Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Nilai Positif di Balik Tantrum si Kecil

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Kamis, 04 Jan 2018 11:11 WIB

Ketika anak tantrum, ada nilai positif yang bisa kita ambil lho, Bun.
Ilustrasi anak tantrum/ Foto: Thinkstock
Jakarta - Kalau anak lagi tantrum, duh kita bisa kesal dibuatnya ya, Bun. Eh, tapi tahu nggak, sebetulnya ada lho nilai positif yang bisa kita ambil ketika anak tantrum. Ya, walaupun lagi-lagi anak tantrum juga bisa nguras emosi kita nih. He-he-he.

Untuk anak usia 2 tahunan, tantrum memang lumrah mereka lakukan, demikian disampaikan psikolog anak dan keluarga dari Tiga Generasi Anna Surti Ariani yang akrab disapa Nina. Soalnya, di usia segitu anak belum terlatih mengekspresikan emosinya. Nah, terus apa yang baiknya kita lakukan ketika anak tantrum?

"Kita diamkan aja dulu anak, ibaratnya dicueki tapi tetap kita awasi. Setelah tantrumnya reda baru kita ajak mereka bicara apa yang mereka rasakan," kata Nina.

Di balik tantrum yang dilakukan anak, ada nilai positif yang sebenarnya bisa kita ambil nih, Bun, seperti dikutip dari Parenting berikut ini:

1. Anak Bisa Mengekspresikan Emosinya

Ketika tantrum, anak berarti mengeluarkan emosinya entah dia marah atau kesal. Tapi memang, mereka belum bisa mengekspresikan emosinya dengan tepat. Apalagi, coba deh perhatiin, Bun, setelah anak tantrum biasanya emosi mereka bakal lebih baik.

"Menangis bukan sesuatu yang menyakitkan tapi ini proses untuk tidak menjadi sakit," kata parent educator Deborah MacNamara, PhD.

2. Membantu Anak Menjernihkan Pikirannya

Patty Wipfler, founder Hand in Hand Parenting bilang ketika tantrum anak berusaha mengekspresikan rasa frustasinya, mereka juga sedang menjernihkan pikirannya. Sebaliknya, ketika anak nggak mampu konsentrasi atau mendengarkan, mereka biasanya punya masalah emosional yang memblocking proses itu. Kata Patty, dia sering melihat anak-anak menangis dan tantrum tapi setelah beberapa saat didiamkan mereka kembali anteng main lego.

3. Anak Belajar Tahu Aturan

Biasanya anak tantrum ketika kita nggak bolehkan dia melakukan sesuatu, ya nggak, Bun? Nah, saat itu tanpa disadari ketika kita bilang nggak ke anak, walaupun dia nggak terima dan tantrum, ada sesuatu yang dipelajari anak. Si kecil jadi tahu apa yang boleh dan nggak boleh dia lakukan. Jangan lupa, pas kita melarang anak sampaikan juga alasannya ya, Bun. Sehingga anak tahu kenapa sesuatu boleh dan nggak boleh dia lakukan.



4. Anak Nyaman Memberi Tahu Perasaannya

Udah dikasih tahu, anak ngeyel dan tantrum. Nah, di balik itu ada nilai positif yang bisa kita ambil yaitu anak nyaman mengungkapkan perasaannya sama kita. Terlepas itu perasaan kesal dan gondok. Tapi, ketimbang saat anak kesal dia diam aja, bisa jadi dia nggak nyaman untuk memberi tahu apa yang dia rasa ke kita, Bun.

5. Anak Makin Dekat dengan Kita

Ingat nggak, Bun, setelah tantrum anak reda biasanya kita bakal ngobrol sama dia, bahkan lebih dekat dari biasanya. Nah, di sinilah tanpa kita sadari hubungan kita sama si kecil makin dekat.

6. Anak Belajar 'Tahu Tempat'

Kalau tantrum lebih sering dilakukan anak di rumah dan kebetulan kita sering meresponsnya walaupun dengan menyuekinya lalu ngajak mereka ngobrol, anak bisa tahu tempat nih, Bun. Ya, mereka paham ketika tantrum di tempat umum, bunda atau ayahnya nggak lebih memperhatikan mereka. Sehingga ketika di tempat umum anak bisa lebih menahan tantrumnya. Biar begitu, tetap penting buat kita melatih anak mengekspresikan emosinya ya.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda