, menurut psikolog anak dan remaja, Yasinta Indrianti, MPsi, dari EduPsycho Research Institute, saat anak menjadi korban bullying, orang tua harus dekati anak terlebih dulu. Beri kenyamanan ke anak baru bisa masuki hati anak. Jadi anak pun bisa menerima nasihat dari orang tuanya.

"Akan lebih susah membuka hati anak jika dari mereka sendiri belum merasa nyaman ke orang tuanya. Sebaliknya, ketika orang tua sudah bisa memberi kenyamanan dan rasa aman, anak akan langsung mencari orang tuanya karena dia tahu bersama orang tuanya anak akan merasa aman. Termasuk ketika mereka 'tersangkut' kasus bullying," kata psikolog yang kerap disapa Sinta.
(aci)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Mom's Life Amira Salsabila

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Parenting Kinan

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya

Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK