Jakarta -
Bullying atau perundungan merupakan salah satu hal yang ditakutkan oleh orang tua. Dampaknya bukan saja hanya fisik, tapi bisa juga mengganggu perkembangan psikologis anak.
Itu sebabnya, para orang tua selalu mencari cara mendidik anak agar tidak jadi korban bully. Salah satu caranya adalah menanamkan rasa percaya diri pada anak.
Percaya diri bisa ditanamkan sejak anak kecil dengan cara mengatakan kalau ia pandai. Dengan begitu, anak merasa ada yang unggul dari dirinya.
"Dengan begitu, anak merasa ada yang menonjol di dirinya. Jangan anak dibandingkan sama kakaknya, misalkan. Yang ada anak merasa dirinya nggak berharga, self esteem-nya rendah," kata Dr Rose Mini M.Psi., atau biasa disapa Bunda Romi.
Selain menanamkan percaya diri, ada beberapa cara lain mendidik anak supaya tidak jadi korban bully. Dikutip dari laman
Aha! Parenting, berikut 5 cara yang bisa Bunda dan Ayah lakukan.
1. Contohkan hubungan yang penuh rasa kasih dan menghargai sejak anak masih kecil.Ajarkan anak kecil tentang saling menghormati dan menghargai. Nantinya, anak akan terbiasa untuk dihargai. Ketika ada yang tidak menghargai anak, dengan sendirinya ia akan memberontak dan melawan.
Salah satu cara efektif agar anak terhindar dari perilaku bullying, adalah memastikan ia tumbuh di lingkungan yang saling menghargai. Bukan di lingkungan yang hanya mengandalkan kekuatan. Sehingga, anak belajar dari berbagai sisi bagaimana ia seharusnya bertindak.
2. Dekat dengan anakAnak-anak yang kesepian lebih cenderung mengalami bully. Anak juga sering malu jika diganggu. Ini yang menyebabkan mereka tidak mau mengadu kepada orang tua.
Bunda dan Ayah perlu memprioritaskan hubungan dengan anak. Jaga komunikasi dengannya supaya anak tetap terbuka terhadap apa pun yang terjadi.
 Ilustrasi anak dibully/ Foto: Thinkstock |
3. Ajarkan anak keterampilan sosial dasarTerkadang, anak sangat ingin diterima di kelompok pertemanan sebaya. Meskipun ada salah satu temannya yang mendominasi bahkan kadang mem-bully.
Jika Bunda curiga anak mengalami
bully, dengarkan cerita anak tentang pertemanannya. Berikan peluang juga untuk anak memiliki hubungan pertemanan yang sehat.
4. Ajarkan anak tentang dinamika perilaku bullyingPenelitian menunjukkan bahwa pelaku bully memulai dengan pelecehan verbal. Tanggapan korban menentukan apakah pelaku akan selalu menarget orang tersebut.
Jika korban memberikan tanggapan sesuai dengan yang pelaku inginkan, gangguannya cenderung akan meningkat. Nah, penting untuk anak tahu soal perilaku bullying ini, Bun.
Anak perlu tahu sebelum ia menjadi sasaran bully. Sehingga, mereka bisa membela diri ketika ada orang yang berusaha mem-bully.
5. Ajarkan anak bersikap tegasBunda perlu mengajarkan anak untuk bersikap tegas sejak dini. Anak perlu tahu bahwa ia bisa mendapatkan keinginannya dengan tetap menghargai orang lain.
Anak perlu tahu cara mempertahankan diri dan bersikap tegas. Misalnya, Bunda ajarkan anak kata-kata untuk menolak atau menghentikan hal-hal yang tidak sesuai.
Bunda juga bisa simak pesan Tasya Kamila pada para pembully bayi berikut ini.
[Gambas:Video Haibunda]
(sih/rap)